Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) dilaporkan mengalami masalah pencernaan yang lebih sering dibandingkan dengan teman sebaya mereka yang biasanya berkembang. Peningkatan prevalensi masalah gastrointestinal (GI) ini merupakan perhatian yang signifikan, karena dapat berdampak pada kesehatan dan kualitas hidup anak-anak dengan ASD secara keseluruhan. Penelitian menunjukkan bahwa masalah pencernaan ini tidak hanya lebih umum tetapi juga lebih parah pada anak-anak dengan ASD, menunjukkan perlunya intervensi yang ditargetkan dan penyelidikan lebih lanjut ke penyebab yang mendasarinya. Di bawah ini adalah aspek kunci dari masalah ini berdasarkan makalah penelitian yang disediakan.
Prevalensi Masalah Gastrointestinal
- Anak-anak dengan ASD secara signifikan lebih mungkin mengalami gejala gastrointestinal seperti sembelit, sakit perut, dan diare. Sebuah penelitian menemukan bahwa anak-anak dengan ASD dua kali lebih mungkin menderita gejala ini dibandingkan dengan anak-anak yang biasanya berkembang (Lai et al., 2020).
- Studi CHARGE melaporkan bahwa anak-anak dengan ASD memiliki kemungkinan lebih tinggi mengalami gejala GI yang sering dibandingkan dengan mereka yang memiliki keterlambatan perkembangan atau perkembangan khas, dengan rasio odds yang disesuaikan 7,92 untuk anak-anak ASD (Chaidez et al., 2014).
Masalah Makan dan Makan
- Masalah makan, termasuk selektivitas makanan dan masalah perilaku waktu makan, lazim di antara anak-anak dengan ASD. Masalah ini sering dikaitkan dengan sensitivitas sensorik dan dapat menyebabkan defisit nutrisi(dumps, 2022) (Pinto-Silva et al., 2022).
- Sebuah tinjauan sistematis menyoroti bahwa selektivitas makanan adalah masalah makan yang paling umum pada anak-anak dengan ASD, diikuti oleh masalah perilaku waktu makan (alharbi, n.d.).
- Pengenalan makanan pendamping cenderung tertunda pada anak-anak dengan ASD, yang berkorelasi dengan masalah makan dan dapat memperburuk masalah pencernaan (Wang et al., 2022).
Dampak pada Kesehatan dan Perilaku
- Masalah pencernaan pada anak-anak dengan ASD dikaitkan dengan perilaku maladaptif seperti lekas marah dan penarikan diri secara sosial. Perilaku ini lebih terasa pada anak-anak dengan gejala GI yang sering (Chaidez et al., 2014).
- Penilaian gizi menunjukkan bahwa anak-anak dengan ASD sering menghadapi tantangan seperti kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan, yang terkait dengan masalah makan dan kebiasaan makan mereka (Wtwt & Farhood, 2015).
Butuh Penelitian Lebih Lanjut
- Terlepas dari bukti masalah pencernaan yang sering terjadi pada anak-anak dengan ASD, ada kebutuhan untuk penelitian lebih lanjut untuk memahami keandalan dan validitas definisi dan ukuran pemberian makan. Ini termasuk mengeksplorasi prevalensi defisit motorik sensorik oral dan dampaknya terhadap kesehatan pencernaan (dumps, 2022) (Pinto-Silva et al., 2022).
- Hubungan antara tingkat keparahan ASD dan tingkat masalah makan, yang diukur dengan alat seperti skala BAMBI, menunjukkan bahwa ASD yang lebih parah dikaitkan dengan masalah makan yang lebih jelas (O’Mara et al., 2024).
Sementara bukti sangat mendukung gagasan bahwa anak-anak dengan ASD mengalami masalah pencernaan yang lebih sering, penting untuk mempertimbangkan variabilitas gejala dan potensi pengaruh faktor-faktor lain seperti kondisi komorbiditas, kebiasaan makan, dan strategi manajemen orang tua. Penelitian lebih lanjut sangat penting untuk mengembangkan intervensi yang efektif dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak dengan ASD dan keluarga mereka.