Terapi memainkan peran penting dalam pendidikan dan perkembangan anak-anak dengan sindrom Down (DS), mengatasi berbagai tantangan perkembangan dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Pendekatan terapeutik yang berbeda, termasuk terapi fisik, bahasa bicara, dan perilaku, digunakan untuk mendukung anak-anak ini dalam mencapai tonggak perkembangan dan meningkatkan keterampilan sosial dan kognitif mereka. Intervensi ini disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan spesifik anak-anak dengan DS, memfasilitasi integrasi mereka ke dalam pengaturan pendidikan dan masyarakat. Bagian berikut mengeksplorasi peran dan dampak berbagai terapi dalam pendidikan anak-anak dengan sindrom Down.
Terapi Fisik
- Terapi fisik sangat penting untuk meningkatkan keterampilan motorik, keseimbangan, dan kekuatan otot pada anak-anak dengan DS. Ini mengatasi tantangan fisik yang terkait dengan DS, seperti penurunan tonus otot dan kelonggaran sendi, yang dapat memengaruhi mobilitas dan kemandirian (Ahmad et al., 2023).
- Intervensi seperti pelatihan resistensi progresif, latihan treadmill, dan terapi akuatik telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam keterampilan motorik dan fungsi kognitif, berkontribusi pada kebugaran fisik dan hasil perkembangan yang lebih baik (Santos et al., 2021) (Ahmad et al., 2023).
- Dimasukkannya terapi fisik dalam praktik perawatan standar sangat penting untuk meningkatkan kesehatan dan tonggak perkembangan anak-anak dengan DS, mempromosikan inklusi sosial dan kemandirian mereka (Freitas et al., 2021) (Ahmad et al., 2023).
Terapi Bicara-Bahasa
- Terapi wicara-bahasa sangat penting untuk perkembangan bahasa anak-anak dengan DS, yang sering mengalami keterlambatan dalam keterampilan komunikasi (Régis et al., 2022) (Regis et al., 2018).
- Intervensi dini melalui terapi wicara-bahasa dapat menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam peniruan gestural/tubuh, niat komunikatif, dan kosa kata, yang sangat penting untuk komunikasi yang efektif dan keberhasilan akademis (Régis et al., 2022) (Regis et al., 2018).
- Terapi berfokus pada berbagai aspek perkembangan bahasa, termasuk koordinasi sensorimotor, keterampilan imitasi, dan penggunaan skema simbolik, yang merupakan dasar untuk akuisisi bahasa (Régis et al., 2022) (Regis et al., 2018).
Terapi Keterampilan Perilaku dan Sosial
- Terapi Interaksi Orangtua-Anak (PCIT) telah terbukti meningkatkan keterampilan perilaku dan sosial pada anak-anak dengan DS, serta meningkatkan keterampilan mengasuh (Shahzad, 2023)] (Shahzad, 2023).
- Terapi ini membantu mengurangi perilaku mengganggu dan menumbuhkan otonomi dan empati pada anak-anak, menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan mereka (Shahzad, 2023).
- Sementara PCIT secara signifikan berdampak pada perilaku anak-anak, itu juga menyoroti perlunya intervensi yang lebih intensif untuk mengatasi stres orang tua, yang dapat mempengaruhi dinamika keluarga secara keseluruhan (Shahzad, 2023) (Shahzad, 2023).
Terapi Berbantuan Kuda
- Equine-Assisted Therapy (EAT) adalah pendekatan inovatif yang berkontribusi pada perkembangan global anak-anak dengan DS, terutama dalam meningkatkan fungsi motorik (Ramos et al., 2024).
- EAT melibatkan pendekatan interdisipliner menggunakan kuda untuk meningkatkan keterampilan fisik, emosional, dan sosial, memberikan pengalaman terapeutik unik yang melengkapi terapi tradisional (Ramos et al., 2024).
Sementara terapi memainkan peran penting dalam pendidikan dan perkembangan anak-anak dengan sindrom Down, ada kesenjangan dalam pemberian layanan dan aksesibilitas. Banyak anak dengan DS tidak menerima berbagai terapi yang diperlukan, terutama seiring bertambahnya usia, yang dapat menghambat perkembangan mereka (Soccorso et al., 2024). Mengatasi kesenjangan ini membutuhkan dukungan yang disesuaikan berdasarkan kebutuhan individu dan perubahan kebijakan untuk memastikan akses komprehensif ke layanan terapeutik untuk semua anak dengan DS.