Ada minat yang berkembang dalam penggunaan suplemen makanan untuk membantu mengelola hiperaktif, terutama pada individu dengan Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD). Berbagai penelitian telah mengeksplorasi manfaat potensial suplemen seperti asam lemak omega-3, vitamin, dan mineral dalam mengurangi gejala yang terkait dengan ADHD. Suplemen ini sering dianggap sebagai tambahan untuk farmakoterapi tradisional, menawarkan alternatif yang berpotensi lebih aman dengan efek samping yang lebih sedikit. Bagian berikut merinci temuan dari penelitian terbaru tentang topik ini.
Asam Lemak Omega-3
- Asam lemak omega-3, terutama asam docosahexaenoic (DHA) dan asam eicosapentaenoic (EPA), telah dipelajari untuk perannya dalam mengelola gejala ADHD. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa suplementasi dengan trigliserida DHA kandungan tinggi meningkatkan ukuran perilaku pada anak-anak dengan ADHD, meskipun peningkatan tes kognitif tidak signifikan (RodrÃguez et al., 2019).
- Studi lain menemukan bahwa suplementasi omega-3 menyebabkan peningkatan signifikan dalam penanda hiperaktif dan stres oksidatif pada anak-anak dengan ADHDÂ (Hariri et al., 2012).
Vitamin dan Mineral
- Vitamin D dan magnesium telah menunjukkan berbagai tingkat efektivitas dalam meningkatkan gejala perilaku dan emosional pada pasien ADHD (Abhishek et al., 2024). Selain itu, kekurangan vitamin A dan vitamin D telah dikaitkan dengan gejala ADHD yang diperburuk, dan suplementasi dapat berfungsi sebagai terapi tambahan untuk pengobatan tradisional (Zhou et al., 2021).
- Seng dan zat besi juga disorot karena potensi manfaatnya. Seng, khususnya, telah menunjukkan hasil positif dalam uji coba terkontrol secara acak, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi temuan ini (Rucklidge et al., 2009).
Suplemen Herbal dan Alami
- Suplemen herbal dan tumbuhan, seperti kunyit, telah dieksplorasi karena potensinya untuk meningkatkan hasil pengobatan ADHD. Menggabungkan kunyit dengan methylphenidate, obat ADHD yang umum, telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan perilaku yang terkait dengan ADHDÂ (Abhishek et al., 2024).
- Penggunaan formula multi-bahan, yang menggabungkan berbagai vitamin, mineral, dan tumbuhan, adalah bidang penelitian yang menarik, meskipun bukti masih jarang dan bercampur (Rucklidge et al., 2009).
Probiotik dan Kesehatan Usus
- Beberapa penelitian telah menyelidiki peran probiotik dan mikrobiota usus dalam mengelola gejala ADHD. Namun, hasilnya beragam, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan keefektifannya (Abhishek et al., 2024).
Sementara manfaat potensial suplemen dalam mengelola hiperaktif dan gejala ADHD menjanjikan, penting untuk mempertimbangkan keterbatasan dan tantangan yang terkait dengan intervensi ini. Banyak penelitian memiliki ukuran sampel kecil dan tindak lanjut jangka pendek, yang membatasi generalisasi temuan (Mallya et al., 2022). Selain itu, kemanjuran suplemen dapat sangat bervariasi di antara individu, dan penelitian yang lebih komprehensif diperlukan untuk sepenuhnya memahami peran mereka dalam manajemen ADHD (Ahn et al., 2016). Oleh karena itu, sementara suplemen dapat menawarkan pendekatan pelengkap untuk perawatan tradisional, mereka harus digunakan dengan hati-hati dan di bawah bimbingan profesional kesehatan.