Two teenagers engrossed in their smartphones, highlighting digital connection and youth lifestyle.

Apakah Anak Dengan Diskalkulia Bisa Berhasil Dalam Bidang Teknologi Atau Sains?

Anak-anak dengan diskalkulia memang dapat berhasil dalam teknologi atau sains, asalkan mereka menerima dukungan dan intervensi yang tepat. Dyscalculia, ketidakmampuan belajar khusus yang mempengaruhi keterampilan matematika, dapat menimbulkan tantangan di bidang yang sangat bergantung pada pemahaman numerik dan matematika. Namun, dengan munculnya teknologi bantu dan strategi pendidikan yang disesuaikan, anak-anak dengan diskalkulia dapat mengatasi hambatan ini dan unggul dalam teknologi dan sains. Bagian berikut mengeksplorasi peran teknologi, intervensi dini, dan strategi pendidikan dalam mendukung anak-anak dengan diskalkulia.

Peran Teknologi
  • Alat Bantulan: Teknologi seperti Mathlete dan EdSense telah menunjukkan janji yang signifikan dalam meningkatkan keterampilan matematika di antara anak-anak dengan diskalkulia. Mathlete, misalnya, telah efektif dalam meningkatkan keterampilan berhitung awal, seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan hasil pembelajaran dalam kelompok eksperimen menggunakan alat dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mengandalkan metode pengajaran tradisional (Dhingra et al., 2022). EdSense menggunakan model Pelacakan Pengetahuan Bayesian untuk mempersonalisasi intervensi, yang membantu dalam penilaian dan peningkatan keterampilan matematika yang lebih baik (Jadhav et al., 2023).

  • Aplikasi TIK dan AR: Aplikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Augmented Reality (AR) muncul sebagai alat yang ampuh untuk intervensi pendidikan. Teknologi ini memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan menarik, yang secara signifikan dapat meningkatkan motivasi dan pemahaman pada siswa dengan diskalkulia (Miundy et al., 2019) (Drigas et al., 2016).

Pentingnya Intervensi Dini

  • Identifikasi Dini: Identifikasi dini diskalkulia sangat penting untuk intervensi tepat waktu. Alat seperti alat analisis berbasis pengetahuan yang menggunakan algoritma pembelajaran mesin dapat membantu dalam mendiagnosis diskalkulia pada tahap awal, memungkinkan penerapan strategi pendidikan yang efektif (Devi & Kavya, 2021)].

  • Intervensi yang Dipersonalisasi: Intervensi yang dipersonalisasi, seperti yang disediakan oleh EdSense, sangat penting untuk mengatasi tantangan spesifik yang dihadapi oleh anak-anak dengan diskalkulia. Intervensi ini berfokus pada penguatan kemampuan untuk memproses numerositas dan menghubungkannya dengan simbol angka yang sudah dikenal, yang merupakan dasar untuk kompetensi aritmatika (Butterworth, 2018).

Strategi Pendidikan

  • Program Kognitif dan Matematika: Program pelatihan yang berfokus pada kemampuan kognitif dan matematika telah terbukti secara positif mempengaruhi keterampilan anak-anak dengan diskalkulia. Program-program ini lebih efektif bila disampaikan melalui perangkat teknologi, yang meningkatkan motivasi dan keterlibatan (Giordano et al., 2023).

  • Alat Bantu Belajar: Penggunaan alat bantu belajar, baik manual maupun teknologi, telah ditemukan berdampak signifikan pada hasil pembelajaran siswa diskalkulia. Bantuan teknologi, khususnya, memiliki dampak yang lebih besar, menunjukkan bahwa mengintegrasikan teknologi ke dalam strategi pembelajaran dapat menguntungkan (Dasari & Juandi, 2023).

Sementara diskalkulia menghadirkan tantangan dalam pemahaman matematika, itu tidak menghalangi keberhasilan dalam teknologi atau sains. Dengan sistem pendukung yang tepat, termasuk teknologi bantu dan intervensi pendidikan yang disesuaikan, anak-anak dengan diskalkulia dapat mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk unggul di bidang ini. Penting untuk dicatat bahwa sementara teknologi memainkan peran penting, efektivitas intervensi ini sangat tergantung pada implementasinya dan kebutuhan individu siswa. Oleh karena itu, pendekatan komprehensif yang menggabungkan teknologi dengan strategi pendidikan yang dipersonalisasi sangat penting untuk mendorong keberhasilan pada anak-anak dengan diskalkulia.

Dhingra, K., Aggarwal, R., Garg, A., Pujari, J., & Yadav, D. (2022). Mathlete: an adaptive assistive technology tool for children with dyscalculia. Disability and Rehabilitation: Assistive Technology. https://doi.org/10.1080/17483107.2022.2134473
Jadhav, D., Chettri, S. K., Tripathy, A. K., Ghate, O., Chaudhari, R., & Avhad, S. (2023). Unlocking Math Potential: EDSense – A Personalized Intervention Tool for Children with Dyscalculia. https://doi.org/10.1109/icacta58201.2023.10393795
Miundy, K., Zaman, H. B., Nordin, A., & Ng, K. H. (2019). Early Intervention Through Identification of Learners with Dyscalculia as Initial Analysis to Design AR Assistive Learning Application. https://doi.org/10.1007/978-3-030-34032-2_11
Drigas, A., Pappas, M. A., & Lytras, M. D. (2016). Emerging technologies for ICT based education for dyscalculia: implications for computer engineering education. International Journal of Engineering Education.
Devi, A., & Kavya, G. (2021). Knowledge Based Analytical Tool for Identifying Children with Dyscalculia. https://doi.org/10.1007/978-981-33-4909-4_55
Butterworth, B. (2018). Dyscalculia: from Science to Education.
Giordano, G., Alesi, M., & Gentile, A. (2023). Effectiveness of cognitive and mathematical programs on dyscalculia and mathematical difficulties. https://doi.org/10.1016/bs.irrdd.2023.08.004
Dasari, D., & Juandi, D. (2023). The Use of Learning Aids for Dyscalculia: Systematic Literature Review. Al-Ishlah. https://doi.org/10.35445/alishlah.v15i1.2633
Scroll to Top