Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) menunjukkan berbagai karakteristik yang mempengaruhi perkembangan sosial, komunikatif, dan perilaku mereka. Karakteristik ini dapat sangat bervariasi di antara individu, tetapi ada ciri-ciri umum yang sering diamati. Memahami sifat-sifat ini sangat penting untuk memberikan dukungan dan intervensi yang tepat. Karakteristik utama seorang anak dengan autisme dapat dikategorikan ke dalam kesulitan interaksi sosial, tantangan komunikasi, dan perilaku dan minat berulang.
Kesulitan Interaksi Sosial
- Anak-anak dengan autisme sering menunjukkan gangguan nyata dalam interaksi sosial. Ini termasuk kesulitan dalam menggunakan perilaku nonverbal seperti kontak mata, ekspresi wajah, dan gerak tubuh untuk mengatur interaksi sosial, yang diamati pada 88% kasus dalam beberapa studi (Jassim, 2023).
- Mereka mungkin berjuang untuk membentuk hubungan teman sebaya yang sesuai dengan tingkat perkembangan mereka dan sering tidak berusaha untuk berbagi kenikmatan, minat, atau prestasi dengan orang lain (Eldridge et al., 2024).
- Perhatian bersama, atau kemampuan untuk fokus pada suatu objek atau peristiwa dengan orang lain, sering terganggu, membutuhkan instruksi yang lebih individual untuk mendapatkan dan mempertahankan perhatian (Ahmad et al., 2023).
Tantangan Komunikasi
- Karakteristik autisme yang signifikan adalah keterlambatan, atau tidak adanya, perkembangan bahasa lisan, dengan beberapa anak tidak mencoba menggunakan bentuk komunikasi alternatif seperti isyarat (Jassim, 2023).
- Ketika bahasa hadir, itu mungkin ditandai dengan penggunaan stereotip dan berulang, atau bahasa istimewa, yang mempengaruhi 82% anak-anak dalam studi tertentu (Jassim, 2023).
- Komunikasi non-verbal juga kurang, membutuhkan upaya besar dalam mengajar dan mempelajari keterampilan komunikasi dasar (Ahmad et al., 2023).
Perilaku Berulang dan Minat Terbatas
- Anak-anak dengan autisme sering menunjukkan pola perilaku, minat, atau aktivitas yang terbatas dan berulang. Ini termasuk keasyikan dengan topik atau objek tertentu yang tidak normal dalam intensitas atau fokus, diamati pada 62% kasus (Jassim, 2023).
- Sikap motorik berulang, seperti mengepakkan tangan atau memutar, sering terjadi, meskipun frekuensinya mungkin berbeda (Jassim, 2023).
- Perilaku ini sering disertai dengan preferensi yang kuat untuk rutinitas dan resistensi terhadap perubahan lingkungan mereka (Koifman, 2023).
Karakteristik Tambahan
- Autisme lebih umum pada pria, dengan penelitian menunjukkan bahwa anak laki-laki tiga kali lebih mungkin terkena daripada anak perempuan (Almsmary et al., 2022).
- Kondisi komorbiditas seperti epilepsi, penyakit pernapasan, dan masalah pencernaan seperti sembelit sering dilaporkan (Almsmary et al., 2022).
- Studi neurologis menunjukkan konektivitas otak atipikal, mempengaruhi area yang terlibat dalam kognisi sosial dan empati, seperti sulkus temporal superior dan amigdala (Zhao, 2024).
Sementara karakteristik ini umumnya dikaitkan dengan autisme, penting untuk mengenali heterogenitas gangguan tersebut. Setiap anak dengan autisme adalah unik, dan gejalanya dapat muncul dalam berbagai tingkat keparahan. Variabilitas ini memerlukan pendekatan yang dipersonalisasi untuk intervensi dan dukungan, disesuaikan dengan kebutuhan individu setiap anak. Memahami spektrum luas karakteristik autisme membantu dalam mengembangkan strategi yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup anak-anak dengan ASD dan keluarga mereka.
