Ketika seorang anak dengan keterbelakangan mental mengalami kesulitan mengingat bentuk-bentuk huruf yang telah dipelajari, sangat penting untuk menggunakan strategi dan alat pengajaran khusus yang memenuhi kebutuhan belajar unik mereka. Berbagai penelitian telah mengeksplorasi metode yang efektif untuk meningkatkan pengenalan huruf dan memori pada anak-anak dengan cacat intelektual. Metode-metode ini sering melibatkan pendekatan pembelajaran multi-indera, melibatkan media pendidikan, dan teknik instruksi yang dipersonalisasi. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat digunakan untuk membantu anak-anak tersebut dalam meningkatkan memori huruf mereka.
Penggunaan Media Pembelajaran yang Menarik
- Teka-teki Lantai: Memanfaatkan teka-teki yang menggabungkan huruf dapat secara signifikan meningkatkan hafalan pada anak-anak dengan cacat intelektual ringan. Sifat interaktif teka-teki, dikombinasikan dengan daya tarik visual warna yang kontras, dapat meningkatkan minat dan motivasi, yang mengarah pada peningkatan menghafal alfabet (Septiany et al., 2018).
- Kartu Flash dengan Pemaksimalan Memori: Kartu flash adalah alat lain yang efektif, terutama bila digunakan dengan metode yang berfokus pada penguatan memori visual. Pendekatan ini telah terbukti membantu anak-anak dengan autisme mengenali huruf, menunjukkan potensi penerapannya pada anak-anak cacat intelektual (Subaihah et al., 2023).
Teknik Pengajaran Multi-Sensor
- Pelacakan Manual: Melibatkan anak-anak dalam penelusuran huruf secara manual dapat berfungsi sebagai bantuan mnemonik, mengkompensasi defisit memori verbal. Metode ini telah terbukti secara selektif bermanfaat bagi memori untuk huruf pada anak-anak dengan keterbelakangan baca (Hulme, 1981).
- Prosedur Terkomputerisasi: Penggunaan teknologi, seperti tablet grafis digital, dapat memberikan pemodelan, umpan balik korektif, dan penguatan, yang efektif dalam mengajarkan keterampilan pembentukan huruf kepada anak-anak dengan disabilitas intelektual sedang hingga parah (Brewer et al., 1990).
Peningkatan Pembelajaran dan Mnemonik
- Prosedur Pembelajaran yang Ditingkatkan: Teknik seperti segmentasi mora dapat membantu dalam memahami korespondensi huruf-suara, yang sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan sindrom Down dan cacat intelektual parah (Fujino et al., 2020).
- Strategi mnemonik: Menggunakan strategi mnemonik dapat membantu anak-anak dengan ketidakmampuan belajar meningkatkan tugas pengambilan memori jangka panjang mereka. Strategi ini membuat konsep abstrak lebih konkret, membantu dalam menghafal bentuk huruf (Johnson & Obi, 1993).
Instruksi yang Dipersonalisasi dan Adaptif
- Teknik Membaca Montessori: Menyesuaikan metode membaca dengan kebutuhan perkembangan anak, seperti menggunakan teknik Montessori, dapat meningkatkan keterampilan pengenalan huruf. Pendekatan ini sangat efektif untuk anak-anak dengan kesulitan belajar (Janah & Susetyo, 2024).
- 4 Blok Model Literasi: Untuk anak-anak dengan kebutuhan komunikasi yang kompleks, instruksi literasi yang muncul menggunakan 4 Blok Model Literasi dapat meningkatkan pengenalan alfabet dan korespondensi huruf-suara. Model ini menggabungkan “Bekerja dengan kata-kata” dan “Membaca buku bersama” untuk mendukung pengembangan literasi (Manoharan et al., 2022).
Sementara strategi ini memberikan pendekatan komprehensif untuk meningkatkan memori huruf pada anak-anak dengan cacat intelektual, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak. Beberapa anak mungkin merespons metode tertentu lebih baik daripada yang lain, dan penilaian berkelanjutan dan adaptasi strategi pengajaran sangat penting. Selain itu, keterlibatan orang tua dan pengasuh dalam proses pembelajaran dapat lebih mendukung kemajuan pendidikan anak.