Two boys enjoying playful moments on a tree branch in a lush park setting.

Apakah Anak Autis Bisa Berteman?

Anak-anak autis memang bisa berteman, meskipun mereka sering menghadapi tantangan unik dalam melakukannya. Penelitian menunjukkan bahwa sementara anak-anak autis mungkin memiliki persepsi dan pengalaman persahabatan yang berbeda dibandingkan dengan teman sebaya neurotipikal mereka, mereka masih mengekspresikan keinginan untuk persahabatan dan dapat membentuk hubungan yang bermakna. Kemampuan untuk berteman dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lingkungan, sistem pendukung, dan karakteristik individu. Berikut adalah beberapa aspek kunci tentang bagaimana anak-anak autis mengalami dan mengembangkan persahabatan:

Memahami Persahabatan pada Anak Autis

  • Anak-anak autis sering memiliki pemahaman yang berbeda tentang persahabatan, menghargai kepentingan bersama dan persahabatan di atas norma-norma sosial tradisional keintiman dan timbal balik. Ini menyoroti pentingnya mengenali dan menghormati perspektif unik mereka tentang persahabatan (Fox et al., 2024) (Fox & Asbury, 2024).
  • Penciptaan teman imajiner oleh anak-anak autis telah dikaitkan dengan peningkatan keterampilan sosial dan teori pikiran, menunjukkan bahwa anak-anak ini dapat mengembangkan pemahaman sosial dengan cara yang berbeda dari anak-anak neurotipik (Davis et al., 2022).

Tantangan dan Kebutuhan Dukungan

  • Anak-anak autis menghadapi tantangan dalam menjalin dan mempertahankan persahabatan, terutama di lingkungan sekolah umum di mana norma sosial bisa lebih kaku. Tantangan-tantangan ini sering diperburuk oleh kurangnya pemahaman dan dukungan dari teman sebaya dan pendidik (Fox & Asbury, 2024) (Fox & Asbury, 2024).
  • Intervensi seperti analisis perilaku terapan (ABA), terapi wicara dan perilaku, dan praktik pendidikan inklusif telah terbukti mendukung anak-anak autis dalam mengembangkan keterampilan sosial yang diperlukan untuk pembentukan persahabatan (Ernawati, 2024) (Gkatsa & Antoniou, 2024).

Peran Lingkungan Pendidikan dan Sosial

  • Kualitas persahabatan di antara anak-anak autis terkait erat dengan inklusivitas lingkungan pendidikan mereka. Sekolah yang menerapkan praktik inklusif dan memberikan rencana dukungan yang disesuaikan dapat secara signifikan meningkatkan pengalaman persahabatan anak-anak autis (Gkatsa & Antoniou, 2024) (Alabdullatif, 2019).
  • Anak-anak autis di sekolah khusus sering menghadapi tantangan sosial yang lebih sedikit dibandingkan dengan mereka yang berada di lingkungan arus utama, menunjukkan bahwa lingkungan yang mendukung dan memahami sangat penting untuk pengembangan persahabatan (Fox et al., 2024).

Perkembangan Longitudinal dan Perbedaan Gender

  • Studi longitudinal menunjukkan bahwa peningkatan komunikasi sosial dan fungsi adaptif dari waktu ke waktu dikaitkan dengan hasil persahabatan yang lebih baik pada remaja autistik (Saban-Bezalel et al., 2024).
  • Perbedaan gender juga berperan, dengan anak perempuan autis sering menunjukkan keterampilan bahasa pragmatis yang lebih baik dan menghadapi tekanan sosial yang berbeda dibandingkan dengan anak laki-laki. Hal ini dapat mempengaruhi pengalaman persahabatan mereka dan strategi yang mereka gunakan untuk menavigasi interaksi sosial (Hartog et al., 2023).

Sementara anak-anak autis dapat dan memang membentuk persahabatan, hubungan ini mungkin tidak selalu selaras dengan harapan neurotipikal. Penekanannya harus pada pemahaman dan dukungan cara-cara unik di mana anak-anak autis mengalami dan menghargai persahabatan. Ini termasuk menciptakan lingkungan inklusif dan menyediakan intervensi yang ditargetkan yang memenuhi kebutuhan dan preferensi spesifik mereka. Dengan demikian, anak-anak autis dapat didukung dengan lebih baik dalam perkembangan sosial mereka, yang mengarah pada persahabatan yang lebih memuaskan dan bermakna.

Fox, L., Williams, R., & Asbury, K. (2024). Experiences of Friendships Among Autistic Children in UK Schools: A Qualitative Meta-Synthesis. https://doi.org/10.31234/osf.io/zm76n
Fox, L., & Asbury, K. (2024a). Exploring the friendship experiences of autistic children in mainstream primary school. https://doi.org/10.31234/osf.io/rzxqm
Davis, P. E., Slater, J., Marshall, D., & Robins, D. L. (2022). Autistic children who create imaginary companions: Evidence of social benefits. Autism. https://doi.org/10.1177/13623613221092195
Fox, L., & Asbury, K. (2024b). “I need them for my autism, but I don’t know why”: Exploring the friendship experiences of autistic children in UK primary schools. Autism & Developmental Language Impairments. https://doi.org/10.1177/23969415241275934
Ernawati, A. (2024). Helping Special Needs Children to Make Friends. Jurnal Psikiatri Surabaya. https://doi.org/10.20473/jps.v13is1.62660
Gkatsa, T., & Antoniou, I. (2024). Friendship and Autism Spectrum Disorder (ASD): Correlation Between Friendships of Students with ASD High Function (AHF) and Educational Practices in the Context of Inclusion in Primary Education. European Journal of Behavioral Sciences. https://doi.org/10.33422/ejbs.v7i3.1275
Alabdullatif, A. (2019). Supporting Friendship Development for Children with Autism and Their Typically Developing Peers. Interaction Design and Children. https://doi.org/10.1145/3311927.3325351
Saban-Bezalel, R., Ben-Itzchak, E., & Zachor, D. A. (2024). Friendship in Autism Spectrum Disorder Is Related to Diverse Developmental Changes Between Toddlerhood and Adolescence. Journal of Autism and Developmental Disorders. https://doi.org/10.1007/s10803-024-06284-8
Hartog, A. den, Roche, L., Derby, B., Psaradellis, E., & Kelley, E. (2023). A scoping review of sex/gender differences in pragmatic language and friendship characteristics in autistic children and adolescents. Research in Autism Spectrum Disorders. https://doi.org/10.1016/j.rasd.2023.102229
Scroll to Top