Memastikan masa depan yang baik bagi anak-anak dengan keterbelakangan mental melibatkan pendekatan multifaset yang mencakup dukungan orang tua, pemberdayaan, perencanaan masa depan, dan kolaborasi dengan sistem pendidikan dan perawatan kesehatan. Orang tua memainkan peran penting dalam membina kemandirian, memberikan dukungan emosional dan pendidikan, dan merencanakan masa depan anak-anak mereka. Dengan terlibat dalam kegiatan ini, orang tua dapat secara signifikan meningkatkan kualitas hidup dan prospek masa depan anak-anak mereka dengan keterbelakangan mental.
Dukungan dan Pemberdayaan Orang Tua
- Kemandirian dalam Kehidupan Seharian: Dukungan orang tua sangat penting dalam membantu anak-anak dengan keterbelakangan mental mengembangkan kemandirian dalam kegiatan sehari-hari. Keterlibatan orang tua yang aktif dapat meningkatkan kemampuan anak-anak untuk melakukan tugas sehari-hari, sehingga meningkatkan kemandirian dan kepercayaan mereka (Ananditha et al., 2022).
- Program psiko-edukasi: Program-program ini penting untuk memberdayakan orang tua dengan membantu mereka mengelola stres, meningkatkan regulasi emosional, dan membangun ketahanan. Pemberdayaan seperti itu tidak hanya menguntungkan orang tua tetapi juga berdampak positif pada dinamika keluarga dan perkembangan anak (Diţa & Adamciuc, 2024).
Perencanaan Masa Depan
- Hambatan dan Strategi: Banyak orang tua menghadapi hambatan untuk perencanaan masa depan, seperti tantangan keuangan dan kurangnya layanan. Namun, terlibat dalam pelatihan orang tua dan kegiatan dukungan dapat meningkatkan kemungkinan perencanaan masa depan yang efektif. Mengatasi hambatan-hambatan ini sangat penting untuk memastikan masa depan yang stabil bagi anak-anak dengan disabilitas intelektual dan perkembangan (Burke et al., 2018)].
- Alat Praktis: Alat seperti aplikasi untuk merekam aktivitas sehari-hari dan kursus pelatihan multimedia dapat membantu orang tua dalam merencanakan masa depan anak-anak mereka. Sumber daya ini membantu pengasuh baru memahami kebutuhan dan preferensi spesifik anak, memastikan kelangsungan perawatan (Cohen, 2016).
Pengembangan Pendidikan dan Karir
- Pendidikan Inklusif: Memastikan akses ke pendidikan yang berkualitas dan inklusif adalah hal mendasar. Proyek seperti ELIPDA dan PAT menekankan pentingnya membangun kapasitas orang tua dan profesional untuk mendukung anak-anak penyandang cacat intelektual, selaras dengan konvensi hak internasional (Salamon et al., 2022).
- Prestasi Non-Akademik: Mendorong anak-anak untuk unggul di bidang non-akademik juga dapat bermanfaat. Gaya pengasuhan yang mendukung yang memotivasi anak-anak untuk mengembangkan potensi mereka dapat mengarah pada pencapaian yang signifikan di berbagai bidang (“Parental Care in Forming Non-Academic Outstanding Children with Mental Disabilities at SLBN Banjarnegara”, 2022).
Pendekatan Kolaboratif
- Intervensi Berpusat pada Keluarga: Pendekatan modern terhadap kecacatan masa kanak-kanak menekankan pentingnya keterlibatan keluarga. Intervensi harus fokus pada kebutuhan keluarga dan menggabungkan perspektif orang tua agar efektif (Rosenbaum & Novak-Pavlic, 2021).
- Dukungan Pengembangan Karir: Orang tua dapat memainkan peran penting dalam pengembangan karir remaja dengan disabilitas intelektual dengan mendukung partisipasi mereka dalam pelatihan keterampilan dan peluang pekerjaan (Viola & Daniel, 2017).
Sementara fokusnya sering pada anak, sama pentingnya untuk mempertimbangkan kesejahteraan orang tua. Orang tua dari anak-anak dengan keterbelakangan mental menghadapi tantangan unik, termasuk isolasi sosial dan tekanan keuangan. Mengatasi masalah ini melalui program dukungan dan perubahan kebijakan dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan bagi orang tua dan anak-anak. Selain itu, membina komunitas yang mendukung dan mengadvokasi kebijakan inklusif dapat lebih meningkatkan prospek masa depan anak-anak dengan keterbelakangan mental.