Cerebral palsy (CP) adalah gangguan neurologis kompleks yang memerlukan pendekatan terapeutik multifaset untuk mengelola beragam gejalanya secara efektif. Berbagai terapi tersedia untuk anak-anak dengan CP, masing-masing menargetkan aspek spesifik dari gangguan tersebut, seperti fungsi motorik, spastisitas, dan kualitas hidup secara keseluruhan. Terapi ini berkisar dari teknik rehabilitasi fisik tradisional hingga intervensi teknologi inovatif. Bagian berikut menguraikan terapi utama yang tersedia untuk anak-anak dengan CP, menyoroti aplikasi dan manfaat spesifik mereka.
Intervensi Farmakologis dan Bedah
- Pompa Onabotulinumtoxina dan Baclofen Intratekal: Perawatan farmakologis ini digunakan untuk mengelola spastisitas pada anak-anak dengan CP. Suntikan onabotulinumtoxina membantu mengurangi kekakuan otot, sementara pompa baclofen intratekal memberikan obat langsung ke cairan tulang belakang untuk mengurangi kejang parah (Wilewska et al., 2024).
- Opsi Bedah: Operasi ortopedi mungkin diperlukan untuk memperbaiki kelainan bentuk dan meningkatkan mobilitas. Prosedur ini sering dipertimbangkan ketika perawatan konservatif tidak cukup (Wilewska et al., 2024).
Teknik Rehabilitasi Fisik
- Terapi Perkembangan Saraf (Bobath): Pendekatan ini berfokus pada peningkatan kontrol motorik dan koordinasi melalui gerakan dan latihan yang dipandu. Hal ini dikenal luas karena efektivitasnya dalam meningkatkan keseimbangan dan keterampilan motorik (Sierkov et al., 2024) (Bampouli et al., 2022).
- Hidroterapi: Memanfaatkan sifat terapeutik air, hidroterapi membantu meningkatkan fungsi fisik dan kesejahteraan. Ini termasuk berenang dan latihan di air, yang dapat meningkatkan mobilitas dan daya tahun (Sierkov et al., 2024)].
- Hippotherapy: Terapi berbantuan kuda, terutama hipoterapi, telah menunjukkan efek positif pada fungsi motorik kasar dan kemampuan berjalan pada anak-anak dengan CP (Heussen & Häusler, 2022).
Intervensi Teknologi Inovatif
- Sistem Robotik dan Realitas Virtual (VR): Teknologi ini menawarkan peluang baru untuk rehabilitasi dengan menyediakan lingkungan yang menarik dan interaktif yang dapat meningkatkan fungsi fisik dan kualitas hidup(Sierkov et al., 2024) (Makwana, 2022).
- Terapi Gerakan Terinduksi Kendala (CIMT): Terapi ini melibatkan pembatasan penggunaan anggota tubuh yang tidak terpengaruh untuk mendorong penggunaan anggota tubuh yang terkena, sehingga meningkatkan fungsi motorik (Makwana, 2022).
Terapi Komplementer dan Alternatif
- Terapi Ayurveda: Beberapa penelitian telah mengeksplorasi penggunaan perawatan Ayurvedic, seperti Ashwagandha Ghrita dan Ksheerabala Taila Abhyanga, yang telah menunjukkan potensi dalam mengelola CP spastik dengan meningkatkan kualitas hidup dan kapasitas fungsional (kumar et al., 2024).
Pelatihan Khusus Tugas dan Fungsional
- Program Latihan: Peregangan, latihan resistensi, dan pelatihan fungsional merupakan bagian integral untuk meningkatkan keseimbangan, koordinasi, dan daya tahan kardiovaskular. Program-program ini sering disesuaikan dengan kebutuhan individu anak (Gonzalez et al., 2023) (Mohie et al., 2023)].
- Teknologi Bantuan: Perangkat seperti exoskeleton dan ortotik digunakan untuk mendukung mobilitas dan mencegah kelainan bentuk, meningkatkan kemandirian anak (Bampouli et al., 2022) (Makwana, 2022).
Sementara terapi ini menawarkan manfaat yang signifikan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak dan keluarga mereka. Pendekatan multidisiplin yang berpusat pada keluarga direkomendasikan untuk memastikan perawatan komprehensif dan hasil yang optimal. Selain itu, integrasi teknologi inovatif dengan terapi tradisional dapat meningkatkan efektivitas program rehabilitasi. Namun, penting untuk mengakui bahwa efektivitas beberapa terapi, seperti perawatan Ayurvedic, mungkin memerlukan penelitian lebih lanjut untuk menetapkan kemanjurannya sepenuhnya.
