A vibrant autism awareness theme with watercolor paints and cutouts, featuring the word 'Autism'.

Apakah Anak Dengan Autisme Selalu Hiperaktif?

Anak-anak dengan autisme tidak selalu hiperaktif, tetapi ada tumpang tindih yang signifikan antara gangguan spektrum autisme (ASD) dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), yang dapat menyebabkan hiperaktif dalam beberapa kasus. Hubungan antara autisme dan hiperaktif sangat kompleks dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi komorbiditas, pengaruh lingkungan, dan perbedaan individu. Bagian berikut mengeksplorasi aspek-aspek ini secara rinci.

Prevalensi Hiperaktif pada Anak dengan Autisme

  • Studi menunjukkan prevalensi gejala ADHD yang tinggi di antara anak-anak dengan ASD. Misalnya, satu penelitian menemukan bahwa 100% anak-anak dengan ASD menunjukkan gejala ADHD, dengan sebagian besar mengalami ADHD parah (Elhossiny et al., 2024).
  • Studi lain melaporkan bahwa 43% anak kecil dengan ASD memiliki gejala ADHD rendah, 30% memiliki gejala sedang, dan 27% memiliki gejala tinggi, menunjukkan adanya hiperaktif yang substansial (Hong et al., 2021).

Faktor yang Berkontribusi terhadap Hiperaktif

  • Komorbiditas dengan ADHD: Tumpang tindih antara ASD dan ADHD didokumentasikan dengan baik, dengan banyak anak memenuhi kriteria diagnostik untuk kedua gangguan tersebut. Komorbiditas ini dapat memperburuk gejala hiperaktivit (Clark et al., 1999) (Elhossiny et al., 2024).
  • Karakteristik Klinis: Penanda klinis tertentu, seperti keluhan pencernaan, disartria, dan masalah konsentrasi, dikaitkan dengan peningkatan hiperaktif pada anak-anak dengan ASD (Siquara, 2022).
  • Pengaruh Lingkungan: Faktor-faktor seperti pendidikan ibu yang lebih rendah, ayah yang menganggur, dan masalah prenatal telah dikaitkan dengan tingkat keparahan ADHD yang lebih tinggi pada anak-anak dengan ASD (Elhossiny et al., 2024).

Variabilitas dalam Hiperaktif

  • Tidak semua anak dengan autisme menunjukkan hiperaktif. Beberapa penelitian menyoroti bahwa hiperaktif bukanlah sifat universal di antara anak-anak dengan ASD. Sebagai contoh, sebuah penelitian menemukan bahwa sementara beberapa anak dengan autisme menunjukkan peningkatan aktivitas fisik, yang lain tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam tingkat aktivitas ringan dan sedang dibandingkan dengan anak-anak yang biasanya berkembang (Alhowikan et al., 2023).
  • Kehadiran hiperaktif juga dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, seperti tingkat dukungan orang tua dan lingkungan belajar anak. Misalnya, sebuah penelitian mencatat bahwa anak-anak dengan autisme menunjukkan penurunan hiperaktif ketika diberikan stimulasi belajar yang tepat (Veryawan, 2023).

Perspektif Berlawanan: Autisme Tanpa Hiperaktif

Sementara hiperaktif lazim di antara anak-anak dengan autisme, itu bukan karakteristik yang menentukan dari gangguan tersebut. Beberapa anak dengan autisme mungkin menunjukkan tingkat aktivitas fisik yang rendah atau mungkin tidak memenuhi kriteria untuk ADHD. Variabilitas tingkat hiperaktif menunjukkan bahwa meskipun ada tumpang tindih yang signifikan antara ASD dan ADHD, setiap anak dengan autisme adalah unik, dan perilaku mereka dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan mereka, kondisi komorbiditas, dan karakteristik individu (Bax, 2008) (Alhowikan et al., 2023). Ini menyoroti pentingnya penilaian yang dipersonalisasi dan strategi intervensi untuk anak-anak dengan autisme.

Elhossiny, R. M., Elhamid, S. A. A., & Mohammed, N. S. A. (2024). Autism Spectrum Disorder and Attention – Deficit Hyperactivity Disorder in Children: A Comorbidity. QJM: An International Journal of Medicine. https://doi.org/10.1093/qjmed/hcae175.818
Hong, J. S., Hong, J. S., Singh, V., Kalb, L., & Kalb, L. (2021). Attention Deficit Hyperactivity Disorder Symptoms in Young Children with Autism Spectrum Disorder. Autism Research. https://doi.org/10.1002/AUR.2414
Clark, T., Feehan, C., Tinline, C., & Vostanis, P. (1999). Autistic symptoms in children with attention deficit-hyperactivity disorder. European Child & Adolescent Psychiatry. https://doi.org/10.1007/S007870050083
Siquara, G. M. (2022). Clinical markers of hyperactivity in patients with autism spectrum disorder. Psicologia Argumento. https://doi.org/10.7213/psicolargum40.109.ao08
Alhowikan, A. M., Elamin, N. E., Aldayel, S. S., AlSiddiqi, S. A., Alrowais, F. S., Hassan, W. M., El-Ansary, A., Alghamdi, F. A., & Al-Ayadhi, L. Y. (2023). Children with Autism Spectrum Disorder Exhibit Elevated Physical Activity and Reduced Sedentary Behavior. Brain Science. https://doi.org/10.3390/brainsci13111575
Veryawan, V. (2023). Perilaku anak autis : perkembangan dan penangan. Indonesian Journal of Early Childhood. https://doi.org/10.35473/ijec.v5i1.1980
Bax, M. (2008). The active and the over-active school child. Developmental Medicine & Child Neurology. https://doi.org/10.1111/J.1469-8749.1972.TB02562.X
Scroll to Top