Pertanyaan apakah belajar membaca terlalu dini memiliki dampak negatif pada anak-anak itu kompleks dan beragam. Meskipun membaca awal dapat memberikan keuntungan tertentu, seperti peningkatan keterampilan melek huruf dan keberhasilan akademik, itu mungkin tidak selalu bermanfaat dalam jangka panjang. Penelitian menunjukkan bahwa waktu akuisisi membaca harus dipertimbangkan dengan cermat, karena dapat mempengaruhi berbagai lintasan perkembangan. Di bawah ini, potensi dampak negatif dari membaca awal dieksplorasi, bersama dengan pertimbangan untuk pengembangan literasi yang optimal.
Potensi Dampak Negatif dari Membaca Dini
-
Manfaat Jangka Pendek vs. Jangka panjang: Penelitian menunjukkan bahwa meskipun membaca awal dapat mengarah pada peningkatan jangka pendek dalam keterampilan membaca, manfaat ini seringkali tidak bertahan. “Efek Luke” menunjukkan bahwa keterampilan membaca awal mungkin tidak meningkatkan perkembangan bahasa dan dapat berkurang seiring waktu sampai kemampuan bahasa anak-anak lebih berkembang (Suggate, 2015).
-
Perkembangan Visual dan Kognitif: Membaca dini membutuhkan keterampilan okulomotor dan persepsi visual yang berkembang dengan baik. Defisit di bidang ini dapat menyebabkan kesulitan membaca, menunjukkan bahwa instruksi membaca prematur dapat memperburuk masalah ini jika keterampilan visual belum sepenuhnya berkembang (Vernet et al., 2021) (Vernet et al., 2021).
-
Faktor Sosioekonomi dan Lingkungan: Anak-anak dari latar belakang yang kurang beruntung mungkin menghadapi stres tambahan yang berdampak pada perkembangan kognitif. Membaca awal dalam konteks seperti itu mungkin tidak membahas masalah mendasar seperti kemiskinan atau pengabaian, yang dapat memiliki efek negatif jangka panjang pada literasi dan keberhasilan akademik secara keseluruhan (“Right to read: what we can learn from neurosciences to augment childhood and literacy policies1”, 2023) (Peixoto et al., 2023).
Pertimbangan untuk Pengembangan Literasi Optimal
-
Kesiapan Perkembangan: Sangat penting untuk menyelaraskan instruksi membaca dengan kesiapan perkembangan anak. Anak-anak yang belajar membaca nanti dapat memperoleh keterampilan pengenalan kata dengan lebih mudah, menunjukkan bahwa menunggu sampai seorang anak siap secara perkembangan bisa lebih bermanfaat (Suggate, 2015).
-
Identifikasi Dini dan Intervensi: Mengidentifikasi anak-anak yang berisiko mengalami kesulitan membaca sejak dini dapat mengarah pada intervensi yang lebih efektif. Pendekatan ini dapat mencegah tantangan akademik jangka panjang dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak dengan gangguan baca (Toro & Balazs, 2015) (Lyytinen & Erskine, 2006).
-
Program Literasi Holistik: Program yang berfokus pada berbagai keterampilan literasi yang muncul, seperti kosakata dan kesadaran fonologis, dapat memberikan pendekatan yang lebih seimbang untuk pengembangan literasi awal. Program-program ini sangat bermanfaat bagi anak-anak dari latar belakang sosial ekonomi yang kurang beruntungan (Peixoto et al., 2023).
Meskipun membaca dini dapat menawarkan keuntungan tertentu, penting untuk mempertimbangkan tahap perkembangan anak individu dan konteks lingkungan. Membaca awal mungkin tidak selalu mengarah pada manfaat jangka panjang, dan dalam beberapa kasus, itu berpotensi menghambat bidang pembangunan lain jika tidak didekati dengan bijaksana. Oleh karena itu, pendekatan seimbang yang mempertimbangkan kesiapan anak dan keterampilan literasi yang lebih luas direkomendasikan untuk mendorong pengembangan literasi yang optimal.