Anak-anak yang mengalami kesulitan dalam belajar calistung (membaca, menulis, dan berhitung) sering menunjukkan berbagai tanda yang dapat diidentifikasi oleh pendidik dan orang tua. Tanda-tanda ini sangat penting untuk intervensi dini dan dukungan untuk memastikan bahwa anak-anak tidak ketinggalan dalam perjalanan akademik mereka. Kesulitan dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk, termasuk tantangan berbasis perilaku, kognitif, dan keterampilan. Di bawah ini adalah tanda-tanda kunci yang menunjukkan seorang anak mungkin sedang berjuang dengan calistung.
Tanda Perilaku
- Kurangnya Fokus dan Konsentrasi: Anak-anak mungkin menunjukkan ketidakmampuan untuk berkonsentrasi pada tugas-tugas yang berkaitan dengan membaca, menulis, atau aritmatika, sering tampak terganggu atau tidak tertarik selama pelajaran (Yeni & Zuliani, 2023) (Purnaningtyas & Sukartono, 2024).
- Perilaku Penyimpang: Beberapa anak mungkin menunjukkan masalah perilaku, seperti kegelisahan atau perilaku mengganggu, yang dapat dikaitkan dengan perjuangan mereka dengan calistung (Umalihayati et al., 2024).
Tanda-tanda Kognitif dan Berbasis Keterampilan
- Kesulitan Mengenali Huruf dan Angka: Anak-anak mungkin kesulitan mengidentifikasi dan membedakan antara huruf dan angka, yang merupakan dasar untuk membaca dan aritmatika (Nabela et al., 2022) (“Upaya Pendampingan Belajar Anak Melalui Kegiatan Calistung di Pulau Semukit Galang”, 2022).
- Tantangan dalam Memahami Konsep: Mungkin ada kurangnya pemahaman tentang konsep dasar, seperti pengurangan dalam aritmatika atau menghubungkan suku kata dalam baca (Yeni & Zuliani, 2023) (Nabela et al., 2022).
- Gagap dan Salah Pengucapan: Saat membaca, anak-anak mungkin gagap atau salah mengucapkan kata-kata, menunjukkan kurangnya kefasihan dan kepercayaan diri dalam kemampuan membaca mereka (Nabela et al., 2022).
- Kesulitan Menulis: Anak-anak mungkin mengalami kesulitan membentuk huruf dengan benar atau menulis kalimat yang koheren, yang dapat menjadi tanda kesulitan menulis (Hidayat & Noviani, 2023).
Indikator Kinerja Akademik
- Prestasi Akademik Rendah: Kesulitan terus-menerus dalam calistung dapat menyebabkan kinerja akademik yang buruk, karena keterampilan ini merupakan dasar untuk mata pelajaran lain (Purnaningtyas & Sukartono, 2024).
- Kehilangan Belajar: Terutama dicatat selama pandemi, banyak anak mengalami penurunan kemampuan calistung mereka karena gangguan dalam lingkungan belajar tradisional (Mahendra et al., 2022).
Faktor Eksternal
- Kurangnya Dukungan: Faktor eksternal seperti dukungan orang tua yang tidak mencukupi atau lingkungan belajar yang tidak mendukung dapat memperburuk kesulitan ini (Purnaningtyas & Sukartono, 2024).
- Ketidakcocokan Kurikulum: Ketidakkonsistenan antara kurikulum taman kanak-kanak dan sekolah dasar juga dapat berkontribusi pada kesulitan belajar, karena anak-anak mungkin tidak cukup siap untuk tuntutan pendidikan dasar (Juliantara, 2022).
Meskipun tanda-tanda ini menunjukkan kesulitan belajar calistung, penting untuk mempertimbangkan konteks yang lebih luas dari lingkungan belajar anak dan keadaan pribadi. Faktor-faktor seperti kualitas pengajaran, lingkungan belajar, dan keterlibatan orang tua memainkan peran penting dalam kemampuan anak untuk mengatasi tantangan ini. Mengatasi masalah ini membutuhkan pendekatan kolaboratif yang melibatkan guru, orang tua, dan lembaga pendidikan untuk memberikan dukungan dan intervensi yang disesuaikan.