A young child drawing on paper surrounded by colorful pencils, illustrating creativity.

Apakah Anak Dengan Disgrafia Mengalami Kesulitan Dalam Menulis Angka Atau Simbol Matematika?

Anak-anak dengan disgrafia sering mengalami kesulitan dalam menulis, yang dapat melampaui huruf dan kata-kata untuk memasukkan angka dan simbol matematika. Disgrafia ditandai dengan gangguan tulisan tangan, yang dapat mempengaruhi kemampuan menulis angka dan simbol dengan jelas dan akurat. Gangguan ini terkait dengan keterampilan motorik dan koordinasi yang buruk, yang penting untuk gerakan tepat yang diperlukan dalam menulis huruf dan angka. Tantangan yang dihadapi oleh anak-anak dengan disgrafia dalam menulis angka dan simbol matematika mirip dengan yang ditemui dalam menulis huruf, karena keduanya membutuhkan keterampilan motorik halus dan kesadaran spasial. Di bawah ini adalah aspek kunci tentang bagaimana disgrafia mempengaruhi penulisan angka dan simbol matematika.

Dampak pada Penulisan Angka dan Simbol

  • Keterampilan Motorik dan Koordinasi: Disgrafia dikaitkan dengan keterampilan motorik dan koordinasi yang buruk, yang sangat penting untuk menulis angka dan simbol matematika. Gangguan ini dapat menyebabkan tulisan tangan yang tidak teratur dan kesulitan dalam menangani alat tulis, mempengaruhi kejelasan dan akurasi angka tulis (Kunhoth et al., 2024) (“Automated Systems For Diagnosis of Dysgraphia in Children: A Survey and Novel Framework”, 2022).

  • Kualitas Tulisan Tangan Tangan: Kualitas tulisan tangan pada anak-anak dengan disgrafia sering terganggu, termasuk penulisan angka. Ini dapat bermanifestasi sebagai angka yang tidak dapat dikenali atau terbentuk dengan buruk, mirip dengan masalah yang terlihat dengan pembentukan huruf (Gupta et al., 2023) (Gary et al., 2023).

  • Beban Kognitif: Menulis angka dan simbol matematika membutuhkan pemrosesan kognitif, yang dapat menjadi tantangan bagi anak-anak dengan disgrafia. Gangguan ini dapat menyebabkan penulisan lambat atau sulit, memengaruhi kemampuan menulis angka secara efisien (Jolly et al., 2024) (Gouraguine et al., 2023).

Pendekatan Diagnostik dan Penilaian

  • Sistem Otomatis: Kemajuan terbaru dalam kecerdasan buatan telah mengarah pada pengembangan sistem otomatis untuk mendiagnosis disgrafia. Sistem ini menganalisis tulisan tangan, termasuk angka, untuk mengidentifikasi pola yang menunjukkan disgrafia. Sistem semacam itu telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mendeteksi disgrafia secara akurat melalui analisis tulisan tangan (Gouraguine et al., 2023) (Gupta et al., 2023).

  • Tes Standar: Penilaian tradisional, seperti tes BHK, mengevaluasi kualitas dan kecepatan tulisan tangan, termasuk penulisan angka. Tes ini membantu dalam mengidentifikasi tantangan spesifik yang dihadapi oleh anak-anak dengan disgrafia dalam menulis angka dan simbol (Jolly et al., 2024)].

Implikasi Pendidikan

  • Intervensi yang Disesuai: Memahami kesulitan dalam menulis angka dan simbol dapat menginformasikan strategi pendidikan. Intervensi dapat mencakup latihan untuk meningkatkan keterampilan motorik dan koordinasi, serta penggunaan teknologi bantu untuk membantu menulis (Wahyuni et al., 2024).

  • Pendidikan Inklusif: Guru dan orang tua memainkan peran penting dalam mendukung anak-anak dengan disgrafia. Kesadaran dan metode pengajaran yang tepat dapat membantu mengurangi tantangan yang dihadapi dalam menulis angka dan simbol matematis (Wahyuni et al., 2024)].

Sementara disgrafia terutama mempengaruhi tulisan tangan, dampaknya pada penulisan angka dan simbol matematika signifikan dan dapat menghambat kinerja akademik anak dalam matematika. Pengaruh gangguan pada keterampilan motorik dan koordinasi merupakan faktor kunci dalam kesulitan ini. Namun, dengan kemajuan dalam teknologi diagnostik dan intervensi pendidikan yang disesuaikan, ada potensi untuk peningkatan dukungan dan hasil untuk anak-anak dengan disgrafia.

Kunhoth, J., Al-Maadeed, S., Kunhoth, S., Akbari, Y., & Saleh, M. (2024). Automated systems for diagnosis of dysgraphia in children: a survey and novel framework. International Journal on Document Analysis and Recognition. https://doi.org/10.1007/s10032-024-00464-z
Automated Systems For Diagnosis of Dysgraphia in Children: A Survey and  Novel Framework. (2022). https://doi.org/10.48550/arxiv.2206.13043
Gupta, R., Gunjan, N. A., Garg, R., Karwal, S., Goyal, A., & Singla, N. (2023). A framework for dysgraphia detection in children using convolutional neural network. International Journal of Bioinformatics Research and Applications. https://doi.org/10.1504/ijbra.2023.133697
Gary, A., Moore, A., Hilliard, W., Day, M., Boswell, B., & Barnhill, M. (2023). Understanding Dysgraphia. Nursing Made Incredibly Easy. https://doi.org/10.1097/01.nme.0000920520.26260.94
Jolly, C., Jover, M., & Danna, J. (2024). Dysgraphia Differs Between Children With Developmental Coordination Disorder and/or Reading Disorder. Journal of Learning Disabilities. https://doi.org/10.1177/00222194231223528
Gouraguine, S., Riad, M., Qbadou, M., & Mansouri, K. (2023). Dysgraphia detection based on convolutional neural networks and child-robot interaction. International Journal of Electrical and Computer Engineering. https://doi.org/10.11591/ijece.v13i3.pp2999-3009
Wahyuni, S. S., Siregar, I., Rachmawati, K., & Hamzah, N. H. (2024). Written Language Errors Of Dysgraphic Children Aged 9-12 Years In Inclusive Classrooms. Jurnal Onoma : Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra. https://doi.org/10.30605/onoma.v10i3.4126
Scroll to Top