A happy child runs barefoot on a sunny day, enjoying the freedom of an open field at sunset.

Apa Itu Anak Hiperaktif?

Hiperaktif pada anak-anak adalah gangguan perilaku yang ditandai dengan aktivitas motorik yang berlebihan, impulsif, dan kesulitan dalam mempertahankan perhatian. Kondisi ini, sering dikaitkan dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), mempengaruhi perkembangan psikologis, fisik, dan sosial anak-anak. Anak-anak hiperaktif menunjukkan perilaku yang melampaui tingkat aktivitas normal teman sebayanya, sehingga menantang bagi mereka untuk fokus dan mengendalikan gerakan mereka. Gangguan ini lazim pada anak-anak usia prasekolah dan sekolah dasar dan dapat secara signifikan mempengaruhi interaksi pendidikan dan sosial mereka. Bagian berikut menyelidiki karakteristik, penyebab, dan implikasi hiperaktif pada anak-anak.

Karakteristik Anak Hiperaktif

  • Aktivitas Berlebiah: Anak-anak hiperaktif menunjukkan aktivitas motorik tingkat tinggi, sering tampak gelisah dan gelisah. Mereka mungkin mengalami kesulitan duduk diam dan mudah bosan, yang menyebabkan tindakan impulsif dan kesalahan yang ceroboh (Krisnadiari et al., 2022) (Gittelman, 2009).
  • Defisit Perhatian: Anak-anak ini berjuang untuk fokus pada tugas, yang memengaruhi pembelajaran dan interaksi sosial mereka. Mereka mungkin mengalami kesulitan berkonsentrasi di sekolah, yang menyebabkan tantangan dalam menguasai kurikulum (“Pedagogical conditions of educating hyperactive children in primary school”, 2022) (Faktor et al., 2024).
  • Impulsivitas: Anak hiperaktif sering bertindak tanpa berpikir, yang dapat bermanifestasi sebagai perilaku agresif, berbicara berlebihan, dan kesulitan dalam mengendalikan emosi (S & Purnama, 2024) (C, 2005).

Penyebab Hiperaktif

  • Faktor Genetik: Ada komponen genetik yang signifikan untuk hiperaktif, dengan sistem neurotransmitter seperti dopamin dan norepinefrin terlibat dalam patofisiologi gangguan tersebut (C, 2005) (Wetzburger, 2005).
  • Pengaruh Lingkungan: Gaya pengasuhan, kecerdasan emosional, dan lingkungan sekitarnya dapat berkontribusi pada pengembangan perilaku hiperaktif (S & Purnama, 2024).
  • Faktor Neurolog: Disfungsi pada sistem otak, terutama di sirkuit fronto-striatal, dikaitkan dengan hiperaktif, mempengaruhi perhatian dan kontrol impuls (C, 2005).

Implikasi Hiperaktif

  • Tantangan Pendidikan: Anak-anak hiperaktif sering menghadapi kesulitan dalam pengaturan pendidikan karena ketidakmampuan mereka untuk fokus dan perilaku mengganggu mereka, yang dapat mempengaruhi seluruh lingkungan kelas (“Pedagogical conditions of educating hyperactive children in primary school”, 2022) (Faktor et al., 2024).
  • Perkembangan Sosial dan Emosional: Anak-anak ini mungkin berjuang dengan interaksi sosial, yang mengarah ke masalah seperti agresi dan kesulitan dalam membentuk hubungan dengan teman sebaya (S & Purnama, 2024) (Faktor et al., 2024).
  • Kebutuhan Intervensi Khusus: Manajemen hiperaktif yang efektif seringkali membutuhkan kombinasi pendekatan terapeutik, termasuk terapi perilaku, pengobatan, dan intervensi pendidikan untuk mendukung perkembangan anak (Abidin, 2023) (Wetzburger, 2005).

Meskipun hiperaktif adalah masalah yang signifikan, penting untuk membedakannya dari tingkat aktivitas masa kanak-kanak yang normal. Tidak semua anak aktif hiperaktif; hiperaktif ditandai dengan pola aktivitas berlebihan, impulsif, dan defisit perhatian yang terus-menerus yang mengganggu fungsi sehari-hari. Diagnosis dan intervensi yang tepat sangat penting untuk mendukung anak-anak hiperaktif dalam mencapai potensi penuh mereka dan berintegrasi dengan sukses ke dalam lingkungan pendidikan dan sosial.

Krisnadiari, A. A. A., Pastika, I. W., & Sosiowati, I. G. A. G. (2022). A Speech Act Analysis of Hyperactive Children at Pradnyagama Theraphy Center. International Journal of Research Publications. https://doi.org/10.47119/ijrp100941220222833
Gittelman, R. (2009). Assessment of the classroom behavior of hyperactive children. Nutrition Reviews. https://doi.org/10.1111/J.1753-4887.1986.TB07689.X
Pedagogical conditions of educating hyperactive children in primary school. (2022). Наукові Записки Ніжинського Державного Університету Ім. Миколи Гоголя. https://doi.org/10.31654/2663-4902-2022-pp-1-46-53
Faktor, A., Dampak, D., Hiperaktif, P., Sekolah, S., Kelas, D., Terhadap, R., Belajar, H., Rizqi, A. M., Permana, B. S., Reygita, H., Rostika, D., & Sudarmansyah, R. (2024). Analisis Faktor Dan Dampak Perilaku Hiperaktif Siswa Sekolah Dasar Kelas Rendah Terhadap Hasil Belajar. Khatulistiwa (Pontianak). https://doi.org/10.55606/khatulistiwa.v4i1.2723
S, A. S. K., & Purnama, R. L. (2024). Analisis Perkembangan Perilaku Dan Emosional ABK Hiperaktif Yang Mengalami Gangguan Konsentrasi Di Sekolah Ra Al-Hidayah. Student Scientific Creativity Journal. https://doi.org/10.55606/sscj-amik.v2i1.2782
C, W. (2005). The hyperactive child. Revue Médicale de Bruxelles.
Wetzburger, C. (2005). L’enfant hyperactif. Revue Médicale de Bruxelles.
Abidin, M. (2023). Analysis of hyperactive child behavior and handling efforts in education. Al-Iltizam. https://doi.org/10.33477/alt.v8i1.4489
Scroll to Top