Child working on electronics with a soldering tool and circuit board, showcasing STEM learning.

Apakah Anak Dengan Autisme Pasti Memiliki Kecerdasan Di Atas Rata-Rata (Jenius)?

Pertanyaan apakah seorang anak dengan autisme dapat memiliki kecerdasan di atas rata-rata, atau bahkan kemampuan tingkat jenius, adalah kompleks dan beragam. Penelitian menunjukkan bahwa sementara autisme sering dikaitkan dengan IQ di bawah rata-rata, ada contoh di mana individu pada spektrum autisme menunjukkan kemampuan kognitif yang luar biasa. Kemampuan ini dapat bermanifestasi dalam berbagai domain, seperti matematika, seni, dan penalaran spasial, menunjukkan bahwa beberapa anak dengan autisme mungkin memang memiliki kecerdasan di atas rata-rata atau keterampilan tingkat jenius.

Korelasi Genetik dan Kognitif

  • Studi terbaru telah menunjukkan korelasi genetik positif antara risiko autisme dan ukuran kemampuan mental, menunjukkan bahwa alel yang terkait dengan autisme mungkin tumpang tindih dengan alel untuk kecerdasan tinggi. Ini menunjukkan bahwa autisme mungkin melibatkan komponen kecerdasan yang ditingkatkan tetapi tidak seimbang, seperti peningkatan kemampuan sensorik dan visual-spasial dan peningkatan fungsi sinaptik (Crespi, 2016).
  • Anak-anak dengan autisme telah ditemukan berkinerja baik pada tugas-tugas yang mengukur efisiensi pemrosesan, seperti tugas waktu inspeksi, meskipun memiliki IQ terukur yang lebih rendah. Ini menunjukkan bahwa kapasitas pemrosesan informasi mereka dapat dipertahankan, menunjukkan kekuatan kognitif potensial yang tidak ditangkap oleh tes IQ tradisional (Scheuffgen et al., 2000).

Kemampuan Luar Biasa dan Keterampilan Savant

  • Sebagian individu dengan autisme, yang dikenal sebagai sarjana autis, menunjukkan bakat luar biasa di bidang tertentu meskipun ada tantangan dalam komunikasi dan perkembangan sosial. Bakat-bakat ini dapat mencakup memori yang luar biasa, keterampilan artistik, dan kemampuan matematis(Donnelly & Altman, 1994).
  • Studi kasus telah mendokumentasikan anak-anak dengan autisme yang memiliki kemampuan luar biasa, seperti anak laki-laki berusia 8 tahun dengan keterampilan aritmatika yang luar biasa, mampu melakukan perhitungan kompleks dengan cepat. Ini menunjukkan bahwa daerah otak tertentu dapat berkembang secara berbeda, berkontribusi pada bakat luar biasa ini (Zhao et al., 2024).

Penilaian Kecerdasan dan Kekuatan Kognitif

  • Penelitian telah menunjukkan bahwa individu autis sering mendapat skor lebih tinggi pada tes kecerdasan fluida, seperti Matriks Progresif Raven, dibandingkan dengan tes IQ tradisional seperti skala Wechsler. Perbedaan ini menunjukkan bahwa kecerdasan pada autisme mungkin diremehkan ketika menggunakan tindakan konvensional (Dawson et al., 2007).
  • Anak-anak autis yang berfungsi tinggi telah ditemukan unggul dalam penalaran persepsi dan pemahaman verbal, meskipun mereka mungkin kesulitan dengan memori kerja dan kecepatan pemrosesan. Profil ini menyoroti kekuatan mereka dalam penalaran visual dan menunjukkan bahwa potensi intelektual penuh mereka mungkin tidak sepenuhnya ditangkap oleh penilaian standar (Mayes & Calhoun, 2008).

Teori Saraf dan Kognitif

  • Studi telah mengeksplorasi substrat saraf dari kemampuan kognitif pada autisme, mengungkapkan struktur otak atipikal dan perubahan fungsional yang mungkin mendasari profil kognitif unik mereka. Misalnya, individu dengan autisme telah menunjukkan keuntungan dalam tugas penalaran geometris, yang mungkin terkait dengan perubahan pola aktivasi dan konektivitas otak (Yamada et al., 2012).
  • Teori menunjukkan bahwa kekuatan kognitif yang diamati pada autisme, seperti pemrosesan yang berfokus pada detail, dapat ditingkatkan lebih lanjut melalui pembelajaran berlebihan dan paparan besar-besaran, yang mengarah pada pengembangan keterampilan savant (Wallace et al., 2009).

Sementara gagasan kecerdasan tingkat jenius pada anak-anak dengan autisme didukung oleh bukti kemampuan luar biasa dalam domain tertentu, penting untuk mengenali keragaman dan kompleksitas profil kognitif dalam spektrum autisme. Tidak semua individu dengan autisme akan menunjukkan bakat luar biasa ini, dan tantangan yang mereka hadapi dalam domain sosial dan komunikatif juga harus dipertimbangkan. Memahami kekuatan dan kelemahan kognitif unik dari individu autis dapat memberikan wawasan berharga tentang potensi mereka dan menginformasikan strategi untuk dukungan dan pengembangan.

Crespi, B. J. (2016). Autism As a Disorder of High Intelligence. Frontiers in Neuroscience. https://doi.org/10.3389/FNINS.2016.00300
Scheuffgen, K., Happé, F., Anderson, M. W., & Frith, U. (2000). High “intelligence,” low “IQ”? Speed of processing and measured IQ in children with autism. Development and Psychopathology. https://doi.org/10.1017/S095457940000105X
Donnelly, J. A., & Altman, R. (1994). The autistic savant: Recognizing and serving the gifted student with autism. Roeper Review. https://doi.org/10.1080/02783199409553591
Zhao, W., Li, L., Yang, X., Wang, X., Kou, J., Chen, J., Chen, H., Wang, Q., & Duan, X. (2024). Brain development of a school-aged boy with autism spectrum condition talented in arithmetic: a case report. Psychoradiology. https://doi.org/10.1093/psyrad/kkae008
Dawson, M., Soulières, I., Gernsbacher, M. A., & Mottron, L. (2007). The Level and Nature of Autistic Intelligence. Psychological Science. https://doi.org/10.1111/J.1467-9280.2007.01954.X
Mayes, S. D., & Calhoun, S. L. (2008). WISC-IV and WIAT-II Profiles in Children With High-Functioning Autism. Journal of Autism and Developmental Disorders. https://doi.org/10.1007/S10803-007-0410-4
Yamada, T., Ohta, H., Watanabe, H., Kanai, C., Tani, M., Ohno, T., Takayama, Y., Iwanami, A., Kato, N., & Hashimoto, R. (2012). Functional alterations in neural substrates of geometric reasoning in adults with high-functioning autism. PLOS ONE. https://doi.org/10.1371/JOURNAL.PONE.0043220
Wallace, G. L., Happé, F., & Giedd, J. N. (2009). A case study of a multiply talented savant with an autism spectrum disorder: neuropsychological functioning and brain morphometry. Philosophical Transactions of the Royal Society B. https://doi.org/10.1098/RSTB.2008.0330
Scroll to Top