Hubungan antara keterampilan sosial anak dan kemampuan mereka untuk membaca, terutama pada anak-anak dengan keterbelakangan mental, adalah interaksi kompleks dari berbagai faktor. Sementara keterampilan sosial sangat penting untuk perkembangan secara keseluruhan, dampak langsungnya pada kemampuan membaca, terutama pada anak-anak dengan cacat intelektual, bernuansa. Penelitian menunjukkan bahwa sementara keterampilan sosial mungkin tidak secara langsung mempengaruhi akuisisi membaca, mereka memainkan peran penting dalam konteks pembelajaran dan pengembangan yang lebih luas. Hubungan ini semakin diperumit dengan adanya kondisi lain seperti gangguan spektrum autisme (ASD) dan gangguan bahasa spesifik (SLI), yang sering terjadi bersamaan dengan cacat intelektual.
Keterampilan Sosial dan Kemampuan Membaca
- Dampak Umum pada Membaca: Studi telah menunjukkan bahwa keterampilan kompetensi sosial memiliki dampak yang sedikit positif pada akuisisi membaca, meskipun tidak signifikan secara statistik. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun keterampilan sosial berkontribusi pada lingkungan belajar anak, mereka mungkin tidak secara langsung meningkatkan keterampilan membaca (“Social Competencies and Reading Skills A…”, 2022).
- Gangguan Bahasa Khusus (SLI) : Anak-anak dengan SLI sering menghadapi tantangan dalam keterampilan membaca, dengan kemampuan terkait bahasa sangat terkait dengan kemahiran membaca. Ini menunjukkan bahwa meskipun keterampilan sosial penting, kemampuan bahasa memainkan peran yang lebih langsung dalam perkembangan baca (Clair et al., 2010).
- Autism Spectrum Disorder (ASD) : Anak-anak dengan ASD sering menunjukkan keterampilan pengenalan kata yang berkembang dengan baik tetapi berjuang dengan pemahaman membaca. Perbedaan ini menyoroti pentingnya kemampuan bahasa dan kognitif atas keterampilan sosial dalam perkembangan baca (Roberts, 2013) (Knight, 2016).
Keterampilan Sosif pada Anak Penyandang Cacat Intelektual
- Penilaian dan Pelatihan: Defisit keterampilan sosial adalah ciri umum pada anak-anak penyandang cacat intelektual, yang memengaruhi kemampuan mereka untuk berinteraksi secara efektif. Intervensi yang bertujuan meningkatkan keterampilan sosial sangat penting untuk meningkatkan perkembangan dan kemandirian mereka secara keseluruhan (Sukhodolsky & Butter, 2007).
- Korelasi dengan Kesehatan Mental: Ada hubungan yang signifikan antara keterampilan sosial dan kesehatan mental pada anak-anak cacat intelektual. Keterampilan sosial yang buruk sering dikaitkan dengan kesulitan kesehatan mental yang lebih besar, yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi hasil pembelajaran, termasuk membaca (Ratcliffe et al., 2015).
Implikasi dan Pertimbangan yang Lebih Luas
- Asosiasi Timbal: Pada anak-anak prasekolah, kompetensi sosial dan keterampilan pra-literasi saling terkait, menunjukkan bahwa keterampilan sosial awal dapat mempengaruhi perkembangan bahasa, yang pada gilirannya mempengaruhi kesiapan membaca (Pakarinen et al., 2018).
- Perbedaan Jenis Kelamin dan Usia: Keterampilan sosial dan perilaku bermasalah bervariasi berdasarkan jenis kelamin dan usia pada anak-anak dengan keterbelakangan mental, dengan anak perempuan umumnya menunjukkan keterampilan sosial yang lebih baik dan perilaku bermasalah yang lebih sedikit. Perbedaan ini dapat mempengaruhi pengalaman dan hasil belajar (Tekinarslan et al., 2012).
Sementara keterampilan sosial sangat penting untuk perkembangan anak secara keseluruhan, dampak langsungnya pada kemampuan membaca, terutama pada anak-anak dengan cacat intelektual, kurang jelas. Pengembangan keterampilan membaca lebih erat terkait dengan kemampuan bahasa dan perkembangan kognitif. Namun, keterampilan sosial berkontribusi pada lingkungan belajar yang mendukung dan secara tidak langsung dapat mempengaruhi membaca melalui dampaknya pada kesehatan mental dan interaksi sosial. Oleh karena itu, sementara pelatihan keterampilan sosial sangat penting, pelatihan harus dilengkapi dengan intervensi yang ditargetkan yang berfokus pada perkembangan bahasa dan kognitif untuk meningkatkan kemampuan membaca pada anak-anak dengan cacat intelektual.