A joyful mother and daughter playfully read under a blanket on a cozy bed.

Apakah Ada Alat Bantu Khusus Untuk Mengajarkan Anak Sindrom Down Membaca?

Mengajar anak-anak dengan sindrom Down untuk membaca melibatkan strategi khusus yang memenuhi kebutuhan belajar unik mereka. Penelitian menunjukkan bahwa sementara anak-anak dengan sindrom Down dapat belajar membaca, mereka sering memerlukan intervensi khusus yang memanfaatkan kekuatan mereka, seperti memori visual, dan mengatasi tantangan, seperti kesadaran fonologis. Intervensi ini sangat penting untuk mengembangkan keterampilan melek huruf, yang pada gilirannya mendukung perkembangan bahasa, ucapan, dan kognitif. Bagian berikut menguraikan bantuan dan strategi khusus yang diidentifikasi dalam literatur untuk mengajar membaca kepada anak-anak dengan sindrom Down.

Strategi Pembelajaran Visual

  • Anak-anak dengan sindrom Down seringkali merupakan pembelajar visual yang kuat. Program membaca yang menggabungkan alat bantu visual seperti kartu flash, grafik, dan buku bisa sangat efektif. Alat-alat ini membantu dalam menangkap minat anak dan dapat disesuaikan agar sesuai dengan langkah dan gaya belajar individu(Oelwein, 1995)].
  • Memori visual adalah kekuatan bagi banyak anak dengan sindrom Down, dan mereka sering mengandalkannya untuk mengenali kata-kata dan simbol. Ini dapat dimanfaatkan dalam instruksi membaca dengan menggunakan paparan visual berulang terhadap kata dan huruf (Buckley, 2001).

Kesadaran Fonik dan Fonem

  • Meskipun anak-anak dengan sindrom Down awalnya mungkin berjuang dengan fonik, intervensi berbasis fonika terstruktur telah menunjukkan harapan. Mengajar segmentasi fonem dan keterampilan memadukan, di samping pengenalan huruf-suara, dapat secara signifikan meningkatkan keterampilan melek huruf awal (Goetz et al., 2008).
  • Kesadaran fonologis adalah komponen penting dari pengembangan membaca. Program yang berfokus pada diskriminasi pola suara dan korespondensi grafem-fonem dapat membantu dalam membangun keterampilan dasar ini (Johansson, 2008).

Pendidikan Awal dan Inklusif

  • Intervensi dini adalah kuncinya. Memperkenalkan kegiatan literasi di tahun-tahun prasekolah dapat mengarah pada tingkat pencapaian yang lebih tinggi. Anak-anak yang memulai kegiatan literasi sejak dini cenderung mengembangkan keterampilan membaca yang lebih baik, yang juga mendukung perkembangan bahasa mereka (Buckley & Bird, 2001).
  • Inklusi di ruang kelas utama telah dikaitkan dengan tingkat melek huruf yang lebih tinggi dibandingkan dengan sekolah khusus. Lingkungan ini memberi anak-anak dengan sindrom Down akses ke model teman sebaya yang khas dan lingkungan bahasa yang lebih kaya (Buckley, 2001).

Peran Ahli Patologi Berbicara-Bahasa (SLP)

  • SLP memainkan peran penting dalam mendukung pengembangan membaca. Mereka dapat membantu mengembangkan lingkungan literasi rumah dan bekerja dengan pendidik untuk mempromosikan kesadaran fonologis dan keterampilan decoding. Keterlibatan mereka sangat penting dalam mengatasi tantangan bahasa dan bicara yang dihadapi anak-anak dengan sindrom Down (Loveall & Barton-Hulsey, 2021).

Keterlibatan Literasi Jangka Panjang

  • Keterlibatan berkelanjutan dalam kegiatan membaca dan menulis sepanjang masa remaja dan dewasa adalah penting. Bahkan mereka yang mulai terlambat dapat mencapai tingkat melek huruf fungsional dengan upaya berkelanjutan dan dukungan yang tepat (Buckley, 2001).
  • Membaca tidak hanya membantu dalam pengembangan literasi tetapi juga mendukung kosakata, memori jangka pendek, dan perkembangan bicara, menjadikannya intervensi yang berharga untuk pertumbuhan kognitif dan bahasa secara keseluruhan (Laws, 2010).

Sementara strategi ini menyoroti pendekatan yang efektif untuk mengajar membaca kepada anak-anak dengan sindrom Down, penting untuk mengenali perbedaan individu dalam tingkat dan kemampuan belajar. Beberapa anak mungkin berkembang lebih lambat, dan keterampilan membaca mereka mungkin tertinggal dari teman sebayanya. Namun, dengan dukungan yang konsisten dan intervensi yang disesuaikan, banyak yang dapat mencapai literasi fungsional. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyempurnakan strategi ini dan mengeksplorasi metode baru untuk meningkatkan instruksi membaca untuk populasi ini (Burgoyne, 2009) (Sehic, 2017).

Oelwein, P. L. (1995). Teaching Reading to Children With Down Syndrome: A Guide for Parents and Teachers.
Buckley, S. (2001). Reading and writing for individuals with Down syndrome – An overview. https://doi.org/10.3104/9781903806098
Goetz, K., Hulme, C., Brigstocke, S., Carroll, J. M., Nasir, L., & Snowling, M. J. (2008). Training reading and phoneme awareness skills in children with Down syndrome. Reading and Writing. https://doi.org/10.1007/S11145-007-9089-3
Johansson, I. (2008). Teaching prereading skills to disabled children. Journal of Intellectual Disability Research. https://doi.org/10.1111/J.1365-2788.1993.TB00884.X
Buckley, S., & Bird, G. (2001). Reading and writing for infants with Down syndrome (0-5 years). https://doi.org/10.3104/9781903806104
Loveall, S. J., & Barton-Hulsey, A. (2021). Reading Skills in Down Syndrome: Implications for Clinical Practice. Seminars in Speech and Language. https://doi.org/10.1055/S-0041-1730991
Laws, G. J. (2010). Reading as an intervention for vocabulary, short-term memory and speech development of school-aged children with Down syndrome: a review of the evidence. https://doi.org/10.1016/B978-0-12-374748-8.00004-4
Burgoyne, K. (2009). Reading interventions for children with Down syndrome. Down Syndrome Research and Practice.
Sehic, S. (2017). Teaching Reading Skills to Learners with Down Syndrome. Journal on Educational Technology. https://doi.org/10.20448/2003.11.16.27
Scroll to Top