Anak-anak autis memang dapat bermain dengan gadget, dan perangkat ini dapat berfungsi sebagai alat yang bermanfaat dan tantangan potensial tergantung pada penggunaannya. Interaksi dengan perangkat digital dapat mendukung komunikasi, keterampilan sosial, dan pengembangan pendidikan pada anak-anak autis, tetapi penggunaan yang berlebihan juga dapat berkontribusi pada masalah perkembangan seperti keterlambatan bicara dan berkurangnya interaksi tatap muka. Kuncinya adalah menyeimbangkan penggunaan teknologi untuk memaksimalkan manfaat sambil meminimalkan potensi kelemahan.
Manfaat Penggunaan Gadget untuk Anak Autis
Keterampilan Komunikasi dan Sosial: Gadget dapat digunakan untuk meningkatkan komunikasi dan keterampilan sosial pada anak autis. Misalnya, proyek CyberNetiki menunjukkan bahwa menggunakan teknologi elektronik seperti obrolan online dapat meningkatkan keterampilan komunikasi melalui imitasi dan motivasi teman sebaya (Burtseva & Andreev, 2023). Selain itu, teknologi digital dapat mendukung anak-anak autis dalam komunikasi, interaksi sosial, dan pendidikan ketika diintegrasikan ke dalam kehidupan sehari-hari dengan keterlibatan orang tua (Silva, 2024).
Alat Pendidikan dan Terapeutik: Pembelajaran Berbasis Game (GBL) yang digerakkan oleh IoT dan mainan cerdas seperti AutoY telah menunjukkan harapan dalam memberikan pengalaman pendidikan yang disesuaikan dan mendukung intervensi perilaku untuk anak-anak autis. Teknologi ini dapat membantu meningkatkan interaksi sosial, bahasa, dan keterampilan motorik (Shyja, 2023) (Miranda et al., 2023).
Dukungan Orang Tua dan Pengasuh: Orang tua dan pengasuh sering lebih memilih tablet untuk kenyamanan dan kemudahan penggunaannya, yang dapat menjadi media pendukung yang efektif untuk anak-anak autis (Kouroupa et al., 2024). Selain itu, penggunaan teknologi telah dikaitkan dengan dampak positif pada kualitas hidup dan pengembangan keterampilan pada anak-anak autis (Cardy et al., 2023).
Tantangan dan Pertimbangan
Perkembangan Bicara dan Kognitif: Penggunaan gadget yang berlebihan telah dikaitkan dengan keterlambatan bicara dan tantangan kognitif pada anak kecil, termasuk mereka yang menderita autisme. Waktu layar yang berkepanjangan dapat berdampak negatif pada kemahiran bahasa tahap awal dan memperburuk gangguan sosial (Putra et al., 2022).
Interaksi Sosial: Ketergantungan yang berlebihan pada gadget dapat mengurangi peluang untuk interaksi tatap muka, yang sangat penting untuk mengembangkan keterampilan komunikasi sosial. Hal ini bisa sangat menantang bagi anak-anak dengan autisme, yang sudah menghadapi kesulitan dalam proses sosial (Bajabir et al., 2024).
Kekhawatiran dan Preferensi Orang Tua: Sementara beberapa orang tua melaporkan dampak positif dari penggunaan teknologi, yang lain mengungkapkan kekhawatiran tentang sosialisasi yang dipindahkan dan sifat luar biasa dari perangkat tertentu seperti realitas virtual dan robot (Kouroupa et al., 2024) (Cardy et al., 2023).
Perspektif yang Lebih Luas
Meskipun gadget dapat menawarkan manfaat yang signifikan bagi anak-anak autis, penting untuk mendekati penggunaannya dengan hati-hati dan seimbang. Potensi teknologi untuk mendukung pembelajaran dan keterampilan sosial sangat besar, tetapi harus dikelola dengan hati-hati untuk menghindari dampak negatif pada pembangunan. Penelitian dan pedoman lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan penggunaan perangkat digital dalam mendukung anak-anak autis, memastikan bahwa mereka digunakan secara efektif dan aman untuk meningkatkan lintasan perkembangan mereka.