Mengajar membaca kepada anak autis berbeda secara signifikan dari mengajar anak neurotipikal karena tantangan dan kekuatan unik yang terkait dengan gangguan spektrum autisme (ASD). Perbedaan-perbedaan ini bermanifestasi dalam bidang-bidang seperti pemahaman bacaan, bahasa naratif, dan kebutuhan akan strategi instruksional khusus. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk mengembangkan metode pengajaran yang efektif yang disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak autis.
Tantangan Pemahaman Membaca
- Anak-anak autis sering unggul dalam decoding kata tetapi berjuang dengan pemahaman bacaan, sebuah fenomena yang dikenal sebagai profil “pemahaman buruk yang berbeda”. Hal ini sebagian disebabkan oleh kesulitan dalam membuat kesimpulan dan memahami konteks teks (Beckerson et al., 2024) (Lim et al., 2023).
- Pemahaman membaca pada anak autis dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti memori verbal, kosa kata, dan fungsi sosial. Intervensi seperti program Visualization and Verbalizing (V/V) telah menunjukkan harapan dalam meningkatkan pemahaman dengan berfokus pada bidang-bidang ini (Beckerson et al., 2024).
- Anak-anak autis dengan keterampilan kognitif utuh masih menghadapi tantangan dalam pemahaman membaca, meskipun mereka mungkin berkinerja lebih baik daripada mereka yang memiliki kemampuan kognitif yang lebih rendah. Ini menunjukkan bahwa ASD mempengaruhi pemahaman membaca terlepas dari fungsi kognitif (Peristeri et al., 2024).
Strategi Instruksional
- Intervensi naratif yang dipimpin orang tua dapat meningkatkan keterampilan Theory of Mind (ToM) pada anak-anak autis, yang sangat penting untuk memahami narasi dan pemahaman membaca. Intervensi ini melibatkan orang tua menggunakan skrip dengan pertanyaan panduan untuk meningkatkan ToM anak mereka selama kegiatan membaca buku (Prelock et al., 2024).
- Membaca buku bersama, terutama dengan buku cerita naskah, dapat meningkatkan perkembangan bahasa dan keterampilan pra-literasi pada anak-anak autis. Metode ini mendorong interaksi orangtua-anak dan berfokus pada keterampilan terkait cetak dan terkait makna (P et al., 2023).
- Pengamatan instruksi membaca untuk siswa autis mengungkapkan ketidakcocokan antara kebutuhan mereka dan metode instruksional yang digunakan. Lebih banyak waktu sering dihabiskan untuk pemantauan pemahaman daripada pengenalan kata, yang merupakan area kritis bagi banyak anak autis (Solis & McKenna, 2023).
Kesadaran Linguistik dan Keterampilan Kognitif
- Keterampilan kesadaran linguistik, seperti kesadaran fonologis, prosodik, ortografi, dan morfologi, kurang berkembang pada anak-anak autis dibandingkan dengan rekan-rekan neurotipikal mereka. Namun, keterampilan ini masih penting untuk pengembangan literasi pada anak autis (Henbest & Apel, 2024).
- Hubungan antara kesadaran linguistik dan kinerja literasi serupa untuk anak-anak autis dan neurotipikal, menunjukkan bahwa meningkatkan keterampilan ini dapat bermanfaat bagi membaca dan mengeja pada anak-anak autis (Henbest & Apel, 2024).
Kecepatan dan Pemahaman Membaca
- Anak-anak autis umumnya memiliki keterampilan membaca normatif tetapi mungkin kesulitan dengan kecepatan membaca dan pemahaman. Tingkat keparahan gejala ASD berkorelasi dengan tingkat kesulitan di area ini, memerlukan kondisi khusus untuk pengembangan keterampilan membaca (Kucherenko et al., 2024).
- Defisit pemahaman bacaan pada individu autis lebih terasa dalam bahasa dengan ortografi yang dalam, seperti bahasa Inggris, dan format tes standar. Ini menyoroti perlunya tugas dan intervensi pemahaman bacaan yang disesuaikan (Lei et al., 2023).
Sementara anak-anak autis menghadapi tantangan yang berbeda dalam membaca, mereka juga memiliki kekuatan unik yang dapat dimanfaatkan melalui intervensi yang ditargetkan. Misalnya, kemampuan mereka untuk memecahkan kode kata-kata dapat menjadi dasar untuk membangun keterampilan pemahaman. Selain itu, keterlibatan orang tua dan penggunaan program membaca terstruktur dapat secara signifikan meningkatkan hasil membaca untuk anak-anak autis. Memahami perbedaan ini dan menerapkan strategi yang tepat dapat membantu menjembatani kesenjangan antara anak-anak autis dan neurotipikal dalam kemahiran membaca.