Joyful Indonesian schoolboys in white uniforms smiling and posing outdoors.

Apakah Ada Tanda-Tanda Anak Mengalami Gangguan Belajar Terkait Calistung?

Mengidentifikasi tanda-tanda gangguan belajar yang terkait dengan calistung (membaca, menulis, dan berhitung) pada anak-anak melibatkan mengenali kesulitan spesifik dalam keterampilan dasar ini. Gangguan belajar seperti disleksia, disgrafia, dan diskalkulia dapat bermanifestasi dalam berbagai cara, memengaruhi kinerja akademik dan kehidupan sehari-hari anak. Memahami tanda-tanda ini sangat penting untuk intervensi dan dukungan dini, yang secara signifikan dapat meningkatkan hasil untuk anak-anak yang terkena dampak. Di bawah ini adalah indikator utama dan pertimbangan untuk mengidentifikasi gangguan belajar yang terkait dengan calistung.

Tanda-tanda Gangguan Belajar di Calistung

  • Kesulitan Membaca (Disleksia) :

  • Anak-anak mungkin kesulitan mengenali huruf dan suara, yang menyebabkan kesulitan dalam membaca dengan lancar dan akurat.

  • Mereka mungkin mengalami kesulitan memahami arti kata dan kalimat, yang dapat mempengaruhi pemahaman dan retensi informasi (Казачінер et al., 2024).

  • Kesulitan Menulis (Disgrafia) :

  • Tanda-tanda termasuk tulisan tangan yang buruk, kesulitan mengatur pikiran di atas kertas, dan tantangan dengan ejaan dan tata bahasa.

  • Anak-anak mungkin juga menunjukkan keengganan untuk menulis dan mengekspresikan frustrasi selama tugas menulis (Казачінер et al., 2024).

  • Kesulitan Menghitung dan Matematika (Dyscalculia) :

  • Anak-anak dengan diskalkulia sering mengalami kesulitan memahami angka, mengingat fakta matematika, dan melakukan operasi aritmatika dasar.

  • Mereka mungkin berjuang dengan konsep seperti waktu, uang, dan pengukuran, dan mengalami kesulitan dengan tugas visual-spasial seperti geometri (Mahmud et al., 2020) (Sudha et al., 2014).

Faktor dan Diagnosis yang Berkontribusi

  • Pengaruh Internal dan Eksternal:

  • Kesulitan belajar dapat dipengaruhi oleh faktor internal seperti gangguan perkembangan kognitif dan bahasa, serta faktor eksternal seperti instruksi yang tidak memadai atau kurangnya sumber daya (Umalihayati et al., 2024).

  • Penilaian komprehensif oleh para profesional, termasuk psikolog dan pendidik, sangat penting untuk mendiagnosis gangguan belajar. Penilaian ini mempertimbangkan riwayat medis, kinerja akademik, dan pengujian standar (Казачінер et al., 2024).

  • Aspek Neurokognitif:

  • Dyscalculia, misalnya, terkait dengan masalah perkembangan saraf, dengan penelitian menunjukkan perbedaan struktur dan fungsi otak pada anak-anak yang terkenakan (Pappas et al., 2018).

  • Prediktor awal dan penilaian neurokognitif dapat membantu mengidentifikasi anak-anak yang berisiko, memungkinkan intervensi tepat waktu (Desoete, 2019).

Strategi Intervensi dan Dukungan

  • Pendekatan Pendidikan yang Disesuaikan:

  • Intervensi yang efektif termasuk kegiatan pembelajaran yang dipersonalisasi dan layanan konseling untuk mengatasi tantangan spesifik yang dihadapi oleh anak-anak dengan gangguan belajar (Umalihayati et al., 2024).

  • Memanfaatkan teknologi, seperti alat terkomputerisasi dan neuroimaging, dapat meningkatkan strategi penilaian dan intervensi (Pappas et al., 2018).

  • Kesadaran Orang Tua dan Masyarakat:

  • Meningkatkan kesadaran di antara orang tua dan pendidik tentang tanda dan gejala gangguan belajar sangat penting untuk deteksi dan dukungan dini.

  • Masyarakat harus mempromosikan inisiatif untuk mengatasi tantangan ini, memastikan anak-anak menerima bantuan yang diperlukan untuk berhasil secara akademis dan sosial (Mahmud et al., 2020).

Sementara gangguan belajar yang terkait dengan calistung dapat menghadirkan tantangan yang signifikan, penting untuk menyadari bahwa tidak semua perjuangan akademik menunjukkan gangguan belajar. Beberapa anak mungkin mengalami kesulitan sementara karena faktor-faktor seperti stres, kurangnya motivasi, atau metode pengajaran yang tidak memadai. Oleh karena itu, evaluasi komprehensif oleh para profesional sangat penting untuk membedakan antara gangguan belajar dan penyebab potensial lainnya dari kesulitan akademik. Identifikasi dan intervensi dini dapat membantu mengurangi dampak gangguan ini, memungkinkan anak-anak mencapai potensi penuh mereka.

Казачінер, О., Boychuk, Y., & Halii, A. (2024). Diagnosing and psycho-educational support of children with learning disabilities. Перспективи Та Інновації Науки. Педагогіка, Психологія, Медицина. https://doi.org/10.52058/2786-4952-2024-8(42)-35-45
Mahmud, M. S., Zainal, M. S., Rosli, R., & Maat, S. M. (2020). Dyscalculia: What We Must Know about Students’ Learning Disability in Mathematics? Universal Journal of Educational Research. https://doi.org/10.13189/UJER.2020.082625
Sudha, P., Shalini, A., & Vihar, V. (2014). Dyscalculia: A Specific Learning Disability Among Children.
Umalihayati, U., Yuliana, R., Sa’diyah, H., Fajari, L. E. W., Aini, S., Havita, V. N., Cahyaningsih, A. P., Ningsih, P. R., Ningrum, S., & Azzahra, G. A. (2024). Analysis of learning difficulties in reading, writing, and counting (Calistung) in upper elementary school: A case study. Dwija Cendekia. https://doi.org/10.20961/jdc.v8i2.86598
Pappas, M. A., Drigas, A., Malli, E., & Kalpidi, V. (2018). Enhanced Assessment Technology and Neurocognitive Aspects of Specific Learning Disorder with Impairment in Mathematics. International Journal of Engineering Pedagogy (iJEP). https://doi.org/10.3991/IJEP.V8I1.7370
Desoete, A. (2019). Dyscalculia : early predictors and practical recommendations. https://doi.org/10.15761/PD.1000184
Scroll to Top