Two children in casual attire play soccer near vintage cars on a sunny day.

Apa Yang Harus Dilakukan Jika Keluarga Besar Tidak Percaya Anak Saya Hiperaktif?

Ketika berhadapan dengan anggota keluarga besar yang tidak percaya bahwa seorang anak hiperaktif, penting untuk mendekati situasi dengan pemahaman dan strategi berbasis bukti. Hiperaktif, sering dikaitkan dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), adalah kondisi yang diakui yang dapat secara signifikan mempengaruhi perilaku anak dan dinamika keluarga. Mendidik anggota keluarga tentang kondisi dan melibatkan mereka dalam proses manajemen dapat membantu menjembatani kesenjangan dalam pemahaman. Berikut adalah beberapa strategi untuk dipertimbangkan:

Mendidik Anggota Keluarga

  • Berikan Informasi: Bagikan sumber daya pendidikan tentang hiperaktif dan ADHD. Buku dan artikel yang menjelaskan kondisi dalam istilah awam dapat membantu. Misalnya, sumber daya seperti “Apakah anak saya hiperaktif” oleh Jo Douglas menawarkan wawasan tentang hidup dengan dan mengelola anak hiperaktif (Douglas, 1991).
  • Diagnosis Profesional: Tekankan pentingnya diagnosis profesional. Evaluasi komprehensif oleh ahli pediatrik, neurologis, dan psikologis dapat memvalidasi kondisi dan memberikan dasar untuk diskusi dengan anggota keluarga yang skeptis (Eisenberg, 2008)].

Melibatkan Keluarga dalam Manajemen

  • Konseling Keluarga: Terlibat dalam sesi konseling keluarga di mana seorang profesional dapat menjelaskan kondisi dan implikasinya. Hal ini dapat membantu anggota keluarga memahami stres dan tantangan yang dihadapi oleh keluarga dekat (Balkwell & Halverson, 1980).
  • Teknik Manajemen Perilaku: Perkenalkan anggota keluarga pada strategi manajemen perilaku yang efektif untuk anak-anak hiperaktif. Teknik seperti penguatan positif dan lingkungan terstruktur dapat ditunjukkan untuk menunjukkan dampaknya (Murray, 1980).

Menunjukkan Intervensi Perilaku

  • Program Modifikasi Perilaku: Sorot keberhasilan program modifikasi perilaku. Penelitian telah menunjukkan bahwa intervensi terstruktur dapat secara signifikan meningkatkan perilaku pada anak-anak hiperaktif, yang dapat menjadi argumen yang meyakinkan bagi anggota keluarga yang skeptis (A & C, 1997) (Dubey et al., 1983).
  • Lokakarya Pelatihan Orangtua: Dorong anggota keluarga untuk berpartisipasi dalam lokakarya atau sesi pelatihan yang berfokus pada pengelolaan hiperaktif. Program-program ini dapat memberikan keterampilan praktis dan menumbuhkan empati dengan melibatkan mereka secara langsung dalam perawatan anak (Dubey et al., 1983)].

Mengatasi Kesalahpahaman

  • Perjelas Kesalahpahaman: Atasi kesalahpahaman umum tentang hiperaktif, seperti keyakinan bahwa itu hanyalah fase atau akibat dari pengasuhan yang buruk. Penelitian menunjukkan bahwa hiperaktif adalah kondisi kompleks dengan faktor biologis dan lingkungan (Dubey & Kaufman, 1979).
  • Diskusikan Opsi Pengobatan: Jelaskan peran pengobatan dan perawatan lainnya. Sementara beberapa orang mungkin waspada terhadap pengobatan, penting untuk mendiskusikan manfaatnya dan pertimbangan hati-hati yang dilakukan dalam meresepkannya (Eisenberg, 1973).

Meskipun strategi ini dapat membantu dalam mendapatkan dukungan dari keluarga besar, penting juga untuk mengakui bahwa tidak semua anggota keluarga mungkin menerima upaya ini. Beberapa mungkin berpegang teguh pada keyakinan mereka meskipun ada bukti dan pendidikan. Dalam kasus seperti itu, sangat penting untuk fokus pada membangun jaringan yang mendukung dengan mereka yang bersedia memahami dan membantu, memastikan bahwa kebutuhan anak tetap menjadi prioritas.

Douglas, J. (1991). Is my child hyperactive.
Eisenberg, L. (2008). The management of the hyperkinetic child. Developmental Medicine & Child Neurology. https://doi.org/10.1111/J.1469-8749.1966.TB01806.X
Balkwell, C., & Halverson, C. F. (1980). The Hyperactive Child as a Source of Stress in the Family: Consequences and Suggestions for Intervention. Family Relations. https://doi.org/10.2307/584471
Murray, M. E. (1980). Behavioral management of the hyperactive child. Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics. https://doi.org/10.1097/00004703-198009000-00004
A, W., & C, L.-B. (1997). Behaviour modification in hyperactive children. Nursing Times.
Dubey, D. R., O’Leary, S. G., & Kaufman, K. F. (1983). Training parents of hyperactive children in child management: a comparative outcome study. Journal of Abnormal Child Psychology. https://doi.org/10.1007/BF00912088
Dubey, D. R., & Kaufman, K. F. (1979). Training parents of hyperactive children in behavior management. International Journal of Mental Health. https://doi.org/10.1080/00207411.1979.11448824
Eisenberg, L. (1973). The Overactive Child. Hospital Practice. https://doi.org/10.1080/21548331.1973.11706430
Scroll to Top