Anak-anak dengan autisme memang dapat belajar membaca lebih dari satu bahasa, dan penelitian menunjukkan bahwa bilingualisme tidak berdampak negatif pada perkembangan bahasa mereka. Faktanya, paparan berbagai bahasa dapat menawarkan manfaat kognitif dan sosial yang mirip dengan yang diamati pada anak-anak yang biasanya berkembang. Studi yang ditinjau menunjukkan bahwa anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) dapat mencapai kemahiran bahasa di lingkungan bilingual, dan tidak ada bukti bahwa bilingualisme memperburuk keterlambatan bahasa atau kebingungan pada anak-anak ini. Gambaran ini akan mengeksplorasi bukti yang mendukung penguasaan bahasa bilingual pada anak-anak dengan ASD, metode dan tantangan yang terlibat, dan implikasinya terhadap praktik pendidikan.
Bukti Mendukung Akuisisi Bahasa Bilingual
- Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak bilingual dengan ASD mengembangkan keterampilan bahasa yang sebanding dengan teman sebaya monolingual mereka. Sebuah tinjauan sistematis tidak menemukan kesulitan tambahan dalam perkembangan bahasa untuk anak-anak bilingual dengan ASD sejak usia tiga tahun (Garrido et al., 2023).
- Penelitian telah menunjukkan bahwa paparan dini ke lebih dari satu bahasa dapat menyebabkan keterampilan bahasa ekspresif yang lebih baik dan organisasi jaringan otak yang lebih khas pada anak-anak dengan ASD, mirip dengan anak-anak yang biasanya berkembang (Chen et al., 2023).
- Anak-anak bilingual dengan autisme telah ditemukan lebih sensitif terhadap nuansa linguistik, seperti resolusi kata ganti, dibandingkan dengan teman sebaya monolingual mereka, menunjukkan bahwa bilingualisme dapat meningkatkan keterampilan pemrosesan bahasa tertentu (Skrimpa et al., 2021).
Metode dan Tantangan dalam Mengajar Bilingualisme
- Strategi yang efektif untuk mengajar bahasa kepada anak-anak dengan ASD termasuk penggunaan alat bantu visual, pengulangan, dan pemodelan, yang telah terbukti meningkatkan keterampilan bahasa dan sosial (Mohamed et al., 2024) (Mohamed & Shaaban, 2024).
- Guru dan orang tua menghadapi tantangan dalam menciptakan metode pengajaran bilingual yang efektif, tetapi kolaborasi antara pendidik dan keluarga sangat penting untuk mengembangkan program pembelajaran bahasa yang sukses(Mohamed et al., 2024)Â (Mohamed & Shaaban, 2024).
- Dalam lingkungan multibahasa, memilih bahasa yang sesuai untuk intervensi bisa rumit, dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti lingkungan bahasa anak, perspektif orang tua, dan ketersediaan sumber daya pendidikan (Srikar et al., 2022).
Implikasi untuk Praktik Pendidikan
- Terlepas dari kekhawatiran, tidak ada bukti bahwa bilingualisme menyebabkan kebingungan atau keterlambatan perkembangan pada anak-anak dengan ASD. Sebaliknya, bilingualisme dapat menawarkan keuntungan kognitif, seperti peningkatan kemampuan pemecahan masalah dan pemahaman sosial (Trelles & Castro, 2019) (Beauchamp & MacLeod, 2017).
- Pendidik dan dokter sering merekomendasikan pendekatan monolingual karena kesalahpahaman tentang bilingualisme, tetapi penelitian terbaru menganjurkan rekomendasi berbasis bukti yang mendukung lingkungan bilingual untuk anak-anak dengan ASDÂ (Park, 2014)Â (Beauchamp & MacLeod, 2017).
- Keluarga sering memilih bilingualisme untuk memfasilitasi komunikasi dalam keluarga dan masyarakat, dan sikap terhadap bilingualisme umumnya positif, meskipun ada kebutuhan untuk informasi yang lebih mudah diakses tentang topik tersebut (“Raising bilingual autistic children in t…”, 2023).
Sementara bukti mendukung kelayakan dan manfaat bilingualisme untuk anak-anak dengan autisme, beberapa profesional masih menyarankan untuk tidak melakukannya karena keyakinan usang tentang kebingungan bahasa dan keterlambatan. Namun, semakin banyak penelitian menantang kesalahpahaman ini dan menyoroti pentingnya memberikan anak-anak bilingual dengan ASD kesempatan untuk mengembangkan keterampilan bahasa mereka di lingkungan yang mendukung. Penelitian di masa depan harus terus mengeksplorasi nuansa penguasaan bahasa bilingual pada anak-anak dengan ASD untuk lebih menginformasikan praktik dan kebijakan pendidikan.