Pertanyaan apakah anak-anak autis membutuhkan terapi setiap hari itu kompleks dan tergantung pada berbagai faktor, termasuk jenis terapi, kebutuhan individu anak, dan tujuan intervensi. Penelitian menunjukkan bahwa sementara terapi harian dapat bermanfaat, itu tidak selalu diperlukan untuk setiap anak. Efektivitas terapi seringkali tergantung pada konsistensi dan integrasi kegiatan terapeutik ke dalam rutinitas sehari-hari, bukan frekuensi sesi formal saja. Berikut adalah beberapa pertimbangan utama dari penelitian ini:
Manfaat Terapi Harian
- Konsistensi dan Rutinitan: Menanamkan strategi intervensi dalam rutinitas keluarga sehari-hari bisa sangat efektif. Pendekatan ini memungkinkan latihan yang konsisten dan penguatan keterampilan dalam pengaturan alami, yang bisa lebih bermanfaat daripada sesi terapi terisolasi (Kashinath & Yu, 2018).
- Terapi Komprehensif: Penelitian telah menunjukkan bahwa terapi komprehensif, yang mencakup berbagai jenis intervensi seperti pelatihan keterampilan sosial, terapi wicara dan bahasa, dan modifikasi perilaku, dapat efektif bila dilakukan secara intensif, seperti 6 jam per hari selama beberapa bulan (Xiaoyu, 2004).
- Terapi Musik: Terapi musik telah terbukti meningkatkan interaksi sosial, pengaturan diri, dan mengurangi perilaku negatif pada anak autis. Meskipun tidak selalu diperlukan setiap hari, sesi reguler dapat menyebabkan peningkatan yang signifikan (Gawlick, 2016) (Jaschke et al., 2024).
Pendekatan Alternatif
- Terapi Bermain: Berbagai bentuk terapi bermain, termasuk Terapi Bermain Berpusat pada Anak dan bermain kelompok, telah efektif dalam meningkatkan komunikasi dan interaksi. Terapi ini tidak selalu memerlukan sesi harian tetapi mendapat manfaat dari aktivitas bermain yang teratur dan terstruktur (Yustesari & Azizah, 2023).
- Intervensi Non-Farmakologik: Berbagai intervensi non-farmakologis, termasuk terapi perilaku dan perkembangan, telah menunjukkan efek positif. Frekuensi intervensi ini dapat bervariasi, dan seringkali disesuaikan dengan kebutuhan spesifik anak dan keadaan keluarga (Trembath et al., 2022).
Pertimbangan Frekuensi Terapi
- Kebutuhan Individu: Kebutuhan akan terapi harian harus dinilai berdasarkan kebutuhan unik anak, tingkat keparahan gejala, dan tujuan spesifik terapi. Beberapa anak mungkin mendapat manfaat dari intervensi harian, sementara yang lain mungkin berkembang dengan baik dengan sesi yang lebih jarang (Rosenau et al., 2024).
- Keterlibatan Orangtua: Melibatkan orang tua dalam proses terapeutik dan menanamkan strategi ke dalam rutinitas sehari-hari dapat meningkatkan efektivitas terapi, berpotensi mengurangi kebutuhan akan sesi profesional harian (Kashinath & Yu, 2018).
- Dukungan Teknologi: Inovasi seperti kerangka kerja pembelajaran mendalam dan chatbot dapat mendukung terapi dengan menyediakan sumber daya tambahan dan keterlibatan di luar sesi tradisional, berpotensi mengurangi kebutuhan akan terapi tatap muka harian (Hadri & Bouramoul, 2023).
Sementara terapi harian dapat bermanfaat bagi beberapa anak autis, itu tidak diperlukan secara universal. Keputusan harus didasarkan pada penilaian komprehensif kebutuhan anak, jenis terapi, dan kemampuan untuk mengintegrasikan kegiatan terapeutik ke dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, penggunaan teknologi dan keterlibatan orang tua dapat melengkapi terapi, menawarkan fleksibilitas dalam seberapa sering sesi profesional diperlukan.