A child arranges colorful plastic numbers on a wooden table, aiding early math education.

Apa Yang Harus Dilakukan Jika Anak Dengan Retardasi Mental Kesulitan Menghitung Secara Berurutan?

Ketika seorang anak dengan keterbelakangan mental mengalami kesulitan menghitung secara berurutan, sangat penting untuk mengadopsi strategi yang disesuaikan yang memenuhi kebutuhan belajar unik mereka. Penghitungan berurutan adalah keterampilan dasar yang mendukung berbagai tugas akademik dan kejuruan, dan meningkatkan kemampuan ini dapat secara signifikan meningkatkan kemandirian dan peluang anak. Penelitian menunjukkan beberapa pendekatan untuk mengatasi tantangan ini secara efektif.

Penggunaan Konteks Kehidupan Nyata

  • Mengajar keterampilan menghitung menggunakan objek dan pengaturan kehidupan nyata dapat membuat pembelajaran lebih bermakna dan menarik bagi anak-anak dengan keterbelakangan mental. Misalnya, melibatkan anak-anak dalam kegiatan seperti pengiriman makanan ringan dapat membantu mereka berlatih menghitung dengan cara yang fungsional dan menyenangkan, memperkuat keterampilan dalam konteks alami (Xin & Holmdal, 2003).
  • Bahan nyata dan konteks alami membantu anak-anak memahami aplikasi praktis berhitung, yang dapat dipraktikkan di sekolah, rumah, atau di komunitas (Xin & Holmdal, 2003).

Pembelajaran Interaktif dan Berbasis Game

  • Memasukkan game ke dalam proses pembelajaran dapat membuat berhitung lebih menyenangkan dan tidak terlalu menakutkan. Permainan yang dirancang untuk memastikan kesuksesan di setiap tahap dapat membantu anak-anak menguasai keterampilan menghitung dan bilangan dasar (McEvoy & McConkey, 2009).
  • Pendekatan eksperimental menggunakan permainan yang dirancang khusus telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan menghitung di antara anak-anak dengan cacat mental sedang. Keuntungan ini dipertahankan dari waktu ke waktu, menunjukkan efektivitas metode ini (McEvoy, 1992).

Instruksi Terstruktur dan Individual

  • Instruksi individual yang berfokus pada permainan menghitung dapat memperluas urutan penghitungan lisan anak dan meningkatkan pemahaman mereka tentang prinsip-prinsip penghitungan. Pendekatan ini sangat efektif untuk anak-anak dengan usia mental yang lebih rendah (Baroody & Ginsburg, 1984).
  • Sistem penghitungan kompensasi yang mencakup peralatan adaptif dan perilaku teman sebaya yang dimodifikasi juga dapat mendukung anak-anak dalam mempelajari keterampilan berhitung baik di lingkungan sekolah maupun tempat kerja (Hartwick & Yuen, 1996).

Menekankan Prinsip Penghitungan Dasar

  • Memahami dan menerapkan prinsip-prinsip penghitungan dasar, seperti prinsip urutan stabil dan kardinalitas, sangat penting untuk mengembangkan keterampilan menghitung. Anak-anak dengan keterbelakangan mental dapat mempelajari prinsip-prinsip ini melalui pelatihan dan praktik terstruktur (Baroody, 1986) (Baroody, 1986).
  • Pelatihan yang berfokus pada latihan aturan dapat membantu anak-anak menggunakan representasi mereka dari urutan angka untuk membuat perbandingan besaran mental, semakin meningkatkan keterampilan menghitung mereka (Baroody, 1988).

Mendorong Strategi yang Diciptakan Sendiri

  • Memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk berlatih berhitung dapat mengarah pada penemuan strategi yang lebih efisien. Anak-anak dengan keterbelakangan mental dapat mengembangkan dan mempertahankan strategi ini, yang dapat diterapkan pada kombinasi yang lebih besar dan tidak dipraktikk (Baroody, 1996).

Meskipun strategi ini efektif, penting untuk mengenali perbedaan individu dalam kemampuan di antara anak-anak dengan keterbelakangan mental. Perencanaan instruksional harus didasarkan pada kekuatan dan kelemahan tertentu daripada label generik. Selain itu, sementara beberapa anak mungkin mendapat manfaat dari lingkungan belajar terstruktur dan interaktif, yang lain mungkin memerlukan pendekatan yang lebih personal untuk mengatasi tantangan unik mereka dalam menghitung secara berurutan.

Xin, J. F., & Holmdal, P. (2003). Snacks and Skills: Teaching Children Functional Counting Skills. Teaching Exceptional Children. https://doi.org/10.1177/004005990303500506
McEvoy, J., & McConkey, R. (2009). Count me in. Journal of The British Institute of Mental Handicap (Apex). https://doi.org/10.1111/J.1468-3156.1986.TB00359.X
McEvoy, J. (1992). An evaluation of simple games as a method of teaching counting to children with a moderate mental handicap. European Journal of Psychology of Education. https://doi.org/10.1007/BF03172824
Baroody, A. J., & Ginsburg, H. P. (1984). TMR and EMR Children’s Ability to Learn Counting Skills and Principles.
Hartwick, J. A., & Yuen, H. K. (1996). A Compensatory Counting System: Academic Skill Training. American Journal of Occupational Therapy. https://doi.org/10.5014/AJOT.50.9.740
Baroody, A. J. (1986a). Basic Counting Principles Used by Mentally Retarded Children. Journal for Research in Mathematics Education. https://doi.org/10.2307/749330
Baroody, A. J. (1986b). Counting Ability of Moderately and Mildly Handicapped Children. Education and Training of the Mentally Retarded.
Baroody, A. J. (1988). Number-comparison learning by children classified as mentally retarded. American Journal on Mental Retardation.
Baroody, A. J. (1996). Self-Invented Addition Strategies by Children with Mental Retardation. American Journal on Mental Retardation.
Scroll to Top