Mengajar membaca kepada anak hiperaktif, terutama yang memiliki Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD), memerlukan strategi khusus yang mengakomodasi kebutuhan belajar unik mereka. Penelitian menunjukkan bahwa kombinasi metode interaktif, terstruktur, dan adaptif dapat efektif. Metode ini tidak hanya mengatasi tantangan membaca tetapi juga melibatkan perhatian dan minat anak. Di bawah ini adalah beberapa metode terbaik yang diidentifikasi dari penelitian.
Pembacaan Dialogis
- Dialogical reading (DR) adalah pendekatan interaktif yang melibatkan anak-anak dalam proses membaca dengan mendorong mereka untuk menjadi pendongeng. Metode ini telah terbukti meningkatkan keterampilan bahasa dan minat membaca pada anak-anak dengan ADHD ketika dilakukan dengan orang tua atau saudara kandung.
- Sebuah studi yang melibatkan anak-anak TK Tiongkok dengan ADHD menunjukkan bahwa DR dengan saudara kandung menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam kosakata ekspresif, keterampilan membaca karakter, dan minat membaca, meskipun kurang efektif untuk pemahaman mendengarkan dibandingkan dengan DR dengan orang tua (Dong et al., 2022).
Instruksi Membaca Intensif
- Program membaca intensif, baik berbasis fonologis atau strategi, telah ditemukan efektif untuk anak-anak dengan ADHD, terutama bila dikombinasikan dengan instruksi kelompok kecil. Program-program ini berfokus pada peningkatan keterampilan membaca melalui praktik terstruktur dan berulang (Tannock et al., 2018).
- Sebuah uji klinis acak menunjukkan bahwa intervensi membaca intensif secara signifikan meningkatkan kefasihan decoding fonemik pada anak-anak dengan ADHD dan kesulitan membaca, menunjukkan bahwa intervensi semacam itu sangat penting untuk mengembangkan kefasihan baca (Denton et al., 2020).
Instruksi Langsung
- Program “Ajari Anak Anda Membaca dalam 100 Pelajaran Mudah”, yang menggunakan Instruksi Langsung, telah efektif dalam meningkatkan keterampilan membaca pada anak-anak dengan ADHD. Metode ini berfokus pada pengajaran kata-kata biasa secara fonetis dan mendorong generalisasi keterampilan ini ke kata-kata yang tidak diajar (McCollough et al., 2008).
Pengembangan Strategi Pengaturan Mandiri (SRSD)
- Model SRSD, khususnya strategi TWA (Think Before Reading, While Reading, dan After Reading), telah terbukti meningkatkan pemahaman membaca pada siswa dengan ADHD. Pendekatan ini membantu siswa mengelola perhatian mereka dengan lebih efektif selama tugas membaca (Keller & Abuelhassan, 2015).
Metode Visual dan Interaktif
- Menggunakan media visual dan metode interaktif, seperti buku bergambar dan sesi bacaan, dapat membantu anak-anak hiperaktif fokus lebih baik dan terlibat dengan bahan bacaan. Metode ini juga mendukung penguasaan bahasa dan keterampilan interaksi sosial (Kurniawati, 2018) (Zambo, 2006).
Meskipun metode ini telah menunjukkan harapan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak. Beberapa anak mungkin merespons satu metode lebih baik daripada yang lain, dan menggabungkan strategi yang berbeda mungkin menghasilkan hasil terbaik. Selain itu, keterlibatan anggota keluarga, terutama saudara kandung, dapat meningkatkan efektivitas intervensi ini dengan menyediakan lingkungan belajar yang mendukung dan menarik.