Buku bergambar dapat menjadi alat yang berharga bagi anak-anak dengan autisme dalam belajar membaca, karena mereka memanfaatkan kekuatan visual yang sering ditemukan pada anak-anak ini. Penggunaan buku bergambar dapat meningkatkan keterlibatan, pemahaman, dan keterampilan sosial, menjadikannya media yang efektif untuk pengembangan literasi pada anak-anak dengan Autism Spectrum Disorder (ASD). Bagian berikut mengeksplorasi berbagai aspek tentang bagaimana buku bergambar dapat membantu membaca untuk anak-anak dengan autisme.
Perhatian dan Keterlibatan Visual
- Anak-anak dengan autisme sering mengalami kesulitan menyaring elemen yang tidak penting dalam gambar, yang dapat menghambat fokus mereka pada konten utama. Penelitian telah menunjukkan bahwa memodifikasi buku bergambar dengan menghilangkan elemen latar belakang yang tidak perlu dapat secara signifikan meningkatkan perhatian visual dan fokus pada karakter utama, menyelaraskan pola visual mereka lebih dekat dengan anak-anak yang biasanya berkembang (Lian et al., 2023).
- Studi pelacakan mata menunjukkan bahwa anak-anak dengan autisme mempertahankan durasi pandangan yang lebih lama dan memiliki lebih banyak titik fiksasi pada area efektif buku bergambar ketika isinya disederhanakan, menunjukkan perhatian dan keterlibatan visual yang lebih baik (Lian et al., 2022).
Pemahaman Membaca
- Isyarat gambar dalam buku dapat meningkatkan pemahaman membaca untuk anak-anak dengan autisme dengan meningkatkan kemampuan mereka untuk menjawab pertanyaan “wh”, yang sangat penting untuk memahami narasi. Orang tua dan pendidik telah mengamati peningkatan pemahaman dan keterlibatan ketika isyarat gambar digunakan (Rae, 2018).
- Penggunaan strategi seperti TWA (Think, Wonder, Ask) dan peta cerita dalam hubungannya dengan buku bergambar telah terbukti meningkatkan pemahaman membaca pada anak-anak dengan autisme, dengan efek bertahan bahkan setelah intervensi berakhir (Park & Kim, 2020).
Keterampilan Sosial dan Bahasa
- Buku bergambar juga dapat berperan dalam mengembangkan keterampilan sosial. Misalnya, menggunakan buku bergambar untuk mengajarkan perilaku tertentu, seperti antrian, telah efektif pada anak-anak dengan autisme dan cacat intelektual, menunjukkan potensi buku bergambar untuk mengajarkan norma dan perilaku sosial(Lian et al., 2024).
- Buku bergambar yang menggabungkan bahasa visual dapat membantu anak-anak dengan autisme memahami kenyataan, meningkatkan keterampilan bahasa verbal dan tertulis mereka dan menciptakan ruang sosial untuk interaksi (Valios & Sala, 2015).
Pengembangan Bahasa Ekspresif
- Media berbasis visual, seperti buku bergambar, sangat efektif dalam meningkatkan keterampilan bahasa ekspresif pada anak-anak dengan autisme. Kombinasi teks dan ilustrasi melayani preferensi pembelajaran visual mereka, memfasilitasi akuisisi bahasa yang lebih baik (Suistika & Ishartiwi, 2019).
Sementara buku bergambar menawarkan banyak manfaat bagi anak-anak dengan autisme, penting untuk mempertimbangkan perbedaan individu dan kebutuhan akan intervensi yang disesuaikan. Tidak semua anak dengan autisme akan merespons dengan cara yang sama terhadap buku bergambar, dan beberapa mungkin memerlukan dukungan tambahan atau strategi alternatif untuk memaksimalkan potensi belajar mereka. Selain itu, desain dan isi buku bergambar harus dipertimbangkan dengan cermat untuk memastikan mereka memenuhi kebutuhan spesifik setiap anak, menekankan pentingnya pendekatan pendidikan yang dipersonalisasi.