Child painting green letters on paper with a paintbrush. Creative indoor activity captured in detail.

Anak Autisme Saya Hanya Mau Menulis Hal Yang Dia Sukai, Bagaimana Cara Mengembangkan Keterampilannya?

Anak-anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) sering menunjukkan preferensi dan tantangan unik dalam menulis, yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan keterampilan mereka. Mendorong anak dengan ASD untuk menulis tentang topik yang mereka sukai dapat menjadi motivator yang kuat dan titik awal untuk meningkatkan kemampuan menulis mereka. Namun, penting juga untuk memperkenalkan strategi dan alat terstruktur untuk mendukung perkembangannya dalam ekspresi tertulis. Bagian berikut menguraikan pendekatan dan pertimbangan yang efektif untuk menumbuhkan keterampilan menulis pada anak-anak dengan ASD.

Pengembangan Strategi yang Diatur Sendiri (SRSD)

  • Pendekatan SRSD telah terbukti meningkatkan kualitas tulisan, elemen wacana, dan panjang produk tertulis pada anak-anak dengan ASD. Ini berfokus pada peningkatan kemampuan pengaturan diri seperti pemantauan diri dan perencanaan, yang sangat penting untuk pengembangan penulisan(Asaro-Saddler, 2016).
  • Menerapkan SRSD melibatkan pengajaran siswa untuk menetapkan tujuan, menggunakan instruksi diri, dan menilai sendiri pekerjaan mereka, yang dapat membantu mereka menjadi penulis yang lebih independen(Asaro-Saddler, 2016).

Instruksi Penulisan Eksplisit

  • Instruksi eksplisit yang disesuaikan dengan kebutuhan siswa dengan ASD sangat penting. Ini termasuk pengajaran proses dan strategi penulisan yang jelas dan langsung, yang dapat membantu siswa memahami dan menerapkan konvensi penulisan (Pennington & Delano, 2012).
  • Guru harus memberikan bimbingan dan umpan balik terstruktur, secara bertahap mengurangi dukungan saat siswa mendapatkan kepercayaan diri dan kompetensi dalam kemampuan menulis mereka (Pennington & Delano, 2012).

Penggunaan Teknologi dan Alat

  • Teknologi, seperti pembuat cerita berbasis komputer, dapat menjadi alat yang efektif untuk melibatkan anak-anak dengan ASD secara tertulis. Alat-alat ini dapat menyediakan elemen visual dan interaktif yang membuat menulis lebih mudah diakses dan menyenangkan (Yuan & Zhong, 2013).
  • Kerangka kerja Lokakarya Penulis yang Diperkaya menggabungkan instruksi menulis yang berbeda dengan komunikasi sosial dan instruksi strategi kognitif, yang dapat sangat bermanfaat bagi siswa dengan kebutuhan menulis yang kompleks (Sturm, 2012).

Mendorong Kepentingan Pribadi

  • Mengizinkan anak-anak menulis tentang topik yang mereka sukai, seperti sains atau konsep abstrak, dapat menyebabkan tulisan yang lebih kompleks dan menarik. Pendekatan ini memanfaatkan minat mereka untuk meningkatkan motivasi dan kualitas tulisan (“When Autistic Writing is Superior to Neurotypical Writing: the Case of Blogs”, 2023) (Caldwell-Harris & Posner, 2024).
  • Mendorong blogging atau jurnal tentang minat pribadi juga dapat menyediakan platform bagi anak-anak dengan ASD untuk mengekspresikan diri dan mengembangkan keterampilan menulis mereka dalam konteks yang berartinya (“When Autistic Writing is Superior to Neurotypical Writing: the Case of Blogs”, 2023) (Caldwell-Harris & Posner, 2024).

Mengatasi Kebutuhan Komunikasi

  • Untuk anak-anak dengan kebutuhan komunikasi yang kompleks, dukungan komunikasi augmentatif dan alternatif dapat diintegrasikan ke dalam instruksi menulis untuk memfasilitasi ekspresi dan partisipasi(Sturm, 2012).
  • Instruksi menulis juga harus fokus pada pengembangan kosa kata dan memahami konsep abstrak, yang seringkali menantang bagi anak-anak dengan ASD (Sideridou, 2019).

Meskipun berfokus pada minat anak dapat secara signifikan meningkatkan motivasi mereka untuk menulis, penting juga untuk secara bertahap memperkenalkan mereka pada topik dan gaya penulisan yang lebih luas. Ini dapat membantu memperluas keterampilan mereka dan mempersiapkan mereka untuk beragam tugas menulis yang mungkin mereka temui dalam lingkungan pendidikan dan komunitas. Selain itu, penelitian yang sedang berlangsung dan pendekatan interdisipliner sangat penting untuk mengembangkan praktik berbasis bukti yang memenuhi beragam kebutuhan anak-anak dengan ASD dalam instruksi tulis (Ye, 2022).

Asaro-Saddler, K. (2016). Writing Instruction and Self-Regulation for Students With Autism Spectrum Disorders: A Systematic Review of the Literature. https://doi.org/10.1097/tld.0000000000000093
Pennington, R. C., & Delano, M. E. (2012). Writing Instruction for Students With Autism Spectrum Disorders: A Review of Literature. Focus on Autism and Other Developmental Disabilities. https://doi.org/10.1177/1088357612451318
Yuan, T., & Zhong, G. (2013). A computer-based story builder for children with autism. International Conference on Computer Science and Network Technology. https://doi.org/10.1109/ICCSNT.2013.6967156
Sturm, J. M. (2012). An Enriched Writers’ Workshop for Beginning Writers with Developmental Disabilities. Topics in Language Disorders. https://doi.org/10.1097/TLD.0B013E318272609B
When Autistic Writing is Superior to Neurotypical Writing: the Case of Blogs. (2023). https://doi.org/10.31234/osf.io/n36ja
Caldwell-Harris, C. L., & Posner, S. D. (2024). When autistic writing is superior to neurotypical writing: the case of blogs. Education Review. https://doi.org/10.1080/00131911.2024.2302119
Sideridou, G. (2019). Intervention Program for the Development of Written Speech of a Child with Autism Spectrum Disorders by Enhancing Their Expressive and Structural Ability. Open Journal of Social Sciences. https://doi.org/10.4236/JSS.2019.712019
Ye, C. (2022). Writing and Autism Spectrum Disorder. https://doi.org/10.4324/9780429437991-35
Scroll to Top