Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) menghadapi berbagai tantangan ketika belajar menulis, yang secara signifikan dapat memengaruhi kinerja akademik dan perkembangan keseluruhan mereka. Tantangan-tantangan ini beragam, melibatkan kesulitan kognitif, sensorik, dan motorik, serta masalah yang berkaitan dengan perhatian dan pemahaman sosial. Memahami tantangan ini sangat penting untuk mengembangkan intervensi yang efektif dan strategi dukungan. Bagian berikut menguraikan tantangan utama yang dihadapi oleh anak-anak dengan ASD secara tertulis, didukung oleh wawasan dari makalah penelitian yang disediakan.
Tantangan Kognitif dan Motorik
- Defisit Kognitif: Anak-anak dengan ASD sering berjuang dengan proses kognitif yang penting untuk menulis, seperti perencanaan, organisasi, dan integrasi ide. Defisit ini dapat menghambat kemampuan mereka untuk menghasilkan teks yang koheren dan terstruktur (Verma & Lahiri, 2021) (Ye, 2022).
- Kesulitan Motorik: Tulisan tangan, komponen kunci penulisan, membutuhkan keterampilan motorik halus, yang sering terganggu pada anak-anak dengan ASD. Gangguan ini dapat menyebabkan kesulitan dalam keterbacaan tulisan tangan, kecepatan, dan kualitas keseluruhan (Bos & Rosenblum, 2022) (Verma & Lahiri, 2021).
- Integrasi Proses: Integrasi proses kognitif, sensorik, dan motorik sangat penting untuk tulisan tangan yang efektif. Anak-anak dengan ASD mungkin berjuang dengan integrasi ini, mempengaruhi kemampuan mereka untuk menghasilkan tulisan tangan yang terbaca dan fasih (Bos & Rosenblum, 2022).
Masalah Sensorik dan Terkait Perhatian
- Pemrosesan Sensori: Masalah pemrosesan sensorik dapat mempengaruhi bagaimana anak-anak dengan ASD memandang dan berinteraksi dengan lingkungan penulisan mereka. Masalah-masalah ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mempertahankan fokus dan beradaptasi dengan tugas menulis yang berbeda (Bos & Rosenblum, 2022).
- Gangguan Perhatian: Banyak anak dengan ASD juga menunjukkan gejala attention-deficit/hyperactivity disorder (ADHD), yang dapat memperburuk kesulitan menulis. Gangguan perhatian dapat menyebabkan masalah dengan pengembangan tema dan organisasi teks (Zajic et al., 2018).
Hambatan Sosial dan Komunikasi
- Memahami Konsep Abstrak: Menulis sering melibatkan pemahaman dan mengekspresikan konsep abstrak, yang dapat menjadi tantangan bagi anak-anak dengan ASD karena kesulitan mereka dalam komunikasi sosial dan memahami makna bernuas (Sideridou, 2019).
- Keterampilan Bahasa Ekspresif: Anak-anak dengan ASD mungkin memiliki kosakata yang terbatas dan berjuang dengan bahasa ekspresif, sehingga sulit bagi mereka untuk menyampaikan pikiran dan ide mereka secara efektif dalam tulis (Sideridou, 2019).
Faktor Pendidikan dan Lingkungan
- Kurangnya Intervensi yang Disesuai: Ada kebutuhan untuk intervensi yang secara khusus disesuaikan dengan kebutuhan unik anak-anak dengan ASD. Banyak praktik pendidikan yang ada tidak cukup mengatasi tantangan spesifik yang dihadapi oleh anak-anak ini secara tulis (McClure et al., 2024) (Wu, 2022).
- Dampak COVID-19: Pandemi COVID-19 berdampak negatif pada keterampilan menulis anak-anak, termasuk mereka yang menderita ASD, dengan mengganggu lingkungan belajar tradisional dan membatasi akses ke layanan dukungan yang diperlukan (Ruppe & Martiniak, 2024).
Meskipun tantangan ini signifikan, penting untuk menyadari bahwa anak-anak dengan ASD juga memiliki kekuatan dan kemampuan yang unik. Dengan intervensi dan dukungan yang tepat, banyak anak dengan ASD dapat meningkatkan keterampilan menulis mereka dan mencapai kesuksesan akademik. Intervensi yang berfokus pada peningkatan integrasi kognitif, motorik, dan sensorik, serta mengatasi masalah perhatian dan komunikasi sosial, dapat sangat efektif. Selain itu, memanfaatkan teknologi dan pendekatan interdisipliner dapat memberikan jalan baru untuk mendukung perkembangan menulis pada anak-anak dengan ASD (Pani, 2024) (Ye, 2022).