Mengajar anak dengan sindrom Down untuk menulis menghadirkan beberapa tantangan karena kebutuhan kognitif, motorik, dan sensorik unik yang terkait dengan kondisi tersebut. Tantangan-tantangan ini dapat memengaruhi kemampuan anak untuk mengembangkan keterampilan menulis, yang sangat penting untuk keberhasilan akademik dan ekspresi pribadi. Kesulitan sering diperparah oleh kurangnya strategi dan sumber daya pendidikan yang disesuaikan yang memenuhi kebutuhan spesifik anak-anak dengan sindrom Down. Di bawah ini adalah tantangan utama yang diidentifikasi dalam literatur, bersama dengan strategi potensial untuk mengatasinya.
Tantangan Kognitif dan Linguistik
- Kesadaran Fonologis: Anak-anak dengan sindrom Down sering berjuang dengan kesadaran fonologis, yang sangat penting untuk pengembangan tulisan. Ini termasuk kesulitan dengan tugas-tugas yang memerlukan penanganan konstituen fonemik dan kesadaran berima (Lavra-Pinto et al., 2022).
- Memori dan Kecerdasan: Memori kerja dan kecerdasan umum dapat memengaruhi keterampilan menulis. Anak-anak dengan sindrom Down mungkin memiliki hasil bagi kecerdasan batas, yang mempengaruhi kemampuan mereka untuk menghafal dan memproses informasi linguistik (Lavra-Pinto et al., 2022).
Tantangan Motorik dan Sensorik
- Keterampilan Motorik Halus: Menulis membutuhkan keterampilan motorik halus, yang dapat terbelakang pada anak-anak dengan sindrom Down. Terapi okupasi dapat membantu dengan mengatasi defisit motorik postural, integratif sensorik, atau persepsi yang mengganggu perkembangan tulisan tangan (Kalaichandran, 2024).
- Koordinasi Bilateral: Koordinasi bilateral yang buruk dapat mengakibatkan kesulitan menstabilkan kertas dan keengganan untuk melintasi garis tengah tubuh, yang penting untuk penulisan yang efektif (Kalaichandran, 2024).
Tantangan Pendidikan dan Lingkungan
- Ketidakcocokan dengan Model Didaktik: Model pendidikan tradisional mungkin tidak selaras dengan kebutuhan belajar anak-anak dengan sindrom Down, menciptakan hambatan untuk instruksi menulis yang efektif (Markmann, 2025).
- Kurangnya Intervensi Khusus: Ada kebutuhan untuk intervensi yang dirancang khusus untuk anak-anak dengan sindrom Down, seperti program Tulisan Tangan Tanpa Air Mata, yang menggunakan pendekatan pembelajaran multisensori untuk meningkatkan partisipasi dan keterampilan menulis (Patton & Hutton, 2017).
Strategi untuk Perbaikan
- Instruksi Strategi: Menerapkan instruksi strategi dan pengembangan strategi yang diatur sendiri (SRSD) dapat mengarah pada peningkatan yang signifikan dalam keterampilan menulis bagi siswa dengan disabilitas intelektual dan perkembangan (Rodgers & Loveall, 2022).
- Praktik Pedagogis Inklusif: Mengadopsi praktik pedagogis inklusif yang melibatkan penulisan kreatif, membaca, dan keterlibatan keluarga dapat membantu mengatasi beragam kebutuhan siswa (Ruppe & Martiniak, 2024).
- Penggunaan Teknologi: Teknologi baru, termasuk AI, menawarkan potensi untuk mengembangkan strategi remediasi spesifik dan disesuaikan untuk meningkatkan keterampilan tulisan tangan (Bonneton-Botté et al., 2023).
Meskipun tantangan ini signifikan, penting untuk mengenali potensi perbaikan melalui intervensi yang ditargetkan dan praktik pendidikan inklusif. Penggunaan strategi dan teknologi yang disesuaikan dapat membantu menjembatani kesenjangan antara metode pengajaran tradisional dan kebutuhan unik anak-anak dengan sindrom Down. Dengan berfokus pada kekuatan dan kemampuan anak-anak ini, pendidik dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih mendukung dan efektif.