Disgrafia, gangguan belajar spesifik yang mempengaruhi keterampilan menulis, dapat secara signifikan mempengaruhi pengalaman pendidikan anak. Berbagai terapi telah dikembangkan untuk membantu anak-anak dengan disgrafia, masing-masing berfokus pada aspek yang berbeda dari gangguan tersebut. Terapi ini berkisar dari teknologi bantu hingga terapi psikomotor dan okupasi, masing-masing menawarkan manfaat unik dan mengatasi tantangan spesifik yang terkait dengan disgrafia. Di bawah ini adalah beberapa terapi spesifik yang telah dieksplorasi dalam penelitian terbaru.
Teknologi Bantu
- Graphibabot: Perangkat ini mencakup pena pintar dan aplikasi perangkat lunak yang dirancang untuk membantu anak-anak meningkatkan keterampilan menulis mereka dengan memberikan umpan balik dan analisis tulisan tangan mereka. Ini bertujuan untuk meningkatkan penulisan tanpa bantuan orang tua yang konstan dengan membuat proses menarik melalui opsi penyesuaian seperti kartun (Sumathi et al., 2024).
- Interaksi Anak-Robot: Melibatkan penggunaan robot sosial untuk melibatkan anak-anak dalam kegiatan menulis. Metode ini telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan motivasi dan kualitas tulisan tangan dengan memungkinkan anak-anak untuk mengajar robot cara menulis, sehingga membuat proses pembelajaran interaktif dan menyenangkan (Gargot et al., 2021).
- Aplikasi Write-Rite: Alat digital yang dirancang untuk meningkatkan integrasi motorik visual melalui latihan interaktif. Ini memberikan lingkungan yang merangsang bagi anak-anak untuk berlatih menulis, yang telah terbukti meningkatkan kemahiran tulisan tangan (Rahim & Jamaludin, 2019).
Terapi Psikomotor dan Okupasi
- Terapi Psikomotor (PMT) : Biasa digunakan di Swiss, PMT berfokus pada peningkatan keterampilan motorik halus. Meskipun telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan motorik halus, dampaknya pada kelancaran dan konsistensi tulisan tangan terbatas (“Effectiveness of Psychomotor Therapy among Children with Graphomotor Impairment with and without DCD-Diagnosis”, 2023).
- Kit Terapi Okupasi (OTK) : Ini termasuk program Tulisan Tangan Tanpa Air Mata (HWT), materi multisensori, dan aktivitas motorik halus. OTK telah efektif dalam meningkatkan berbagai aspek tulisan tangan, seperti memori, penempatan, dan spasi (Verma et al., 2019)].
Pelatihan Perilaku dan Motorik Halus
- Intervensi Perilaku: Ini berfokus pada peningkatan keterampilan motorik halus dan mengatasi masalah emosional dan perilaku yang terkait dengan disgrafia. Intervensi semacam itu dapat membantu meningkatkan kemampuan menulis dan mengurangi tekanan psikologis terkait (Yanjana et al., 2020).
Pelatihan Persepsi Visual dan Haptic
- Pelatihan Visual-Perseptual dan Haptic-Perseptual: Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan motorik dan kinerja tulisan tangan dengan meningkatkan persepsi visual dan haptik. Telah terbukti secara signifikan meningkatkan keterampilan visual-perseptual dan akurasi tulisan tangan (Chang & Yu, 2017).
Sementara terapi ini menawarkan hasil yang menjanjikan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan individu setiap anak ketika memilih terapi. Efektivitas intervensi ini dapat bervariasi berdasarkan tantangan spesifik anak dan kondisi komorbid. Selain itu, integrasi berbagai pendekatan, seperti menggabungkan teknologi bantu dengan terapi tradisional, dapat memberikan dukungan yang lebih komprehensif untuk anak-anak dengan disgrafia. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi efektivitas jangka panjang dan potensi terapi ini dalam pengaturan pendidikan yang beragam.