Menentukan terapi yang paling efektif untuk anak-anak autis melibatkan evaluasi berbagai pendekatan terapeutik, masing-masing dengan manfaat dan keterbatasan uniknya. Efektivitas terapi dapat bergantung pada kebutuhan dan karakteristik spesifik anak, serta tujuan intervensi. Beberapa terapi telah dieksplorasi dalam penelitian terbaru, termasuk terapi musik, terapi olahraga, psikoterapi, terapi berbasis permainan, dan pendekatan inovatif seperti terapi autisme integratif dan pengobatan regeneratif. Masing-masing terapi ini menawarkan keuntungan berbeda dalam mengatasi tantangan multifaset yang dihadapi oleh anak-anak autis.
Terapi Musik
- Terapi musik telah terbukti meningkatkan komunikasi sosial dan mengurangi kecemasan pada anak autis. Sebuah uji coba terkontrol secara acak saat ini menilai efektivitas terapi musik improvisasi, yang melibatkan interaksi musik terstruktur untuk menumbuhkan keterampilan sosial dan kesejahteraan emosional (Jaschke et al., 2024).
- Terapi ini sangat menarik karena afinitas anak-anak autis terhadap musik, yang dapat lebih dapat diprediksi dan terstruktur daripada interaksi sosial tipikal( Jaschke et al., 2024).
Terapi Olahraga
- Terapi olahraga bertujuan untuk meningkatkan komunikasi dan keterampilan motorik, yang seringkali merupakan area kesulitan bagi anak-anak autis. Ini juga memiliki potensi untuk mengurangi depresi yang terkait dengan stres terkait autisme (Belnekar, 2024).
- Namun, efektivitasnya dapat bervariasi, terutama untuk anak-anak dengan autisme yang berfungsi rendah, menyoroti perlunya aplikasi strategis yang disesuaikan dengan kebutuhan individu (Belnekar, 2024).
Psikoterapi
- Terapi Perilaku Kognitif (CBT) telah menunjukkan efek positif yang signifikan pada kebutuhan klinis terkait autisme dan kesehatan mental secara keseluruhan, dengan ukuran efek yang menonjol dalam meningkatkan area ini (Rosenau et al., 2024).
- Intervensi berbasis perhatian, menggabungkan terapi perilaku mindfulness dan dialektis, telah efektif dalam meningkatkan regulasi kemarahan dan strategi koping adaptif pada anak-anak autis (Clifford et al., 2022).
Terapi Berbasis Bermain
- Terapi berbasis permainan bermanfaat dalam mengembangkan keterampilan sosial, komunikasi, dan pemecahan masalah. Ini memanfaatkan kecenderungan alami anak-anak untuk bermain, menyediakan lingkungan yang tidak mengancam untuk mempraktikkan keterampilan ini (Balog, 2024).
- Pendekatan ini sangat efektif dalam meningkatkan perilaku adaptif dan interaksi sosial (Balog, 2024).
Terapi Inovatif
- Terapi Autisme Integratif (IAT) telah ditemukan lebih efektif daripada terapi autisme konvensional dalam meningkatkan domain integrasi fisik, sensorik, kognitif, dan sosial (Kim et al., 2022).
- Pengobatan regeneratif, termasuk terapi seluler dan intervensi neuropeptida, telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan fungsi perilaku, kognitif, dan sosial, dengan manfaat berkelanjutan dari waktu ke waktu (Klokol et al., 2024).
Intervensi Teknologi dan Fisik
- Penggunaan kerangka kerja pembelajaran mendalam, seperti chatbot “Friendy”, mendukung terapi dengan meningkatkan keterlibatan dan kerja sama selama sesi (Hadri & Bouramoul, 2023).
- Terapi fisik sangat penting untuk mengembangkan keterampilan motorik dan interaksi sosial, menekankan perlunya pendekatan terapeutik individual dan terstruktur (Silva et al., 2024).
Sementara setiap terapi menawarkan manfaat unik, pilihan terapi yang paling efektif harus didasarkan pada kebutuhan, preferensi, dan tantangan spesifik anak individu. Penting juga untuk mempertimbangkan integrasi beberapa pendekatan terapeutik untuk mengatasi beragam aspek autisme secara komprehensif. Efektivitas terapi ini dapat ditingkatkan dengan melibatkan pengasuh dan pendidik dalam proses terapeutik, memastikan lingkungan yang mendukung anak. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyempurnakan terapi ini dan mengeksplorasi pendekatan baru untuk memaksimalkan manfaatnya bagi anak-anak autis.