Colorful numbers chart 0-120 in a classroom setting, ideal for teaching math.

Apakah Ada Organisasi Atau Lembaga Di Indonesia Yang Bisa Membantu Anak Dengan Diskalkulia?

Di Indonesia, ada beberapa organisasi dan lembaga yang memberikan dukungan dan sumber daya untuk anak-anak penderita diskalkulia. Entitas-entitas ini fokus pada diagnosis dini, intervensi, dan pengembangan alat pendidikan khusus untuk membantu anak-anak dalam mengatasi tantangan yang terkait dengan ketidakmampuan belajar ini. Upaya seringkali kolaboratif, melibatkan pendidik, orang tua, dan spesialis untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif bagi anak-anak yang terkena dampak. Di bawah ini adalah beberapa aspek kunci dari dukungan yang tersedia di Indonesia untuk anak-anak dengan diskalkulia.

Intervensi dan Alat Pendidikan

  • Intervensi Pedagogis: Intervensi pedagogis awal sangat penting untuk anak-anak dengan diskalkulia. Intervensi ini sering melibatkan upaya kolaboratif antara guru, orang tua, dan spesialis untuk menerapkan strategi pengajaran yang efektif. Penggunaan metodologi inovatif dan diagnosis dini dapat mengarah pada peningkatan yang signifikan dalam penalaran dan pemahaman matematis (Delgado et al., 2019).

  • Aplikasi Pembelajaran Digital: Pengembangan alat digital, seperti aplikasi berbasis Android, telah berperan penting dalam mendukung anak-anak dengan diskalkulia. Aplikasi ini menggunakan pendekatan multisensori, menggabungkan elemen visual dan audio untuk meningkatkan pengalaman belajar. Alat-alat tersebut dirancang untuk membuat pembelajaran lebih menarik dan dapat diakses oleh anak-anak dengan disabilitas belajar spesifik (Pratama, 2024).

  • Bahan Pembelajaran Gamifi: Gamifikasi adalah strategi efektif lain yang digunakan untuk mengajarkan keterampilan berhitung kepada anak kecil dengan diskalkulia. Dengan memasukkan elemen permainan ke dalam materi pembelajaran, anak-anak dapat terlibat dengan konsep matematika dalam lingkungan yang menyenangkan dan bebas stres, yang membantu mengurangi kecemasan dan meningkatkan hasil belajar (Ramadhan et al., 2023).

Media Pembelajaran Khusus

  • E-komik dan Menceritakan: Penggunaan e-komik, seperti cerita rakyat “Buaya Perompak”, memberikan cara kontekstual dan imajinatif untuk mengajarkan matematika kepada anak-anak dengan diskalkulia. Metode ini telah terbukti efektif dalam membuat konsep kompleks lebih mudah dipahami dan lebih mudah dipahami oleh pelajar muda (Khasanah et al., 2024).

  • Permainan Edukasi: Game seperti “Fun Mathematics” telah dirancang khusus untuk meningkatkan keterampilan aritmatika pada anak-anak dengan diskalkulia. Permainan ini berfokus pada peningkatan kemampuan untuk melakukan operasi aritmatika melalui gameplay interaktif dan menarik, yang telah terbukti secara signifikan meningkatkan kinerja matematis (Aliifah et al., 2024).

Alat Diagnostik dan Penilaian

  • Alat Analisis Berbasis Pengetahuan: Pengembangan alat analisis menggunakan algoritma pembelajaran mesin membantu dalam identifikasi dan diagnosis dini diskalkulia. Alat-alat ini sangat penting untuk menilai kesulitan matematika dan menyesuaikan intervensi untuk memenuhi kebutuhan spesifik setiap anak (Devi & Kavya, 2021).

Dukungan Kelembagaan

  • Program Berbasis Sekolah: Beberapa sekolah di Indonesia telah menerapkan program dan intervensi khusus untuk mendukung anak-anak dengan diskalkulia. Misalnya, pendekatan “Menghubungkan Belajar Kembali” yang digunakan di sekolah dasar berfokus pada membantu siswa mengembangkan keterampilan menghitung dasar melalui intervensi yang ditargetkan dan perancah instruksional (Rulyansah, 2023).

Sementara inisiatif ini memberikan dukungan substanSIAL bagi anak-anak dengan diskalkulia, tantangan tetap ada dalam hal implementasi dan aksesibilitas yang luas. Kebutuhan akan pelatihan yang lebih komprehensif bagi para pendidik dan peningkatan kesadaran di antara orang tua dan masyarakat sangat penting untuk memastikan bahwa semua anak dengan diskalkulia menerima dukungan yang mereka butuhkan. Selain itu, integrasi teknologi dalam pendidikan terus berkembang, menawarkan peluang baru untuk meningkatkan pengalaman belajar bagi anak-anak dengan ketidakmampuan belajar.

Delgado, M. A. C., Delgado, R. I. Z., Palma, R. P., & Moya, M. E. (2019). Dyscalculia and pedagogical intervention. International Research Journal of Management, IT and Social Sciences. https://doi.org/10.21744/IRJMIS.V6N5.710
Pratama, M. A. (2024). Learning application for dyslexia and dyscalculia based on android. https://doi.org/10.24176/biner.v2i2.12139
Ramadhan, M. M., Valenda, C., Renzaputri, S. B., Sabiq, A., Putra, V. H. C., Hilman, D., & Dewi, K. (2023). Development of Gamified Mathematics Learning Material for Treating Children With Dyscalculia at Age 4 – 6 Years Old. https://doi.org/10.1109/conmedia60526.2023.10428235
Khasanah, B. A., Hartono, S., & Khoiriyah, S. (2024). E-comic mathematics of lampung folklore “buaya perompak” for children with dyscalculia. Aksioma: Jurnal Matematika Dan Pendidikan Matematika. https://doi.org/10.24127/ajpm.v13i3.9809
Aliifah, H. N., Prakosha, D., & Gunarhadi, G. (2024). Effect of the Fun Mathematics Educational Game on the Arithmetic Operation Skills of Children with Dyscalculia. Special and Inclusive Education Journal. https://doi.org/10.36456/special.vol5.no1.a9131
Devi, A., & Kavya, G. (2021). Knowledge Based Analytical Tool for Identifying Children with Dyscalculia. https://doi.org/10.1007/978-981-33-4909-4_55
Rulyansah, A. (2023). Reconnecting Learning: An Educational Alternative For Dyscalculia Children In Elementary School. https://doi.org/10.31316/esjurnal.v10i1.4114
Scroll to Top