Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) sering menunjukkan preferensi untuk rutinitas dan mungkin menunjukkan resistensi terhadap perubahan. Kecenderungan ini terkait dengan pola perilaku yang lebih luas yang dikenal sebagai “desakan pada kesamaan” (IS), yang mencakup resistensi terhadap perubahan, rutinitas, dan perilaku ritual. Preferensi untuk rutinitas dan keengganan untuk berubah dapat bermanifestasi dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk interaksi sosial, pengalaman sensorik, dan keterlibatan dalam kegiatan sehari-hari. Bagian berikut mengeksplorasi aspek-aspek ini secara rinci.
Desakan pada Kesamaan dan Rutinitas
- Pola Perilaku: Desakan pada kesamaan (IS) adalah karakteristik inti autisme, yang melibatkan resistensi terhadap perubahan dan preferensi untuk rutinitas. Perilaku ini sering diamati baik dalam konteks sosial maupun non-sosial, dan dapat dikategorikan ke dalam subdomain seperti perilaku dan rutinitas ritualistik (Spackman et al., 2023).
- Sensitivitas Sensori: Perbedaan pemrosesan sensorik umum terjadi pada individu autis dan dapat memengaruhi keterlibatan mereka dalam rutinitas. Hipersensitivitas sensorik secara signifikan terkait dengan perilaku IS, terutama dalam konteks ritualistik dan rutin (Spackman et al., 2023) (ELIAS et al., 2024).
- Manajemen Rutin: Alat seperti RoutineAid telah dikembangkan untuk mendukung individu autis dalam mengelola rutinitas harian mereka. Alat-alat ini membantu dalam membangun dan memelihara rutinitas, yang dapat meningkatkan efikasi diri dan mempromosikan pilihan gaya hidup yang lebih sehat (Kim & Jeong, 2024) (Kim et al., 2023).
Tantangan dengan Perubahan
- Resistensi terhadap Perubahan: Resistensi terhadap perubahan adalah gejala autisme yang terdokumentasi dengan baik. Ini dapat diatasi melalui intervensi seperti penguatan diferensial perilaku alternatif (DRA) dan melarikan diri dari kepunahan, yang telah terbukti membantu anak-anak autis mentolerir perubahan (Fisher et al., 2019).
- Perilaku Menantang: Anak-anak autis mungkin menunjukkan perilaku yang menantang untuk menghindari rutinitas atau perubahan yang tidak disukai di lingkungan mereka. Pelatihan komunikasi fungsional (FCT) telah efektif dalam mengurangi perilaku tersebut dengan mengajarkan keterampilan komunikasi yang sesuai (Rivera et al., 2023).
Intervensi Teknologi
- Pengembangan Aplikasi: Intervensi berbasis teknologi, seperti aplikasi ChangeIt, sedang dikembangkan untuk membantu anak-anak dengan autisme mengatasi perubahan. Aplikasi ini bertujuan untuk memberikan kegiatan yang menarik dan mendukung yang dapat memudahkan transisi dan adaptasi terhadap situasi baru (Varnava et al., 2019).
Sementara anak-anak dengan autisme umumnya lebih suka rutinitas dan mungkin menolak perubahan, penting untuk mengenali keragaman dalam spektrum autisme. Beberapa anak mungkin menunjukkan ketahanan dan kemampuan beradaptasi dalam konteks tertentu, dan intervensi dapat disesuaikan untuk mendukung kebutuhan unik mereka. Selain itu, peran keluarga dan pengasuh sangat penting dalam memfasilitasi keterlibatan yang sukses dalam rutinitas sehari-hari dan mengelola perubahan (Afrin, 2022) (Daly et al., 2022).