Anak-anak dengan diskalkulia sering menghadapi tantangan di luar hanya kesulitan matematika, yang berdampak pada kinerja mereka di bidang akademik lainnya. Dyscalculia terutama ditandai oleh kesulitan dalam memahami dan memproses informasi numerik, tetapi penelitian menunjukkan bahwa hal itu juga dapat mempengaruhi sistem kognitif dan persepsi lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa anak-anak dengan diskalkulia mungkin mengalami kesulitan belajar yang lebih luas, meskipun tingkat dan sifat tantangan ini dapat bervariasi. Bagian berikut mengeksplorasi potensi kesulitan dalam pelajaran lain untuk anak-anak dengan diskalkulia.
Komorbiditas dengan Ketidakmampuan Belajar Lainnya
- Diskalkulia sering terjadi bersamaan dengan ketidakmampuan belajar lainnya, seperti disleksia. Sekitar 40% anak-anak dengan kesulitan matematika (MD) juga mengalami kesulitan membaca (RD), suatu kondisi yang dikenal sebagai MDRD (Matematika dan Kesulitan Membaca) (Starling‐Alves et al., 2024).
- Komorbiditas menunjukkan bahwa anak-anak dengan diskalkulia mungkin juga kesulitan dengan membaca dan tugas berbasis bahasa, yang dapat mempengaruhi kinerja mereka dalam mata pelajaran yang membutuhkan keterampilan melek huruf yang kuat.
Dampak pada Kemampuan Kognitif dan Perseptual
- Dyscalculia tidak terbatas pada kesulitan numerik; itu juga dapat mengganggu fungsi kognitif lainnya, seperti persepsi waktu. Anak-anak dengan diskalkulia telah terbukti mengalami kesulitan dalam persepsi waktu pendengaran, yang menunjukkan bahwa tantangan mereka melampaui tugas numerik ke domain kognitif lainnya (Castaldi et al., 2024).
- Gangguan kognitif yang lebih luas ini dapat mempengaruhi subjek yang memerlukan pemrosesan temporal, seperti musik atau pendidikan jasmani, di mana waktu dan ritme penting.
Pengaruh Faktor Psikologis dan Lingkungan
- Kesulitan yang dihadapi oleh anak-anak dengan diskalkulia dipengaruhi oleh kombinasi faktor medis, biologis, psikologis, dan lingkungan. Faktor-faktor ini dapat berkontribusi pada kinerja akademik yang lemah di berbagai mata pelajaran, bukan hanya matematika (Molise & Kakoma, 2024).
- Faktor psikologis, seperti kecemasan dan harga diri yang rendah, dapat semakin memperburuk kesulitan belajar di bidang lain, karena anak-anak mungkin merasa kurang percaya diri dengan kemampuan mereka secara keseluruhan.
Potensi Sukses di Bidang Non-Matematika
- Terlepas dari tantangannya, beberapa anak dengan diskalkulia mungkin unggul dalam bidang non-matematika. Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan diskalkulia dapat mahir di bidang pembelajaran lain, menunjukkan bahwa kesulitan mereka mungkin lebih spesifik domain daripada global (Devi & Kavya, 2021).
- Dengan intervensi dan dukungan yang tepat, anak-anak dengan diskalkulia dapat mengembangkan keterampilan dalam mata pelajaran kreatif dan non-numerik, seperti seni, musik, atau pendidikan jasmani, di mana pemrosesan numerik kurang sentral.
Sementara diskalkulia terutama mempengaruhi pembelajaran matematika, dampaknya dapat meluas ke domain kognitif dan persepsi lainnya, yang berpotensi menyebabkan kesulitan di bidang akademik lainnya. Namun, adanya kondisi komorbiditas, seperti disleksia, dan pengaruh faktor psikologis dan lingkungan dapat bervariasi di antara individu. Beberapa anak dengan diskalkulia mungkin masih berkinerja baik dalam mata pelajaran non-matematika, menyoroti pentingnya intervensi dan dukungan yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka.