A young girl joyfully spins through fallen autumn leaves in a park, capturing the essence of carefree childhood.

Apa Jenis Alat Bantu Terbaik Untuk Anak Cerebral Palsy Belajar Berhitung?

Anak-anak dengan cerebral palsy (CP) sering menghadapi tantangan dalam belajar berhitung karena gangguan motorik dan kesulitan kognitif. Berbagai alat dan metodologi telah dikembangkan untuk membantu anak-anak ini dalam memperoleh keterampilan berhitung. Alat-alat ini berkisar dari manipulatif fisik hingga sistem realitas virtual canggih, masing-masing menawarkan manfaat unik yang disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak dengan CP. Bagian berikut mengeksplorasi jenis alat yang paling efektif untuk mengajar menghitung kepada anak-anak dengan cerebral palsy, berdasarkan penelitian terbaru.

Menghitung Media Pembelajaran Kotak

  • Efektivitas: Media Pembelajaran Counting Box telah terbukti secara signifikan meningkatkan kemampuan anak-anak dengan CP untuk menambahkan angka dari 1 hingga 10. Alat ini berfungsi sebagai alat bantu visual dan sentuhan, sehingga memudahkan siswa untuk terlibat dengan tugas menghitung (Rizky et al., 2024).
  • Metodologi: Penggunaan desain penelitian subjek tunggal menunjukkan efektivitas alat ini, menyoroti potensinya untuk intervensi pembelajaran individual (Rizky et al., 2024).

Pembelajaran Berbasis Gestur dengan Realitas Virtual (GBLVR)

  • Pembelajaran Interaktif: GBLVR memungkinkan anak-anak belajar berhitung melalui gerakan tubuh dan interaksi dengan lingkungan virtual. Metode ini telah ditemukan memiliki efek langsung, pemeliharaan, dan generalisasi pada kemampuan menghitung (Lee, 2012).
  • Keterlibatan: Sifat imersif dari realitas virtual dapat meningkatkan motivasi dan keterlibatan, yang sangat penting untuk pembelajaran berkelanjutan pada anak-anak dengan CP (Lee, 2012).

Pembelajaran Berbasis Aktivitas Langsung

  • Aplikasi Praktis: Kegiatan langsung memberikan cara nyata bagi anak-anak untuk terlibat dengan konsep matematika, meningkatkan pemahaman mereka tentang menghitung, penambahan, dan pengurangan (Nurjanah et al., n.d.).
  • Serbagungan: Pendekatan ini dapat disesuaikan dengan berbagai lingkungan belajar dan sangat bermanfaat bagi anak-anak dengan cerebral palsy dan keterbelakangan mental (Nurjanah et al., n.d.).

Alat Bantu Pengajaran Manipulatif

  • Pemahaman Konseptual: Alat bantu pengajaran manipulatif membantu anak-anak penyandang cacat mengembangkan pemahaman konseptual yang lebih baik tentang angka dan penghitungan. Alat-alat ini direkomendasikan untuk meningkatkan kemampuan numerik dalam pengaturan pendidikan (Sugiman et al., 2019).
  • Aplikasi Beragam: Mereka dapat digunakan dalam berbagai bentuk, seperti objek fisik atau manipulatif virtual, untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi pembelajaran yang berbeda (Bouck et al., 2020).

Mainan dan Permainan Interaktif

  • Motivasi dan Keterlibatan: Mainan interaktif, seperti yang menggabungkan balok LEGO, memberikan cara yang menyenangkan dan menarik bagi anak-anak untuk berlatih berhitung. Mainan ini dirancang agar menarik dan mudah dimanipulasi, mendorong penggunaan rutin (Yixuan et al., 2020).
  • Rehabilitasi dan Pembelajaran: Dengan menggabungkan bermain dengan pembelajaran, mainan ini juga mendukung upaya rehabilitasi, membantu meningkatkan keterampilan motorik halus di samping perkembangan kognitif (Yixuan et al., 2020).

TIK dan Aplikasi Perangkat Lunak

  • Teknologi Bantuan: Alat TIK dan perangkat lunak pendidikan dapat mendukung anak-anak dengan CP dengan memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan dapat disesuaikan. Alat-alat ini sering menggabungkan permainan serius untuk membuat pembelajaran lebih informal dan melibat (Curatelli & Martinengo, 2012) (sulaiman & Ghazali, 2015).
  • Desain Berpusat pada Pengguna: Aplikasi perangkat lunak yang dirancang dengan antarmuka yang ramah pengguna, seperti Model Desain Antarmuka Pengguna Perangkat Lunak Pembelajaran (LSUIDM), telah terbukti efektif dalam melibatkan anak-anak dengan CP dalam kegiatan belajar (sulaiman & Ghazali, 2015).

Meskipun alat-alat ini menawarkan manfaat yang signifikan, penting untuk mempertimbangkan kebutuhan dan preferensi individu setiap anak dengan CP. Efektivitas alat dapat bervariasi berdasarkan kemampuan motorik dan kognitif spesifik anak, serta lingkungan belajar mereka. Oleh karena itu, kombinasi alat-alat ini, yang disesuaikan dengan kebutuhan unik anak, dapat memberikan dukungan paling komprehensif untuk belajar berhitung. Selain itu, penelitian dan pengembangan yang sedang berlangsung dalam teknologi bantu terus meningkatkan peluang pendidikan yang tersedia untuk anak-anak dengan cerebral palsy.

Rizky, V. M., Nurhastuti, N., Iswari, M., & Mahdi, A. (2024). Effectiveness of Counting Box Learning Media to Improve the Ability to Sum Numbers 1-10 for Children with Cerebral Palsy. Edumaspul : Jurnal Pendidikan. https://doi.org/10.33487/edumaspul.v8i1.7590
Lee, S.-L. (2012). The Effects of Gesture-based Learning with Virtual Reality on Counting Ability for Children with Cerebral Palsy. Journal on Educational Technology. https://doi.org/10.18785/JETDE.0501.08
Nurjanah, N., Rohayati, A., & Riza, L. S. (n.d.). A Learning Media Based on Hands-on Activity in Mathematics for Students Special School. https://doi.org/10.21776/ub.ijds.2021.008.02.02
Sugiman, S., Suyitno, H., Rochmad, R., & Junaedi, I. (2019). Utilization of manipulative teaching aids to grow the numerical ability of students with disabilities. https://doi.org/10.1088/1742-6596/1321/2/022097
Bouck, E. C., Park, J., & Stenzel, K. (2020). Virtual Manipulatives as Assistive Technology to Support Students with Disabilities with Mathematics. Preventing School Failure. https://doi.org/10.1080/1045988X.2020.1762157
Yixuan, B., Wang, X., Dongchen, H., & Sun, J. (2020). Designed Interactive Toys for Children with Cerebral Palsy. Tangible and Embedded Interaction. https://doi.org/10.1145/3374920.3374975
Curatelli, F., & Martinengo, C. (2012). Design Criteria for Educational Tools to Overcome Mathematics Learning Difficulties.
sulaiman, nuraini hidayah bte, & Ghazali, M. (2015). Learning through playing for children with cerebral palsy. https://doi.org/10.11113/JT.V78.6930
Scroll to Top