Anak-anak dengan disgrafia memang merasa sulit untuk menyalin tulisan dari papan tulis atau buku. Disgrafia adalah gangguan belajar yang mempengaruhi kemampuan menulis, termasuk keterampilan tulisan tangan, koherensi, dan transkripsi. Kondisi ini dapat secara signifikan mempengaruhi kemampuan anak untuk melakukan tugas-tugas yang memerlukan penyalinan teks, karena melibatkan proses motorik dan kognitif yang sering terganggu pada individu dengan disgrafia. Kesulitan dalam menyalin tidak hanya karena tulisan tangan yang buruk tetapi juga melibatkan masalah dengan ejaan dan beban kognitif yang diperlukan untuk memproses dan mereproduksi materi tertulis. Berikut adalah beberapa aspek kunci tentang bagaimana disgrafia mempengaruhi keterampilan menyalin:
Tulisan tangan dan Keterampilan Motorik
- Disgrafia ditandai dengan kesulitan dalam tulisan tangan, yang dapat bermanifestasi sebagai tulisan yang tidak terbaca, formasi huruf yang tidak konsisten, dan kecepatan penulisan yang lambat (Elfiky et al., 2022) (Mulakaluri & Girisha, 2021).
- Anak-anak dengan disgrafia sering berjuang dengan tindakan fisik menulis, termasuk memegang pensil, mempertahankan keselarasan yang tepat, dan membedakan goresan dan lengkungan (Mulakaluri & Girisha, 2021)].
- Tantangan keterampilan motorik ini menyulitkan anak-anak untuk menyalin teks secara akurat dan efisien dari papan tulis atau buku (Re et al., 2023).
Beban Kognitif dan Ejaan
- Tugas menyalin memerlukan integrasi keterampilan visual dan motorik, serta proses kognitif yang terkait dengan ejaan dan memorya (Blampain et al., 2021).
- Anak-anak dengan disgrafia mungkin memiliki defisit ejaan, yang mempersulit kemampuan mereka untuk mereproduksi teks secara akurat, bahkan ketika model disediakan (Blampain et al., 2021).
- Beban kognitif yang terlibat dalam penyalinan dapat membebani anak-anak dengan disgrafia, yang menyebabkan peningkatan kesalahan dan kinerja yang lebih lambat (Re et al., 2023).
Kecepatan dan Akurasi
- Penelitian telah menunjukkan bahwa anak-anak dengan ketidakmampuan belajar tertentu, termasuk disgrafia, berkinerja lebih buruk dalam menyalin tugas dalam hal kecepatan dan akurasi dibandingkan dengan rekan yang biasanya berkembang (Re et al., 2023).
- Kebutuhan untuk menyeimbangkan kecepatan dan kualitas tulisan tangan sering mengakibatkan anak-anak dengan disgrafia memprioritaskan satu di atas yang lain, yang menyebabkan penulisan lambat atau keterbacaan yang buruk (Heuverswyn et al., 2024).
Intervensi dan Dukungan
- Berbagai intervensi, termasuk model yang dibantu teknologi dan aplikasi khusus, telah dikembangkan untuk mendukung anak-anak dengan disgrafia dalam meningkatkan keterampilan tulisan tangan dan menyalin mereka (“Design and Development of a Mobile Writing Application for Students With Dysgraphia”, 2022) (Rahim & Jamaludin, 2019).
- Alat-alat ini bertujuan untuk meningkatkan integrasi visual-motorik dan memberikan latihan terstruktur untuk membantu anak-anak mengatasi kesulitan menulis mereka (Rahim & Jamaludin, 2019).
Sementara disgrafia menghadirkan tantangan signifikan dalam menyalin tugas, penting untuk dicatat bahwa kesulitan ini dapat bervariasi dalam tingkat keparahan di antara individu. Beberapa anak mungkin menunjukkan disgrafia ringan yang tidak mudah dideteksi di lingkungan kelas yang khas, sementara yang lain mungkin memiliki kesulitan yang lebih jelas yang memerlukan intervensi yang ditargetkan (Gargot et al., 2020). Memahami kebutuhan spesifik dan tantangan setiap anak sangat penting dalam memberikan dukungan yang efektif dan meningkatkan kinerja akademik mereka.
