Ketika merasa putus asa untuk mengajar anak autis membaca, penting untuk memahami bahwa sementara tantangan ada, ada strategi dan intervensi efektif yang dapat digunakan. Anak-anak autis sering menghadapi kesulitan dengan pemahaman membaca, bahkan jika mereka dapat memecahkan kode teks secara efektif. Hal ini disebabkan tantangan dalam perhatian bersama, timbal balik sosial, dan bahasa/komunikasi, yang merupakan dasar dari gangguan spektrum autisme (ASD) (Whalon, 2018). Namun, dengan pendekatan yang tepat, anak-anak ini dapat diintegrasikan ke dalam komunitas melek huruf dan mendapat manfaat dari pengalaman melek huruf yang bermakna (Vacca, 2007). Berikut adalah beberapa strategi dan pertimbangan untuk membantu memandu proses pengajaran.
Memahami Tantangan
- Decoding vs. Pemahaman: Banyak anak dengan ASD dapat belajar memecahkan kode teks tetapi berjuang dengan pemahaman. Perbedaan ini sering disebabkan oleh defisit kognitif seperti Koherensi Pusat Lemah dan Fungsi Eksekutif, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk memahami dan mengintegrasikan informasi dari teks (Nguyen et al., 2018) (Randi et al., 2010).
- Heterogenitas dalam Profil Membaca: Kemampuan membaca anak-anak dengan ASD dapat sangat bervariasi. Beberapa mungkin kesulitan dengan decoding dan pemahaman, sementara yang lain mungkin unggul dalam satu bidang tetapi tidak yang lain (Whalon, 2018).
Strategi Instruksional yang Efektif
- Instruksi Literasi Komprehensif: Menerapkan program literasi komprehensif yang membahas keterampilan yang berfokus pada kode dan makna sangat penting. Ini termasuk kesadaran fonemik, fonik, kefasihan membaca, kosakata, dan strategi pemahaman (Whalon et al., 2009).
- Praktik Berbasis Bukti: Memanfaatkan instruksi membaca berbasis bukti, seperti strategi Hubungan Pertanyaan Jawab (QAR), dapat membantu meningkatkan pemahaman dengan mengajar anak-anak untuk menemukan peristiwa sebelumnya, menghasilkan dan menjawab pertanyaan, dan membaca ulang untuk memperbaiki pemahaman(Whalon & Hart, 2011)Â (Randi et al., 2010).
- Dukungan Visual dan Rutinitas Terstruktur: Memanfaatkan memori visual yang kuat dari anak-anak dengan ASD dengan menggunakan dukungan visual dan rutinitas terstruktur dapat meningkatkan keterampilan pemahaman baca (Aguiar-Aguiar et al., 2020).
Menyesuaikan Instruksi dengan Kebutuhan Individu
- Instruksi Individual: Penting untuk menyesuaikan instruksi membaca dengan kebutuhan individu anak, dengan mempertimbangkan kekuatan dan tantangan unik mereka. Ini mungkin melibatkan instruksi satu-satu atau pengaturan kelompok kecil untuk mengoptimalkan pembelajaran (Arciuli & Bailey, 2021).
- Menggabungkan Minat: Melibatkan anak-anak dengan ASD dengan memasukkan minat mereka ke dalam bahan bacaan dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan, membuat proses pembelajaran lebih efektif (Vacca, 2007).
Mengatasi Kesenjangan Penelitian-Praktek
- Pengembangan Profesional: Guru sering melaporkan kurangnya akses ke praktik berbasis penelitian. Menjembatani kesenjangan antara penelitian dan praktik melalui pengembangan profesional dan peningkatan komunikasi antara peneliti dan pendidik sangat penting untuk pengajaran yang efektif (Accardo & Finnegan, 2019).
Sementara tantangan dalam mengajar membaca untuk anak-anak autis bisa menakutkan, penting untuk mengenali potensi kesuksesan dengan strategi dan dukungan yang tepat. Instruksi membaca awal yang komprehensif sangat menjanjikan, tetapi masih ada kesenjangan dalam memahami metode yang paling efektif untuk menyesuaikan instruksi dengan kebutuhan individu (Arciuli & Bailey, 2021). Dengan berfokus pada praktik berbasis bukti dan instruksi individual, pendidik dan orang tua dapat membantu anak-anak autis mengembangkan keterampilan membaca yang diperlukan untuk kesuksesan akademik dan pribadi.