Pertanyaan apakah ada anak yang tidak bisa belajar membaca itu rumit dan beragam. Sementara sebagian besar anak dapat belajar membaca dengan dukungan dan intervensi yang tepat, kondisi dan keadaan tertentu dapat secara signifikan menghambat kemampuan ini. Faktor-faktor seperti gangguan neurologis, disleksia perkembangan, cacat intelektual, dan pengaruh lingkungan semuanya dapat berkontribusi pada kesulitan membaca. Namun, dengan strategi dan intervensi pendidikan yang disesuaikan, banyak anak dapat mengatasi tantangan ini sampai batas tertentu. Di bawah ini, aspek-aspek kunci dari masalah ini dieksplorasi secara rinci.
Faktor Neurologis dan Perkembangan
- Disleksia: Disleksia adalah penyebab umum kesulitan membaca, mempengaruhi individu meskipun kecerdasan dan kemampuan sensorik normal. Hal ini ditandai dengan tantangan terus-menerus dalam kefasihan dan akurasi membaca, seringkali karena kesulitan dalam memproses informasi fonologis dan retensi memori suara (Kimel & Ahissar, 2020) (SuardÃaz, 2008).
- Cedera Otak: Cedera otak dini, seperti yang disebabkan oleh sindrom bayi terguncang, dapat menyebabkan gangguan membaca yang parah. Kerusakan jalur otak tertentu yang terlibat dalam membaca dapat mengakibatkan tantangan yang signifikan, seperti yang terlihat dalam kasus di mana anak-anak tidak dapat membaca bahkan kata-kata sederhana meskipun memiliki kemampuan kognitif lainnya (Bevilacqua et al., 2014).
- Disabilitas Intelektual: Anak-anak dengan cacat intelektual, terutama bila dikombinasikan dengan kondisi lain seperti gangguan pendengaran, menghadapi tantangan yang bertambah dalam belajar membaca. Cacat ini mempengaruhi fungsi kognitif yang penting untuk membaca, seperti pemrosesan bahasa dan fungsi eksekutif (Wingerden-Fontein et al., 2018).
Pengaruh Lingkungan dan Pendidikan
- Kurangnya Paparan: Faktor lingkungan, seperti tingkat melek huruf yang rendah di rumah atau kurangnya paparan bahasa tertulis, dapat menghambat perkembangan membaca. Status sosial ekonomi dan sumber daya pendidikan memainkan peran penting dalam memberikan dukungan yang diperlukan untuk akuisisi baca (Horowitz-Kraus & Horowitz-Kraus, 2018).
- Kebutuhan Khusus: Anak-anak dengan kebutuhan khusus sering membutuhkan pendekatan pendidikan individual untuk mengatasi kesulitan belajar mereka yang unik. Faktor-faktor seperti kesulitan motorik, masalah persepsi visual, dan hambatan bahasa semuanya dapat berkontribusi pada tantangan baca (Putri et al., 2023).
Intervensi dan Dukungan
- Strategi Pendidikan: Intervensi yang efektif, seperti metode pengajaran multisensori dan rencana pembelajaran yang dipersonalisasi, dapat secara signifikan membantu anak-anak dengan disleksia dan kesulitan membaca lainnya. Guru memainkan peran penting dalam mengidentifikasi dan mendukung siswa ini melalui praktik pendidikan yang disesuaikan (Audiari et al., 2024).
- Motivasi dan Keterlibatan: Meningkatkan minat dan motivasi anak untuk membaca sangat penting. Program yang berfokus pada melibatkan anak-anak dalam kegiatan membaca dan memberikan dukungan yang konsisten dapat meningkatkan keterampilan membaca mereka dari waktu ke waktu (Hasibuan & Putri, 2022).
Sementara banyak anak menghadapi tantangan yang signifikan dalam belajar membaca, penting untuk menyadari bahwa dengan intervensi dan dukungan yang tepat, sebagian besar dapat membuat kemajuan. Namun, ada kasus yang jarang terjadi di mana gangguan neurologis yang parah atau kombinasi dari beberapa cacat dapat mengakibatkan seorang anak tidak dapat belajar membaca secara efektif. Kasus-kasus ini menyoroti pentingnya diagnosis dini dan intervensi, serta perlunya penelitian berkelanjutan untuk lebih memahami dan mengatasi beragam faktor yang berkontribusi terhadap kesulitan membaca.