Ketika seorang anak dengan autisme kehilangan minat dalam menulis, sangat penting untuk mengatasi tantangan yang mendasarinya dan mengeksplorasi strategi alternatif untuk melibatkan kembali mereka. Kesulitan menulis pada anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) dapat berasal dari berbagai faktor, termasuk masalah perencanaan motorik, tantangan pengaturan diri, dan gangguan perhatian. Memahami faktor-faktor ini dan menerapkan intervensi yang ditargetkan dapat membantu menghidupkan kembali minat mereka dalam menulis. Berikut adalah beberapa strategi dan pertimbangan berdasarkan literatur penelitian.
Pengembangan Strategi yang Diatur Sendiri (SRSD)
- Pendekatan SRSD telah terbukti meningkatkan keterampilan menulis pada anak-anak dengan ASD dengan meningkatkan kemampuan pengaturan diri mereka, seperti pemantauan diri dan perencanaan. Metode ini dapat membantu anak-anak mengatur pikiran mereka dan meningkatkan kualitas dan panjang tulisan mereka (Asaro-Saddler, 2016) (Asaro-Saddler, 2016).
- Menerapkan SRSD melibatkan mengajar anak-anak strategi khusus untuk merencanakan, menyusun, dan merevisi pekerjaan mereka, yang dapat membuat proses penulisan lebih mudah dikelola dan tidak terlalu berlebihan bagi mereka.
Alat Penulisan Alternatif
- Banyak anak dengan ASD mengalami kesulitan perencanaan motorik yang membuat tulisan tangan menjadi menantang. Memperkenalkan alat alternatif, seperti keyboard, dapat mengurangi ketegangan fisik menulis dan membuat tugas lebih mudah diakses (Broun, 2009).
- Mendorong penggunaan teknologi tidak hanya mendukung anak-anak yang berjuang dengan tulisan tangan tetapi juga dapat membuat tulisan lebih menarik dengan memasukkan elemen multimedia.
Keterlibatan Tugas dan Motivasi
- Keterlibatan selama tugas menulis adalah prediktor signifikan kinerja menulis pada anak-anak dengan ASD. Strategi untuk meningkatkan keterlibatan termasuk menyediakan topik minat pribadi, menggunakan dukungan visual, dan memecah tugas menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan dapat dikelola (Zajic et al., 2020)].
- Menyesuaikan tugas menulis agar selaras dengan minat anak, seperti menulis tentang hobi atau topik favorit, dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan (Caldwell-Harris & Posner, 2024).
Mengatasi Perhatian dan Kondisi Komorbid
- Gangguan perhatian, sering disertai dengan ASD, dapat memperburuk kesulitan menulis. Intervensi yang mengatasi masalah perhatian, seperti rutinitas terstruktur dan meminimalkan gangguan, dapat meningkatkan hasil penulisan (Zajic et al., 2016) (Zajic et al., 2018).
- Memahami peran perhatian dalam pengembangan menulis sangat penting untuk merancang intervensi yang efektif untuk anak-anak dengan autisme yang berfungsi tinggi yang berisiko mengalami kesulitan menulis.
Intervensi yang Dipersonalisasi
- Intervensi yang dipersonalisasi yang berfokus pada tantangan dan kekuatan spesifik anak dapat mengarah pada peningkatan yang signifikan dalam keterampilan menulis. Misalnya, latihan tulisan tangan yang ditargetkan dan dukungan kolaboratif telah terbukti meningkatkan keterbacaan tulisan tangan dan kinerja akademik pada anak-anak dengan Sindrom Asperger (Pani, 2024).
- Berkolaborasi dengan pendidik dan keluarga untuk membuat rencana intervensi yang komprehensif dapat memberikan dukungan yang diperlukan bagi anak untuk berhasil.
Sementara strategi ini menawarkan jalur untuk melibatkan kembali anak-anak dengan autisme secara tertulis, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Penilaian berkelanjutan dan adaptasi strategi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan anak yang terus berkembang. Selain itu, membina lingkungan yang mendukung dan memahami dapat secara signifikan mempengaruhi kesediaan anak untuk berpartisipasi dalam kegiatan menulis.