Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) sering menunjukkan preferensi dan tantangan belajar yang unik, terutama dalam memperoleh keterampilan dasar seperti menghitung. Pertanyaan apakah lebih mudah bagi anak-anak ini untuk belajar menghitung secara visual atau verbal itu rumit dan tergantung pada perbedaan individu. Namun, penelitian menunjukkan preferensi umum dan efektivitas untuk strategi pembelajaran visual di antara anak-anak dengan autisme. Preferensi ini didukung oleh beberapa penelitian yang menyoroti manfaat alat dan strategi pembelajaran visual dalam meningkatkan keterampilan berhitung untuk anak-anak dengan ASD. Di bawah ini, bukti dari makalah yang disediakan disintesis untuk mengeksplorasi topik ini lebih lanjut.
Preferensi Pembelajaran Visual
- Anak-anak dengan autisme sering dikategorikan sebagai pembelajar visual, yang berarti mereka cenderung memproses informasi lebih efektif melalui cara visual daripada alat pendengaran. Hal ini didukung oleh pengembangan berbagai aplikasi pembelajaran visual yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka, yang telah menunjukkan hasil positif dalam meningkatkan pengalaman belajar bagi anak-anak autism (Jomhari, 2014) (Tissot & Evans, 2003).
- Penggunaan rangsangan visual, seperti gambar dan aplikasi visual dinamis, telah terbukti meningkatkan keterlibatan dan hasil pembelajaran pada anak-anak dengan autisme. Misalnya, sebuah penelitian pada aplikasi pembelajaran keterampilan menghitung menunjukkan bahwa anak-anak dengan autisme merespons positif alat pembelajaran berbasis visual, menunjukkan preferensi untuk metode visual daripada metode verbal (Kamaruzaman & Azahari, 2014) (Ehsan, 2014).
Manfaat Alat Pembelajaran Visual
- Strategi pembelajaran visual, seperti penggunaan urutan gambar dan cerita sosial, telah ditemukan untuk membantu dalam penataan komunikasi dan mendukung transisi, yang sangat penting bagi anak-anak dengan autisme. Strategi ini membantu memperjelas instruksi dan meningkatkan pemahaman, menjadikannya efektif untuk mengajarkan berhitung dan keterampilan lainnya (Boswell & Nugent, 2002).
- Sistem pembelajaran Hybrid Visual Cognitive (HVC), yang menggabungkan strategi pembelajaran visual, telah terbukti memenuhi beragam kemampuan kognitif visual anak-anak dengan autisme. Sistem ini memungkinkan pengalaman belajar yang dipersonalisasi, yang dapat sangat bermanfaat dalam mengajar keterampilan berhitung (Jomhari, 2014).
Tantangan dengan Pembelajaran Verbal
- Metode pengajaran tradisional yang sangat bergantung pada instruksi verbal mungkin tidak efektif untuk anak-anak dengan autisme karena gaya belajar mereka yang bervariasi dan potensi kesulitan dengan pemrosesan pendengaran. Hal ini dapat membuat instruksi penghitungan verbal kurang dapat diakses dan menarik bagi anak-anak ini (Tissot & Evans, 2003).
- Sementara beberapa anak dengan autisme dapat mengembangkan kompetensi numerik awal yang mirip dengan teman sebaya mereka yang biasanya berkembang, ketergantungan pada metode verbal saja mungkin tidak sepenuhnya mendukung kebutuhan belajar mereka, terutama dalam konteks menghitung dan keterampilan matematika lainnya (Titeca, 2014).
Berbeda dengan fokus utama pada pembelajaran visual, penting untuk menyadari bahwa tidak semua anak dengan autisme akan mendapat manfaat yang sama dari strategi visual. Perbedaan individu dalam preferensi belajar dan kemampuan kognitif berarti bahwa beberapa anak mungkin masih menemukan metode verbal yang efektif, terutama bila dikombinasikan dengan alat bantu visual. Selain itu, integrasi strategi visual dan verbal dapat memberikan pendekatan yang lebih komprehensif untuk mengajarkan keterampilan menghitung, mengakomodasi beragam kebutuhan anak-anak dengan autisme. Ini menyoroti pentingnya metode pengajaran yang dipersonalisasi dan fleksibel yang mempertimbangkan profil pembelajaran unik setiap anak.