Anak-anak dengan diskalkulia sering mengalami kesulitan di luar tantangan numerik dan aritmatika, termasuk masalah dengan membaca jam dan memahami konsep waktu. Dyscalculia adalah ketidakmampuan belajar multifaset yang mempengaruhi berbagai sistem kognitif dan persepsi, yang dapat meluas ke persepsi waktu dan keterampilan membaca jam. Penelitian menunjukkan bahwa kesulitan-kesulitan ini tidak terisolasi pada tugas numerik tetapi juga dapat memengaruhi kemampuan untuk memproses dan memahami informasi yang berhubungan dengan waktu.
Persepsi Waktu dan Dyscalculia
- Anak-anak dengan diskalkulia perkembangan (DD) telah terbukti memiliki gangguan persepsi waktu pendengaran. Gangguan ini mempengaruhi kemampuan mereka untuk memahami interval waktu dalam rentang sub-detik dan supra-detik, menunjukkan bahwa kesulitan mereka melampaui kognisi numerik untuk memasukkan persepsi waktu (Castaldi et al., 2024).
- Gangguan persepsi waktu pada anak-anak dengan DD tetap signifikan bahkan ketika mengendalikan faktor-faktor seperti usia, penalaran non-verbal, dan jenis kelamin, menunjukkan hubungan yang kuat antara diskalkulia dan kesulitan persepsi waktu (Castaldi et al., 2024).
Keterampilan Membaca Jam
- Sebuah studi yang menyelidiki keterampilan membaca jam pada siswa kelas tiga menemukan bahwa anak-anak yang berisiko mengalami diskalkulia tampil jauh lebih buruk pada tes membaca jam dibandingkan dengan teman sebayanya. Hal ini menunjukkan hubungan moderat antara prestasi matematika dan keterampilan membaca jam, dengan kemampuan membaca jam menjelaskan sebagian besar varians dalam kinerja matematika (Mutlu & Korkmaz, 2020).
- Anak-anak dengan diskalkulia sering membingungkan jarum jam dan menit pada jam analog dan berjuang untuk memahami hubungan antara 12 angka pada wajah jam dan hari 24 jam. Kesulitan-kesulitan ini menyoroti tantangan yang mereka hadapi dalam memahami konsep waktu (Mutlu & Korkmaz, 2020).
Implikasi yang Lebih Luas
- Diskalkulia sering dikaitkan dengan ketidakmampuan belajar lainnya, seperti disleksia, dan dapat terjadi bersamaan dengan kesulitan belajar berbasis bahasa. Komorbiditas ini menunjukkan bahwa diskalkulia mungkin melibatkan defisit kognitif yang lebih luas yang mempengaruhi berbagai domain, termasuk keterampilan terkait waktu (“A novel approach to subtypes of developmental dyscalculia”, 2022) (Starling‐Alves et al., 2024).
- Sifat multidimensi diskalkulia, sebagaimana dibuktikan oleh dampaknya pada keterampilan numerik dan terkait waktu, menggarisbawahi perlunya pendekatan diagnostik yang komprehensif dan intervensi pribadi yang mengatasi spektrum penuh kesulitan yang dihadapi oleh anak-anak dengan kondisi ini (“A novel approach to subtypes of developmental dyscalculia”, 2022)].
Sementara diskalkulia terutama mempengaruhi kemampuan numerik dan aritmatika, dampaknya pada persepsi waktu dan keterampilan membaca jam menunjukkan gangguan kognitif yang lebih luas. Ini menyoroti pentingnya mempertimbangkan diskalkulia sebagai gangguan yang mempengaruhi beberapa sistem neurokognitif, yang memerlukan pendekatan holistik untuk diagnosis dan intervensi. Memahami implikasi yang lebih luas ini dapat membantu pendidik dan dokter mengembangkan strategi yang lebih efektif untuk mendukung anak-anak dengan diskalkulia baik dalam konteks akademis maupun sehari-hari.