Mengajar membaca kepada anak-anak dengan sindrom Down menghadirkan tantangan unik karena karakteristik kognitif dan linguistik yang terkait dengan kondisi tersebut. Tantangan-tantangan ini diperparah oleh kebutuhan akan strategi dan intervensi instruksional khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan individu setiap anak. Kesulitan utama termasuk rentang perhatian, kesadaran fonologis, dan kebutuhan akan pengajaran berulang, yang dapat menghambat proses pengajaran dan hasil pembelajaran untuk anak-anak dengan sindrom Down. Namun, dengan strategi dan dukungan yang tepat, tantangan ini dapat dikurangi untuk memfasilitasi pengembangan membaca.
Tantangan Kognitif dan Linguistik
- Rentang Perhatian dan Pengajaran Berulang: Anak-anak dengan sindrom Down sering memiliki rentang perhatian yang lebih pendek, mengharuskan pendidik untuk menggunakan metode pengajaran berulang untuk memperkuat pembelajaran. Hal ini dapat menjadi penghalang bagi pengajaran yang efektif dan mengharuskan guru untuk bersabar dan gigih dalam pendekatan mereka (Baliber-Duallo, 2024).
- Kesadaran Fonologis dan Dekode Kata: Anak-anak ini biasanya berjuang dengan kesadaran fonologis dan decoding kata, yang merupakan komponen penting dari membaca. Kesulitan ini memerlukan intervensi yang ditargetkan untuk mengembangkan keterampilan ini, sering melibatkan ahli patologi wicara-bahasa dalam proses pendidikan (Loveall & Barton-Hulsey, 2021) (Arango et al., 2023).
- Keterlambatan Bahasa Ekspresif: Banyak anak dengan sindrom Down mengalami keterlambatan bahasa ekspresif, yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk terlibat dengan bahan bacaan dan memahami teks. Ini membutuhkan intervensi yang fokus pada peningkatan keterampilan bahasa dan komunikasi (Colozzo et al., 2016).
Strategi dan Intervensi Instruksional
- Shared Book Reading (SBR) : SBR telah diidentifikasi sebagai intervensi yang menjanjikan untuk meningkatkan hasil bahasa dan komunikasi. Ini melibatkan sesi membaca interaktif yang dapat meningkatkan sensitivitas dan keterlibatan orang tua, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengoptimalkan efektivitasnya untuk anak-anak dengan sindrom Down (Jeremić et al., 2023).
- Instruksi Membaca Hibrida: Menggabungkan strategi berbasis kata utuh dan fonik bisa efektif. Pendekatan ini melayani kekuatan pembelajaran visual anak-anak dengan sindrom Down sambil juga mengatasi defisit fonologis (Colozzo et al., 2016).
- Teknologi Bantu dan Dedikasi: Penggunaan teknologi bantu, bersama dengan dedikasi dan komitmen pendidik, memainkan peran penting dalam mengatasi tantangan yang terkait dengan mengajar membaca kepada anak-anak dengan sindrom Down (Baliber-Duallo, 2024).
Dukungan Lingkungan dan Pendidikan
- Lingkungan Literasi Rumah yang Kaya: Mendorong lingkungan literasi rumah yang mendukung dapat secara signifikan membantu pengembangan membaca. Kolaborasi antara pendidik dan keluarga sangat penting untuk menciptakan pengalaman belajar yang konsisten dan memperkaya (Loveall & Barton-Hulsey, 2021).
- Program Intervensi Dini: Menerapkan program literasi awal yang berfokus pada kesadaran fonologis, analisis kata, dan pelatihan kata penglihatan dapat mengarah pada peningkatan yang signifikan dalam keterampilan membaca untuk anak kecil dengan sindrom Down (Colozzo et al., 2016).
Meskipun tantangan dalam mengajar membaca kepada anak-anak dengan sindrom Down sangat signifikan, mereka tidak dapat diatasi. Penggunaan strategi instruksional yang disesuaikan, intervensi awal, dan lingkungan yang mendukung dapat sangat meningkatkan pengembangan membaca. Namun, penting untuk mengenali variabilitas dalam populasi ini dan kebutuhan akan pendekatan individual. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyempurnakan strategi ini dan memastikan mereka secara efektif memenuhi beragam kebutuhan anak-anak dengan sindrom Down.