Ketika seorang anak hiperaktif secara konsisten menolak untuk belajar menulis, sangat penting untuk memahami tantangan yang mendasarinya dan menerapkan intervensi yang disesuaikan. Hiperaktif, sering dikaitkan dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), dapat secara signifikan mempengaruhi kemampuan anak untuk fokus dan terlibat dalam tugas-tugas seperti menulis. Selain itu, kondisi seperti Gangguan Koordinasi Perkembangan (DCD) dan disgrafia dapat semakin mempersulit keterampilan menulis. Mengatasi masalah ini membutuhkan pendekatan multifaset yang melibatkan intervensi terapeutik, strategi pendidikan, dan lingkungan yang mendukung. Berikut adalah beberapa strategi utama untuk dipertimbangkan:
Intervensi Terapi
- Pengobatan dan Terapi: Untuk anak-anak dengan ADHD, pengobatan dapat membantu mengelola gejala, memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada tugas-tugas seperti menulis. Terapi perilaku, termasuk terapi perilaku kognitif, juga dapat bermanfaat dalam mengelola hiperaktif dan meningkatkan rentang perhatian (Abidin, 2023) (Eisenberg, 1973).
- Terapi Musik dan Bermain: Terapi ini dapat membantu mengurangi hiperaktif dan meningkatkan fokus, sehingga memudahkan anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan belajar, termasuk menulis (Abidin, 2023).
Strategi Pendidikan
- Program Pembelajaran Khusus: Program seperti PRO-PEN telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan kualitas tulisan tangan pada anak-anak dengan ADHD dan DCD. Program-program ini berfokus pada peningkatan keterampilan motorik halus dan dapat menyebabkan peningkatan signifikan dalam tulisan tangan (Puyjarinet et al., 2022).
- Metode Kinestetik dan Multisensoris: Menggunakan metode ini dapat membantu anak-anak dengan kesulitan koordinasi dengan melibatkan banyak indera, yang dapat membuat belajar menulis lebih mudah diakses dan kurang frustrasi (Missiuna et al., 2004).
- Pelatihan Formal yang Tertunda: Untuk beberapa anak, menunda pelatihan tulisan tangan formal sampai mereka mengembangkan kesiapan kinestetik yang lebih baik dapat bermanfaat. Pendekatan ini memungkinkan anak-anak untuk secara alami mengembangkan keterampilan motorik yang diperlukan sebelum terlibat dalam tugas menulis terstruktur (Laszlo & Bairstow, 1984).
Lingkungan yang Mendukung
- Keterlibatan Orang Tua dan Guru: Membangun komunikasi yang kuat antara orang tua, guru, dan sekolah sangat penting. Kolaborasi ini memastikan bahwa anak-anak menerima dukungan dan dorongan yang konsisten di berbagai lingkungan (Abidin, 2023).
- Penggunaan Teknologi: Alat seperti aplikasi Write-Rite menyediakan cara interaktif dan menarik bagi anak-anak dengan disgrafia untuk berlatih menulis. Alat-alat ini dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individu dan membantu meningkatkan kemahiran menulis melalui latihan yang ditargetkan (Rahim & Jamaludin, 2019).
Meskipun strategi ini bisa efektif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan apa yang berhasil untuk satu mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Oleh karena itu, penilaian komprehensif oleh para profesional, termasuk pendidik dan penyedia layanan kesehatan, sangat penting untuk menyesuaikan intervensi dengan kebutuhan spesifik anak. Selain itu, sementara pengobatan dan program terstruktur dapat membantu dalam mengelola gejala dan meningkatkan keterampilan, membina lingkungan yang mendukung dan memahami sama pentingnya dalam membantu anak-anak hiperaktif berhasil belajar menulis.