Anak-anak dengan autisme dapat mengembangkan keterampilan berbicara dan bahasa, tetapi tingkat dan cara mereka melakukannya dapat bervariasi secara signifikan. Sementara beberapa anak dengan autisme mungkin berbicara seperti teman sebayanya yang neurotipikal, yang lain mungkin mengalami keterlambatan atau perbedaan dalam perkembangan bicara. Berbagai intervensi dan sistem pendukung dapat membantu dalam meningkatkan kemampuan komunikasi pada anak-anak autis, tetapi hasilnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk profil unik anak dan jenis intervensi yang digunakan. Bagian berikut mengeksplorasi aspek-aspek ini secara rinci.
Perkembangan Bicara dan Bahasa dalam Autisme
- Heterogenitas dalam Profil Bicara: Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) menunjukkan berbagai kemampuan bicara dan bahasa. Beberapa anak mungkin non-verbal atau minimal verbal, sementara yang lain dapat mengembangkan ucapan fungsional dengan berbagai tingkat kemahiran. Keragaman ini dipengaruhi oleh faktor genetik dan adanya kondisi komorbiditas seperti gangguan bahasa atau apraksia bicara (Syriopoulou–Delli & Gkiolnta, 2024) (“Language and Speech Characteristics in Autism”, 2022).
- Tantangan dalam Komunikasi: Banyak anak dengan ASD menghadapi tantangan di seluruh subsistem bahasa, termasuk pragmatika, tata bahasa, semantik, sintaks, fonologi, dan morfologi. Tantangan-tantangan ini dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk terlibat dalam dialog, menggunakan gerakan, dan mempertahankan ritme dan nada bicara (Reznikova, 2022) (“Language and Speech Characteristics in Autism”, 2022).
Intervensi dan Dukungan
- Program Intervensi Dini: Program seperti Attention Autism (AA) telah menunjukkan harapan dalam mendukung perkembangan bahasa dan komunikasi pada anak-anak autis. Program-program ini berfokus pada pendekatan penegasan keragaman saraf dan telah dilaporkan mendorong kemajuan komunikasi yang spontan dan dapat ditransfer dalam pengaturan sehari-hari (Kenny et al., 2025).
- Intervensi Sistemik Terkendali (CSI): Teknik seperti intervensi “Repeat After Me” (RAM) telah digunakan untuk merangsang proses saraf dan meningkatkan kefasihan bicara pada anak-anak autis. Intervensi ini dapat diterapkan di lingkungan rumah dan institusi untuk meningkatkan keterampilan berbicara (Saram et al., 2023).
- Pendekatan Neuropsikologis: Alat neuropsikologis dan metode rehabilitasi digunakan untuk mendiagnosis dan mendukung perkembangan bicara pada anak-anak dengan ASD. Pendekatan ini melibatkan tugas permainan dan metode interaktif lainnya untuk menilai dan meningkatkan keterampilan sosial, kognitif, dan motorik (Nigmatullina et al., 2023).
Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bicara
- Diagnosis dan Dukungan Dini: Identifikasi gangguan bicara yang tepat waktu dan intervensi dini sangat penting untuk memaksimalkan potensi bicara dan bahasa anak-anak dengan ASD. Pelatihan simulasi bicara dan bahasa secara teratur, bersama dengan konseling orang tua, dapat secara signifikan mempengaruhi perkembangan anak (Chaturavitwong, 2023) (Chekan et al., 2024).
- Faktor Lingkungan dan Sosial: Rasa aman dan aman di lingkungan anak memainkan peran penting dalam pengembangan komunikasi mereka. Anak-anak autis sering merasa lebih aman dan lebih dipahami di rumah atau di antara teman sebaya autis, yang secara positif dapat mempengaruhi kemampuan bicara dan bahasa mereka (Mullally et al., 2024).
Sementara banyak anak dengan autisme dapat mengembangkan keterampilan berbicara dan bahasa, prosesnya seringkali kompleks dan individual. Heterogenitas ASD berarti bahwa beberapa anak mungkin tidak pernah memperoleh ucapan fungsional, sementara yang lain mungkin unggul dalam bidang bahasa tertentu. Program intervensi yang dipersonalisasi dan lingkungan yang mendukung sangat penting untuk memenuhi kebutuhan unik setiap anak dan untuk memfasilitasi pengembangan komunikasi mereka.