Ketika seorang anak hiperaktif secara konsisten menolak untuk belajar membaca, sangat penting untuk mengadopsi pendekatan multifaset yang mengatasi tantangan perilaku dan kognitif yang mereka hadapi. Hiperaktif dapat secara signifikan mempengaruhi kemampuan anak untuk fokus dan terlibat dengan tugas-tugas membaca, seringkali membutuhkan intervensi khusus yang mempertimbangkan kebutuhan unik mereka. Integrasi manajemen perilaku, pelatihan kognitif, dan kemungkinan penyesuaian pola makan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung yang kondusif untuk belajar. Di bawah ini adalah beberapa strategi dan pertimbangan berdasarkan penelitian yang diberikan.
Intervensi Perilaku
- Program Manajemen Sekolah dan Rumah: Menerapkan program manajemen terstruktur di sekolah dan rumah dapat membantu mengurangi perilaku yang tidak pantas dan meningkatkan fokus pada tugas membaca. Program-program ini sering melibatkan penetapan harapan yang jelas dan rutinitas yang konsisten (Fine, 1980).
- Sistem Penguatan Token: Menggunakan sistem token sebagai bentuk penguatan positif dapat memotivasi anak-anak yang hiperaktif untuk terlibat dalam kegiatan membaca. Pendekatan ini memberi penghargaan kepada anak-anak karena menunjukkan perilaku yang diinginkan, seperti duduk diam atau menyelesaikan tugas membaca (Fine, 1980).
- Teknik Manajemen Mandiri: Mengajar anak-anak strategi pengaturan diri dapat memberdayakan mereka untuk mengelola hiperaktif mereka dan meningkatkan keterampilan membaca mereka. Teknik-teknik seperti menetapkan tujuan pribadi dan memantau kemajuan diri bisa efektif (Fine, 1980).
Strategi Kognitif dan Pendidikan
- Modifikasi Perilaku Kognitif: Pendekatan ini menggabungkan pelatihan kognitif dengan strategi perilaku untuk mengatasi impulsif dan aktivitas berlebihan, yang dapat menghambat kemajuan membaca. Ini berfokus pada pengembangan pengendalian diri dan keterampilan perhatian (Fine, 1980).
- Program Peningkatan Membaca PASS (PREP) : Berdasarkan teori kecerdasan PASS, program ini menargetkan proses kognitif yang mendasari kesulitan membaca, seperti decoding dan pemahaman kata, melalui metode pembelajaran induktif(Mahapatra, 2015).
- Instruksi Membaca Khusus: Program membaca yang disesuaikan yang mengatasi hiperaktif dan gangguan membaca dapat secara signifikan meningkatkan pencapaian membaca. Program-program ini sering menggabungkan strategi instruksional multisensori untuk melibatkan pembelajar hiperaktif (Richardson et al., 1987).
Pertimbangan Diet
- Feingold Diet: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa manajemen diet, seperti diet Feingold, yang menghilangkan aditif buatan dan salisilat alami tertentu, dapat mengurangi perilaku hiperaktif dan meningkatkan fokus, berpotensi membantu perkembangan baca (Feingold, 1979).
Intervensi Farmakologis dan Terapeutik
- Obat: Dalam beberapa kasus, obat stimulan seperti methylphenidate dapat diresepkan untuk mengurangi gejala hiperaktif, sehingga meningkatkan kemampuan anak untuk berpartisipasi dalam intervensi baca (Eisenberg, 1973) (Richardson et al., 1987).
- Pelatihan Orang Tua dan Guru: Mendidik orang tua dan guru tentang strategi yang efektif untuk mengelola hiperaktif dan mendukung pengembangan membaca sangat penting. Ini termasuk memahami tantangan spesifik anak dan menerapkan praktik yang konsisten dan mendukung (A & C, 1997).
Sementara strategi ini menawarkan pendekatan komprehensif untuk mengatasi kesulitan membaca pada anak-anak hiperaktif, penting untuk menyadari bahwa setiap anak itu unik, dan intervensi harus disesuaikan dengan kebutuhan spesifik mereka. Selain itu, beberapa anak mungkin memerlukan kombinasi strategi ini untuk mencapai hasil yang optimal. Penting juga untuk mempertimbangkan kesejahteraan emosional dan sosial anak, karena kesulitan membaca yang terus-menerus dapat memengaruhi harga diri dan motivasi. Oleh karena itu, pendekatan holistik yang mencakup dukungan emosional dan dorongan sangat penting untuk menumbuhkan lingkungan belajar yang positif.