Anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD) dapat memperoleh manfaat dari menghindari pewarna makanan dan pengawet karena potensi efek buruk pada perilaku dan kesehatan. Penelitian menunjukkan bahwa pewarna makanan sintetis dan pengawet dapat memperburuk masalah perilaku dan berkontribusi pada masalah kesehatan lainnya pada anak-anak, termasuk mereka yang menderita ASD. Aditif ini terkait dengan efek neurotoksik, yang dapat memperburuk masalah kesehatan mental dan memicu perubahan perilaku, seperti hiperaktif dan gangguan tidur. Akibatnya, banyak keluarga dengan anak autis memilih untuk menghilangkan zat-zat ini dari makanan mereka untuk mengurangi efek ini. Di bawah ini adalah wawasan utama dari penelitian tentang topik ini.
Dampak Pewarna Makanan dan Pengawet
- Efek Perilaku: Pewarna makanan buatan telah dikaitkan dengan bahan kimia neurotoksik yang dapat memperburuk masalah perilaku pada anak-anak dengan ASD. Penelitian telah menunjukkan korelasi antara pewarna tertentu, seperti Kuning 5 dan 6, dan gangguan perilaku, termasuk hiperaktif dan masalah tidur (Bakthavachalu et al., 2020).
- Risiko Kesehatan: Pewarna sintetis terkait dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk aktivitas karsinogenik, alergi, dan mutagenik. Risiko-risiko ini terutama mengkhawatirkan bagi anak-anak, yang lebih rentan terhadap efek ini (Oliveira et al., 2024).
- Kekhawatiran Peraturan: FDA AS belum secara meyakinkan mempelajari efek pewarna sintetis pada perilaku pada anak-anak, meskipun beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara aditif ini dan perilaku hiperaktif (Bakthavachalu et al., 2020) (Cheeseman, 2012).
Intervensi Diet dan ASD
- Selektivitas Makanan: Anak-anak dengan ASD sering menunjukkan selektivitas makanan, yang dapat diperburuk oleh daya tarik sensorik makanan berwarna cerah. Intervensi yang berfokus pada paparan dan penerimaan makanan dapat membantu meningkatkan keragaman makanan dan mengurangi ketergantungan pada makanan yang mengandung aditif buatan (Ha & Yoo, 2022) (Ha & Yoo, 2022).
- Manajemen Nutrisi: Pendekatan multidisiplin untuk mengelola kebiasaan makan pada anak-anak dengan ASD, termasuk menghindari pewarna makanan dan pengawet, dapat meningkatkan kondisi inti dan terkait ASD. Pendekatan ini didukung oleh prevalensi yang lebih tinggi dari reaksi makanan yang merugikan dan kebiasaan makan yang tidak sehat yang diamati pada anak-anak ASDÂ (Coppola et al., 2024).
Perspektif yang Lebih Luas
Meskipun menghindari pewarna makanan dan pengawet dapat bermanfaat bagi anak-anak dengan ASD, penting untuk mempertimbangkan perbedaan individu dalam sensitivitas terhadap aditif ini. Tidak semua anak dengan ASD mungkin mengalami efek buruk dari pewarna makanan, dan perubahan pola makan harus disesuaikan dengan kebutuhan dan tanggapan spesifik setiap anak. Selain itu, sementara beberapa penelitian menunjukkan hubungan antara pewarna makanan dan masalah perilaku, buktinya belum pasti, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami dampak aditif ini pada anak-anak dengan ASDÂ (Cheeseman, 2012).