Apa Perbedaan Antara Anak Aktif Dan Anak Hiperaktif?uniform and helmet.

Apa Perbedaan Antara Anak Aktif Dan Anak Hiperaktif?

Perbedaan antara anak yang aktif dan anak hiperaktif bernuansa dan melibatkan pemahaman sifat dan tingkat perilaku mereka. Anak-anak yang aktif dicirikan oleh kemampuan mereka untuk terlibat dalam aktivitas fisik dan mempertahankan fokus pada tugas, sedangkan anak-anak hiperaktif menunjukkan tingkat aktivitas berlebihan yang sering mengganggu kemampuan mereka untuk berkonsentrasi dan mengendalikan gerakan mereka. Perbedaan ini sangat penting bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan dukungan dan intervensi yang tepat.

Karakteristik Anak Aktif

  • Anak-anak yang aktif secara alami energik dan menikmati melakukan aktivitas fisik. Mereka dapat fokus pada tugas dan mengikuti instruksi, meskipun tingkat energi mereka tinggi (“Sosialisasi dan edukasi kepada orang tua tentang anak aktif dan hiperaktif usia dibawah 12 tahun di desa suka negri”, 2022).
  • Aktivitas mereka berada dalam kisaran normal untuk usia mereka, dan mereka tidak menunjukkan kesulitan yang signifikan dalam pengaturan sosial atau pendidikasi (Bax, 2008).

Karakteristik Anak Hiperaktif

  • Anak-anak hiperaktif menunjukkan perilaku yang melebihi tingkat aktivitas tipikal, sering ditandai dengan impulsif, kesulitan dalam mempertahankan perhatian, dan ketidakmampuan untuk duduk diam (Abidin, 2023) (Yesiazizah, 2013).
  • Anak-anak ini mungkin berjuang dengan gangguan defisit perhatian, yang dapat menyebabkan tantangan dalam domain psikologis, fisik, dan sosial(Abidin, 2023).
  • Hiperaktif sering dikaitkan dengan faktor neurologis, seperti ketidakseimbangan dalam sistem dopamin dan norepinefrin, dan mungkin memerlukan pendekatan terapeutik spesifik (C, 2005).

Pendekatan Diagnostik dan Intervensi

  • Mendiagnosis hiperaktif melibatkan evaluasi komprehensif, termasuk penilaian perilaku dan riwayat keluarga, untuk membedakannya dari perilaku aktif normal (C, 2005).
  • Intervensi untuk anak-anak hiperaktif dapat mencakup terapi, permainan terstruktur, dan strategi pendidikan untuk meningkatkan fokus dan manajemen perilaku (Abidin, 2023) (Tabroni et al., 2024).
  • Guru dan pengasuh memainkan peran penting dalam membimbing anak-anak hiperaktif melalui kegiatan terstruktur dan memberikan dukungan yang konsisten (Nurussalam et al., 2023) (Tabroni et al., 2024).

Tantangan dalam Diferensiasi

  • Membedakan antara perilaku aktif dan hiperaktif dapat menjadi tantangan, terutama pada anak kecil, karena aktivitas motorik yang meningkat sering terjadi pada masa kanak-kanak awal (Romano et al., 2013).
  • Faktor lingkungan, seperti pengaturan yang membatasi, dapat memperburuk perilaku hiperaktif, sehingga penting untuk mempertimbangkan konteks saat mengevaluasi tingkat aktivitas anak (Bax, 2008).

Sementara anak-anak yang aktif berkembang di lingkungan yang memungkinkan mereka mengeluarkan energi secara konstruktif, anak-anak hiperaktif sering membutuhkan intervensi yang lebih terstruktur untuk mengelola perilaku mereka secara efektif. Memahami perbedaan ini sangat penting untuk mengembangkan strategi pendidikan dan terapi yang tepat.

Sosialisasi dan edukasi kepada orang tua tentang anak aktif dan hiperaktif usia dibawah 12 tahun di desa suka negri. (2022). J-ABDI Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat. https://doi.org/10.53625/jabdi.v2i3.2949
Bax, M. (2008). The active and the over-active school child. Developmental Medicine & Child Neurology. https://doi.org/10.1111/J.1469-8749.1972.TB02562.X
Abidin, M. (2023). Analysis of hyperactive child behavior and handling efforts in education. Al-Iltizam. https://doi.org/10.33477/alt.v8i1.4489
Yesiazizah, F. (2013). Keterampilan menyimak melalui bermain pesan berantai pada anak hiperaktif kelas ii.
C, W. (2005). The hyperactive child. Revue Médicale de Bruxelles.
Tabroni, I., Khotimah, H., Sari, R. P., Yuhanidz, A., & Fitriyah, F. (2024). Handling Hyperactive Children: Game Tricks for Arranging Blocks to Make Hyperactive Children Productive. https://doi.org/10.70177/ijeep.v1i1.865
Nurussalam, S., Aryanti, S., Nurjanah, N., & Dedah, A. (2023). Upaya Guru Dalam Membimbing Anak Hiperaktif dl RA Nurul Hidayah Cimerak. Deleted Journal. https://doi.org/10.62515/eduhappiness.v2i2.222
Romano, E., Baillargeon, R. H., & Cao, G. (2013). Hyperactive Behaviors Among 17‐Month‐Olds in a Population‐Based Cohort. Tradition. https://doi.org/10.1002/IMHJ.21402
Scroll to Top