Anak-anak dengan disgrafia sering mengalami kesulitan dengan tulisan tangan, yang dapat mencakup tantangan dalam menggenggam pensil dengan benar. Disgrafia ditandai dengan gangguan tulisan tangan, yang dapat bermanifestasi sebagai tulisan tangan yang tidak teratur, penanganan alat tulis yang tidak tepat, dan posisi tangan yang tidak biasa. Kesulitan-kesulitan ini sering dikaitkan dengan keterampilan motorik dan koordinasi yang buruk, yang umum terjadi pada anak-anak dengan disgrafia. Kemampuan untuk memegang pensil dengan benar adalah aspek mendasar dari tulisan tangan, dan gangguan di bidang ini dapat secara signifikan mempengaruhi kemampuan menulis anak. Di bawah ini, aspek-aspek kunci dari masalah ini dieksplorasi secara rinci.
Tulisan Tangan dan Keterampilan Motorik di Disgrafia
- Disgrafia adalah suatu kondisi yang mempengaruhi kemampuan menulis dengan tangan, seringkali karena gangguan keterampilan motorik dan koordinasi. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam memegang pensil dengan benar, yang merupakan gejala umum dari gangguan tersebut (Gary et al., 2023) (Kunhoth et al., 2024).
- Anak-anak dengan disgrafia mungkin menunjukkan keterampilan motorik yang buruk, yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk memahami alat tulis dengan benar. Hal ini sering disebabkan oleh gangguan perkembangan saraf yang mendasari yang berdampak pada koordinasi motorik (Kunhoth et al., 2024) (Ningsih, 2020).
- Penanganan alat tulis yang tidak tepat, seperti pensil, adalah gejala disgrafia yang dicatat, yang dapat menyebabkan penulisan yang lambat atau sulit dan posisi tangan yang tidak biasa (Kunhoth et al., 2024).
Faktor Perkembangan Saraf
- Disgrafia sering dikaitkan dengan gangguan perkembangan saraf lainnya, seperti Gangguan Koordinasi Perkembangan (DCD), yang selanjutnya dapat mempersulit kemampuan untuk memegang pensil dengan benar. DCD terutama mempengaruhi keterampilan motorik, yang sangat penting untuk pegangan pensil dan tulisan tangan yang tepat (Jolly et al., 2024) (Ningsih, 2020).
- Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak dengan disgrafia mungkin memiliki gangguan motorik yang berbeda yang mempengaruhi proses tulisan tangan mereka, termasuk kemampuan untuk memegang pensil (Jolly et al., 2024).
Pendekatan Diagnostik dan Penilaian
- Berbagai sistem diagnostik, termasuk yang menggunakan pembelajaran mesin, telah dikembangkan untuk menilai kesulitan tulisan tangan pada anak-anak dengan disgrafia. Sistem ini sering menganalisis fitur tulisan tangan seperti pegangan dan tekanan, yang berhubungan langsung dengan genggaman pensil (Mulakaluri & Girisha, 2021) (Gupta et al., 2023).
- Penilaian standar, seperti tes BHK, digunakan untuk mengevaluasi kualitas tulisan tangan dan dapat membantu mengidentifikasi kesulitan spesifik yang terkait dengan pegangan pensil pada anak-anak dengan disgrafia (Asselborn et al., 2020).
Implikasi dan Pertimbangan yang Lebih Luas
Sementara disgrafia terutama mempengaruhi tulisan tangan, penting untuk mempertimbangkan implikasi yang lebih luas dari gangguan tersebut. Anak-anak dengan disgrafia juga mungkin mengalami tantangan di bidang pembelajaran lain, seperti mengeja dan membaca, karena kesulitan tulisan tangan mereka. Selain itu, adanya kondisi komorbiditas, seperti DCD, dapat memperburuk tantangan ini. Memahami ruang lingkup penuh disgrafia dan dampaknya pada kinerja akademik anak sangat penting untuk mengembangkan intervensi yang efektif dan strategi dukungan.