Latihan fokus memang dapat membantu anak-anak hiperaktif mempelajari angka dengan meningkatkan konsentrasi dan keterlibatan mereka dalam kegiatan matematika. Berbagai penelitian telah mengeksplorasi berbagai strategi dan intervensi yang dapat bermanfaat bagi anak-anak hiperaktif, terutama dalam konteks mempelajari angka dan mengembangkan indra angka. Strategi ini sering melibatkan kegiatan yang menyenangkan, interaktif, dan berbasis gerakan yang memenuhi kebutuhan unik anak-anak hiperaktif, membantu mereka untuk fokus lebih baik dan terlibat lebih efektif dengan konsep numerik.
Perawatan Instruksional Berfokus pada Penghitungan
- Sebuah studi oleh Shumway dan Moyer-Packenham menunjukkan bahwa perawatan instruksional yang berfokus pada penghitungan secara signifikan meningkatkan rasa angka pada anak kecil. Pendekatan ini menekankan penghitungan verbal, yang sangat penting untuk pencapaian matematika di kemudian hari. Studi ini menemukan bahwa siswa yang berpartisipasi dalam program yang berfokus pada penghitungan sembilan minggu menunjukkan peningkatan yang lebih besar dalam nilai tes dibandingkan dengan mereka yang berpartisipasi hanya selama tiga minggu (Shumway & Moyer-Packenham, 2019) (Shumway & Moyer-Packenham, n.d.).
- Kegiatan yang berfokus pada penghitungan seperti itu dapat sangat bermanfaat bagi anak-anak hiperaktif karena mereka menyediakan cara terstruktur namun menarik untuk berlatih menghitung, yang dapat membantu dalam mempertahankan perhatian mereka dan meningkatkan pemahaman numerik mereka.
Pembelajaran yang Menyenangkan dan Interaktif
- Lokakarya “Menemukan Kembali Angka” menggunakan kegiatan menyenangkan untuk membantu anak-anak memahami dan mengelola angka secara alami. Pendekatan ini melibatkan pengelompokan dan memisahkan angka, yang membantu dalam menguasai perhitungan mental. Strategi menyenangkan seperti itu bisa sangat efektif untuk anak-anak hiperaktif karena mereka selaras dengan kebutuhan mereka akan lingkungan belajar yang menarik dan dinamis(Padilla & Sánchez, 2011).
- Demikian pula, penggunaan kecenderungan pemfokusan matematika spontan (SFON) dan hubungan kuantitatif (SFOR) dalam pengaturan informal dapat meningkatkan kognisi matematika anak-anak dengan memungkinkan mereka untuk terlibat dalam praktik yang dimulai sendiri dengan keterampilan matematis(Hannula-Sormunen et al., 2021).
Gerakan Fisik dan Fokus
- Memasukkan gerakan fisik ke dalam kegiatan belajar dapat secara signifikan bermanfaat bagi anak-anak hiperaktif. Gerakan teratur, seperti latihan transisi kelas dan permainan gerakan terstruktur, telah terbukti meningkatkan konsentrasi dan mengurangi impulsif pada anak-anak dengan ADHD. Pendekatan ini tidak hanya membantu memfokuskan perhatian tetapi juga menyediakan jalan keluar untuk energi berlebih, sehingga lebih mudah bagi anak-anak hiperaktif untuk terlibat dengan konten akademis (Mulrine et al., 2008).
- Penghitungan jari, yang melibatkan penggunaan jari untuk mewakili angka, juga bisa menjadi alat yang berguna untuk anak-anak hiperaktif. Metode ini membantu mengurangi beban kognitif dan membantu dalam memahami besaran simbolis, yang sangat penting untuk pembelajaran aritmatika (Costa et al., 2011).
Peran Guru dan Strategi Kreatif
- Guru memainkan peran penting dalam membimbing anak-anak hiperaktif dengan menggunakan strategi kreatif yang memenuhi kebutuhan mereka. Misalnya, menghargai upaya anak-anak dan menggunakan metode menyenangkan dapat membantu mempertahankan fokus dan keterlibatan mereka dalam kegiatan belajar (Nurussalam et al., 2023).
- Selain itu, meningkatkan keterampilan meneliti melalui kegiatan seperti memainkan pesan seri dapat meningkatkan perhatian dan fokus pada anak-anak hiperaktif, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk mengikuti dan memahami instruksi numerik (Yesiazizah, 2013).
Sementara strategi ini menunjukkan harapan, penting untuk mempertimbangkan bahwa setiap anak hiperaktif dapat merespons secara berbeda terhadap berbagai intervensi. Oleh karena itu, pendekatan yang dipersonalisasi yang menggabungkan beberapa strategi mungkin diperlukan untuk secara efektif mendukung pembelajaran angka mereka. Selain itu, sementara gerakan fisik dan kegiatan bermain bermanfaat, mereka harus diimbangi dengan pembelajaran terstruktur untuk memastikan pengembangan keterampilan matematika yang komprehensif.