Family shares a loving embrace by the ocean, highlighting connection and joy.

Apakah Ada Perbedaan Antara Autisme Ringan Dan Autisme Berat?

Perbedaan antara autisme ringan dan berat adalah topik penting dalam penelitian autisme, yang mencerminkan perbedaan dalam keparahan gejala, kemampuan fungsional, dan hasil perkembangan. Autisme ringan biasanya melibatkan lebih sedikit tantangan dalam komunikasi dan perilaku sosial, sementara autisme parah ditandai dengan gangguan yang lebih mendalam, seringkali membutuhkan dukungan ekstensif. Diferensiasi ini sangat penting untuk memahami spektrum autisme dan menyesuaikan intervensi yang sesuai. Bagian berikut mengeksplorasi perbedaan antara autisme ringan dan berat berdasarkan berbagai dimensi seperti karakteristik klinis, dasar biologis, dan implikasi untuk pengobatan.

Karakteristik Klinis

  • Keparahan Gejala: Autisme berat sering dikaitkan dengan gangguan sosial, bahasa, dan kognitif yang lebih jelas. Anak-anak dengan autisme berat lebih mungkin mengalami cacat intelektual dan keterlambatan bahasa dibandingkan dengan mereka dengan autisme ringan (Carbone et al., 2024) (Kim et al., 2020).
  • Tantangan Perilaku: Individu dengan autisme berat menunjukkan masalah perilaku yang lebih signifikan dan kondisi yang terjadi bersamaan, seperti kecemasan dan agresi, dibandingkan dengan mereka yang memiliki bentuk yang lebih ringan (Carbone et al., 2024) (Kim et al., 2020).
  • Hasil Fungsional: Autisme ringan dikaitkan dengan hasil fungsional yang lebih baik, termasuk peningkatan keterampilan sosial dan bahasa dari waktu ke waktu, sedangkan autisme parah sering mengakibatkan tantangan yang terus-menerus dan kebutuhan akan perawatan seumur hidup (Taluja et al., 2024) (Courchesne et al., 2024).

Dasar-dasar Biologis

  • Faktor Saraf dan Genetik: Penelitian menunjukkan bahwa autisme parah dapat dikaitkan dengan penanda saraf dan genetik tertentu, seperti organoid kortikal otak yang lebih besar dan jalur gen yang tidak diatur yang terlibat dalam neurogenesis dan proliferasi sel (Zahiri et al., 2024) (Courchesne et al., 2024).
  • Pola Aktivasi Saraf: Studi yang menggunakan teknik neuroimaging telah mengidentifikasi pola aktivasi saraf yang berbeda pada individu dengan autisme berat, yang berbeda secara signifikan dari mereka dengan autisme ringan. Pola-pola ini menunjukkan mekanisme neurobiologis yang mendasarinya yang berbeda (Taluja et al., 2024) (Chen et al., 2021).

Implikasi untuk Perawatan

  • Intervensi yang Disesuai: Perbedaan tingkat keparahan gejala dan biologi yang mendasari antara autisme ringan dan berat menyoroti perlunya perawatan khusus subtipe. Intervensi untuk autisme berat mungkin memerlukan pendekatan yang lebih intensif dan terkhusus (Taluja et al., 2024) (Zahiri et al., 2024).
  • Kebutuhan Dukungan: Tingkat dukungan yang diperlukan bervariasi secara signifikan antara autisme ringan dan berat. Sementara individu dengan autisme ringan dapat memperoleh manfaat dari pelatihan keterampilan sosial yang ditargetkan, mereka dengan autisme berat sering membutuhkan dukungan komprehensif, termasuk terapi perilaku dan bantuan keluarga (Carbone et al., 2024) (Mehling & Tassé, 2016).

Pertimbangan Konseptual dan Diagnostik

  • Tingkat keparahan vs Prototipikalitas: Konsep keparahan autisme kompleks dan mungkin tidak selalu selaras dengan fitur prototipikal autisme. Beberapa peneliti berpendapat untuk perbedaan antara dampak adaptif gejala (keparahan) dan seberapa representatif seseorang dari kategori autisme (prototipikalitas) (Mottron et al., 2023).
  • Tantangan Diagnostik: Kriteria diagnostik saat ini untuk autisme, termasuk DSM-5, menekankan tingkat dukungan yang dibutuhkan, yang dapat sangat bervariasi di antara individu dengan profil gejala yang serupa. Variabilitas ini menggarisbawahi perlunya alat diagnostik yang lebih presisi (Weitlauf et al., 2014) (Mehling & Tassé, 2016).

Sementara perbedaan antara autisme ringan dan berat didokumentasikan dengan baik, penting untuk mengenali bahwa autisme adalah gangguan spektrum dengan variabilitas yang cukup besar dalam gejala dan hasil. Konsep autisme “mendalam”, yang mencakup kasus-kasus parah, masih berkembang dan mungkin tidak menangkap kompleksitas penuh dari kondisi tersebut. Selain itu, hasil adaptif individu dengan autisme dapat berubah seiring waktu, dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk intervensi dan dukungan lingkungan (Mottron et al., 2023). Memahami nuansa ini sangat penting untuk mengembangkan strategi yang efektif untuk mendukung individu di seluruh spektrum autisme.

Carbone, P. S., Stipelman, C. H., Villalobos, M., Ellzey, A., Stuart, A. L., Stoddard, G. J., & Campbell, K. (2024). A Comparison of Parent-Reported Severe Autism With Mild/Moderate Autism Among US Children. Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics. https://doi.org/10.1097/dbp.0000000000001306
Kim, H., Ahn, J., Lee, H., Ha, S., & Cheon, K.-A. (2020). Differences in Language Ability and Emotional-Behavioral Problems according to Symptom Severity in Children with Autism Spectrum Disorder. Yonsei Medical Journal. https://doi.org/10.3349/YMJ.2020.61.10.880
Taluja, V., Nazari, S., Zahiri, J., Garmire, L., Pierce, K., Xiao, Y., & Courchesne, E. (2024). Multimodality Integration of Neural Social Activation and Social and Language Scores Reveals Three Replicable Profound and Milder Autism Subtypes With Divergent Clinical Outcomes. https://doi.org/10.1101/2024.05.30.24308230
Courchesne, E., Taluja, V., Nazari, S., Aamodt, C. M., Pierce, K., Duan, K., Stophaeros, S., Barnes, C. C., Troxel, J., Campbell, K., Wang, T., Hoekzema, K., Eichler, E. E., Nani, J. V., Pontes, W., Sanchez, S. S., Lombardo, M. V., Souza, J. S. de, Hayashi, M. A. F., & Muotri, A. R. (2024). Embryonic origin of two ASD subtypes of social symptom severity: the larger the brain cortical organoid size, the more severe the social symptoms. Molecular Autism. https://doi.org/10.1186/s13229-024-00602-8
Zahiri, J., Mirzaie, M., Duan, K., Xiao, Y., Aamodt, C., Yang, X., Nazari, S., Andreason, C., Lopez, L., Barnes, C. C., Arias, S., Nalabolu, S., Garmire, L., Wang, T., Hoekzema, K., Eichler, E. E., Pierce, K., Lewis, N. E., & Courchesne, E. (2024). Beyond the Spectrum: Subtype-Specific Molecular Insights into Autism Spectrum Disorder Via Integrated Transcriptomic Analysis. https://doi.org/10.1101/2024.09.17.24313857
Chen, D., Jia, T., Jia, T., Zhang, Y., Cao, M., Loth, E., Lo, C. Y. Z., Cheng, W., Liu, Z., Gong, W., Sahakian, B. J., & Feng, J. (2021). Neural Biomarkers Distinguish Severe From Mild Autism Spectrum Disorder Among High-Functioning Individuals. Frontiers in Human Neuroscience. https://doi.org/10.3389/FNHUM.2021.657857
Mehling, M. H., & Tassé, M. J. (2016). Severity of Autism Spectrum Disorders: Current Conceptualization, and Transition to DSM-5. Journal of Autism and Developmental Disorders. https://doi.org/10.1007/S10803-016-2731-7
Mottron, L., Gagnon, D., & Courchesne, V. (2023). Severity should be distinguished from prototypicality. Autism Research. https://doi.org/10.1002/aur.2986
Weitlauf, A. S., Gotham, K., Vehorn, A., & Warren, Z. (2014). Brief report: DSM-5 “levels of support:” a comment on discrepant conceptualizations of severity in ASD. Journal of Autism and Developmental Disorders. https://doi.org/10.1007/S10803-013-1882-Z
Scroll to Top